Registrasi Pura Puseh Samplangan, Gianyar, Bali

0
3116
kegiatan registrasi
kegiatan registrasi

Kegiatan yang diketuai oleh  I Gede Wardana, SS berlangsung mulai tanggal 15 sampai 19 Juli 2013 adapun kegiatan Registrasi dan Pendokumentasian Cagar Budaya di Pura Puseh, Kelurahan Samplangan, Kabupaten Gianyar dimaksudkan untuk melengkapi penyempurnaan kwalitas data yang ada dalam arti hasil yang diperoleh benar-benar merupakan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, baik mengenai jumlah, jenis dan berbagai aspek penting lainnya.

Sedangkan Tujuan kegiatan adalah sebagai bahan dalam penyusunan Daftar Induk Inventarisasi Cagar Budaya yang tersebar di Provinsi Bali, sehingga dapat dijadikan dasar dalam penentuan kebijakan bagi upaya-upaya pelestarian dan pemanfaatan. Hasil registrasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat di Kabupaten Gianyar serta pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan dalam rangka memperkokoh jatidiri dan karakter bangsa.

Kelurahan Samplangan merupakan salah satu desa penting berkaitan dengan keberadaan kerajaan Bali pada zaman Bali Kuno yang lebih dikenal dengan nama Dalem Samplangan. Secara administrasi Pura Puseh Samplangan terletak di wilayah Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Secara astronomis berada pada koordinat UTM 50 L 0317596 UTM 9055751 dengan ketinggian 94 meter diatas permukaan air laut.

Pura Puseh Samplangan berjarak kurang lebih 1 km dari Kota Gianyar menuju arah timur. Untuk menempuh ke lokasi dapat digunakan kendaraan roda dua maupun roda empat yang merupakan jalan Protokol menuju Kabupaten Klungkung dan Karangasem.  Pura Puseh Samplangan berada di lingkungan tengah-tengah pemukiman penduduk yang padat. Adapun batas-batas Pura Puseh Samplangan yaitu : sebelah utara merupakan rumah penduduk, sebelah selatan jalan raya (jalan protocol), sebelah timur merupakan sawah dan sebelah barat jalan dan pemukiman penduduk. Pura Puseh Samplangan menghadap ke barat dengan pengempon sebanyak 400 kepala keluarga.

Dalam Lontar Siwagama,dijelaskan bahwa pendirian tempat suci di khayangan tiga yaitu Pura Puseh, Pura Desa dan Pura Dalem. Maka Pura Puseh yang berarti pusat atau asal merupakan tempat suci untuk pemujaan roh leluhur dari orang yang dihormati di desa tersebut. Pada tahun saka 1272 (1350 masehi) kerajaan dalem Samplangan dipimpin oleh Sri Kresna Kepakisan, beliau adalah salah seorang putra dari Mpu Soma Kepakisan, keturunan Brahmana. Pada hari Purnama sasih kapat saka 1272 diangkat menjadi Adhipati Bali (wakil raja) berkedudukan di Desa Samplangan yang lebih dikenal dengan Dalem Samplangan. Beliau mempunyai isteri bernama Ni Gusti Ayu Raras, keturunan Arya Gajah Para, memiliki empat anak yang sulung bernama I Dewa Samplangan. Pada tahun saka 1293 (1371 masehi) menggantikan ayahnya sebagai Adhipati Bali bergelar Sri Agra Samprangan (Samplangan). Berdasarkan data kepurbakalaan di Pura Puseh Samplangan terdapat sejumlah cagar budaya berupa arca-arca kuna yang diperkirakan berasal dari abad XI – XII Masehi (Masa Bali Kuno) dan berlanjut sampai abad XIII – XIV Masehi (Masa Bali Madya).

  • Situs Pura Puseh Samplangan

Situs ini memiliki luas lahan ± 10 are dengan koordinat UTM 50 L 0317596  UTM  9055751 dan elevation 108 mdpl, adapun batas-batas situs disebalah utara terdapat pemukiman penduduk, selatan terdapat jalan raya, timur terdapat sawah, dan barat terdapat jalan. latar budaya dari situs ini adalah hindu klasik dengan kepemilikan situs adalah Desa Pekraman Samplangan.

candi kurung sebelum masuk ke dalam pura
candi kurung sebelum masuk ke dalam pura

Pura Puseh Samplangan dibagi menjadi tiga mandala (halaman), yaitu halaman luar (jaba sisi), halaman tengah (jaba tengah), dan halaman dalam (jeroan). Untuk memasuki jaba tengah dapat melalui candi bentar atau pintu masuk disamping candi bentar. Penghubung antara jaba tengah dengan jeroan terdapat pembatas berupa kori agung .

Cagar Budaya yang ditemukan di situs ini terdiri dari:

  1. Arca Perwujudan                                    : 18 buah
  2. Lingga                                                       :   3 buah
  3. Arca Ganesha                                          :   4 buah
  4. Arca Perwujudan Membawa Ayam    :   1 buah
  5. Fragmen Arca                                         :   4 buah
  6. Fragmen Lingga                                     :   1 buah
  7. Arca Pendeta                                           :   1 buah
  8. Arca Perwujudan Burung Garuda      :   1 buah
  9. Batu Alam                                                :  5 buah