Sarkofagus Abiansari Koleksi Museum Gedong Arca

0
3034
Sarkofagus Abiansari
Sarkofagus Abiansari

Sarkofagus Abiansari ditemukan di Banjar Abiansari, Desa Blimbingsari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. Penelitian sarkofagus Abiansari ini dilakukan oleh tim penelitian R. P. Soejono pada tahun 1960-1964. Terbuat dari bahan batu padas dengan warna abu-abu, memiliki ukuran panjang 128 cm, tinggi 53,2 cm, dan lebar 98,5 cm, berusia 1000-100 tahun SM. Sarkofagus Abiansari dapat diklasifikasikan ke dalam sarkofagus Tipe A atau Tipe Bali dengan ciri umum berukuran kecil, antara 80-148 cm, dan mempunyai tonjolan pada bidang-bidang sempitnya. Di dalam sarkofagus tipe A mayat dikubur secara terlipat lateral (dengan badan miring ke sebelah) atau dengan badan terlipat dorsal (dengan punggung di bawah).

Wadahnya dengan cekungan di bagian tengah untuk menyimpan mayat, bagian luar terdapat pahatan berupa garis melengkung ke bawah, bagian dasar wadah berbentuk dua buah lengkungan, begitu pula tutupnya tetapi yang membedakan hanya lengkungannya yang mengarah ke atas. Beberapa jenis sarkofagus Bali menyerupai bentuk perahu. Fungsi religius dapat kita simpulkan terhadap tonjolan-tonjolan berbentuk kepala atau topeng dan pahatan-pahatan “en-re-lief” tubuh manusia dengan tonjolan-tonjolan bentuk kepala atau topeng dalam berbagai corak memiliki maksud untuk mencegah segala macam kekuatan jahat yang akan mengganggu arwah dalam perjalanannya kealam baka. Variasi bentuk dasar sarkofagus yang menyerupai perahu membuktikan , bahwa ingatan ingatan akan peristiwa penting masa lalu masih melekat pada pendukung-pendukung adat sarkofagus. Bentuk-bentuk simetris yang dipilih untuk sarkofagus ialah karena tradisi kebudayaan perunggu, yang antara lain terkenal akan pola-pola hiasan geometrik dan menjadi ciri penting. Corak geometris pada bentuk sebagian tonjolan sarkofagus seperti misalnya bulat/lingkaran, bujur sangkar/persegi panjang, dan sebagainya yang diperkirakan memiliki fungsi praktis, dekoratif, dan religius.