Situs Lai Tarung secara administrasi terletak di Dusun Rotiwaya, Desa Makatakeri, Kecamatan Katikutana. Menurut lokasi keletakannya, Situs Lai Tarung dapat dibagi menjadi 4 yaitu Lai Tarung I, Lai Tarung II, Lai Tarung III, dan Lai Tarung IV atau dikenal dengan nama Kampung Kabonduk. Untuk mencapai Situs Lai Tarung dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat, khususnya sampai di Lai Tarung III dan IV. sedangkan Situs Lai Tarung I dan II hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki mendaki bukit kapur dan berjarak sekitar 0,5 km dari Lai Tarung III. Lingkungan Situs Lai Tarung merupakan daerah perbukitan batu kapur yang dikelilingi oleh lembah. Situs ini merupakan daerah yang subur dengan tumbuhan berbagai macam jenis pepohonan seperti : kemiri, pule, kelapa, pinang, bambu dan lain-lain. Lokasi daerah perbukitan ini oleh masyarakat setempat disebut “Tadula Watu Ngudu” yang berarti daerah perbukitan yang banyak batu kapurnya.
Pada bagian ini akan diuraikan Situs Lai Tarung I
Situs Lai Tarung I
- Inventaris : 3/16-18/ST/1
- Alamat :
- Kampung : Ratiwoya
- Desa : Makatakere
- Kecamatan : Katikutana
- Kabupaten : Sumba Tengah
- Provinsi : Nusa Tenggara Timur
- Luas lahan : 480,25 m2
- Koordinat : 50 L 0781700, 8938111 UTM
- Batas-batas :
- Utara : Lembah
- Timur : Lembah
- Selatan : Lembah
- Barat : Lembah
- Pemilik : Masyarakat Kampung Adat Lai Tarung
- Pengelola : Masyarakat Kampung Adat Lai Tarung
- Latar Budaya : Tradisi Megalitik
- Deskripsi : Warisan budaya berupa rumah adat di Situs Lai Tarung I pada mulanya terdapat 12 buah yang mempunyai fungsi masing-masing dalam pelaksanaan upacara, namun sekarang rumah adat yang masih tersisa hanya dua buah, yaitu rumah dewa dan rumah bakul. Selain rumah adat, di situs ini terdapat 2 buah dolmen dan 6 buah batu kubur.
Rumah Bakul
- Inventaris : 2/16-18/BNG/2
- Ukuran:
- Panjang : 820 cm
- Lebar : 790 cm
- Bahan : Kayu, bambu, alang-alang
- Kondisi : Rusak
- Arah hadap : Barat
- Deskripsi : Rumah Adat/Rumah Bakul berfungsi sebagai tempat upacara. Semua tiang terbuat dari kayu dengan ukuran : tinggi tiang utama 5,90 m, tinggi tiang penyangga 4,10 m. Keempat buah tiang utama pada bagian atasnya dihiasi dengan pola hias geometris antara lain : Dokunibu berbentuk segi tiga (mata tombak) yang dibuat melingkar pada tiang, Walu lara merupakan motif hias geometris berbentuk silang-silang dan garis-garis yang dipahatkan berpasangan dengan walu taka. Jumlah motif hias ini pada setiap tiang berjumlah 8 buah. Walu taka merupakan motif hias berbentuk cekungan yang berjumlah 8 buah pada setiap tiang. Kabowai merupakan motif hias berbentuk mangkok. Semua motif hias di atas dipahatkan hanya pada bagian atas tiang, sama seperti pola hias yang terdapat pada setiap tiang rumah dewa, yang dihias pada bagian atasnya saja sedangkan pada bagian bawahnya polos tanpa hiasan. Menurut kepercayaan mereka, hiasan ini bermakna agar dalam pemujaan roh leluhur dimana rahmat yang diturunkan dari atas atau leluhurnya melalui kado uma di atas atap, turun melalui tiang-tiang yang berpola hias dan berhenti ditengah-tengah tiang yang berhiaskan lingkaran/mangkok yang disebut dengan kobawai tempat penampungan rejeki dan rahmat dari roh nenek moyang agar tidak habis begitu saja. Rumah adat ini mempunyai dua buah pintu yaitu pintu laki-laki dan pintu permpuan, dimana perempuan tidak boleh masuk melalui pintu laki-laki.
Kubur Batu
- Inventaris : 4/16-18/STR/1
- Ukuran:
- Panjang : 357 cm
- Lebar : 183 cm
- Tebal : 40 cm
- Bahan : Batu kapur
- Kondisi : Utuh
- Latar Budaya : Tradisi Prasejarah
- Deskripsi : Terdiri atas sebuah batu datar, polos tanpa hiasan. Kubur batu ini terletak di sebelah kiri jalan masuk ke areal Situs Lai Tarung I. Kubur ini oleh masyarakat setempat disebut dengan nama Kahiri Watu.
Kubur Batu
- Inventaris : 4/16-18/STR/2
- Ukuran
- Tutup
- Panjang : 145 cm
- Lebar : 114 cm
- Tebal : 17 cm
- Tutup
-
- Wadah
- Panjang : 122 cm
- Lebar : 84 cm
- Tinggi : 65 cm
- Wadah
- Bahan : Batu kapur
- Kondisi : Utuh
- Latar Budaya : Tradisi Megalitik
- Deskripsi : Terdiri atas bagian wadah dan tutup, polos tanpa hiasan.
Kubur Batu
- Inventaris : 4/16-18/STR/3
- Ukuran
- Tutup
- Panjang : 130 cm
- Lebar : 90 cm
- Tebal : 13 cm
- Tutup
-
- Wadah
- Panjang : 110 cm
- Lebar : 75 cm
- Tinggi : 70 cm
- Wadah
- Bahan : Batu kapur
- Kondisi : Tutup pecah
- Latar Budaya : Tradisi Prasejarah
- Deskripsi : Terdiri atas bagian wadah dan tutup, polos tanpa hiasan.
Kubur Batu
- Inventaris : 4/16-18/STR/4
- Ukuran
- Panjang : 452 cm
- Lebar : 282 cm
- Tebal : 59 cm
- Bahan : Batu kapur
- Kondisi : Utuh
- Latar Budaya : Tradisi Prasejarah
- Deskripsi :Terdiri atas sebuah batu datar yang ditopang oleh enam batu yang berfungsi sebagai kaki, polos tanpa hiasan. Kubur ini dikenal dengan nama Watu Gori.
Kubur Batu
- Inventaris : 4/16-18/STR/5
- Ukuran
- Tutup
- Panjang : 179 cm
- Lebar : 110 cm
- Tebal : 16 cm
- Tutup
- Wadah
- Panjang : 120 cm
- Lebar : 69 cm
- Tinggi : 67 cm
- Bahan : Batu kapur
- Kondisi : Utuh
- Latar Budaya : Tradisi Megalitik
- Deskripsi : Terdiri atas bagian wadah dan tutup, polos tanpa hiasan.
Kubur Batu
- Inventaris : 4/16-18/STR/6
- Ukuran
- Panjang : 172 cm
- Lebar : 123 cm
- Tebal : 20 cm
- Bahan : Batu kapur
- Kondisi : Pecah
- Latar Budaya : Tradisi Prasejarah
- Deskripsi : Terdiri atas sebuah batu datar, polos tanpa hiasan.