Inventarisasi Di Situs Pura Sarin Bwana

0
3100

Pura Sarin Bwana (3/14-03/STS/41) secara administratif berlokasi di Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, tepatnya pada posisi 50 L 296975, 9027405 UTM pada ketinggian 78 mdpl. Pura Sarin Buana memiliki batas-batas

Utara : Tegalan

Timur : Tegalan

Selatan : Tegalan

Barat : Tegalan

(Lokasi Pura Sarin Bwana, Dok.Google Earth 2016)

Saat ini kondisi pura yang secara fisik cukup megah dengan bangunan-bangunan dari bahan bata merah yang memiliki ukiran indah. Pura memiliki tembok keliling dan terdiri dari Tri Mandala yaitu Jabaan, Jaba Tengah dan Jeroan atau Nista Mandala, Madya Mandala dan Utama Mandala. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pemangku pura, dijelaskan bahwa dahulunya pura ini merupakan pura yang kecil dan sederhana yang memiliki bangunan bebaturan serta di sekitarnya ditemukan beberapa buah arca.

Arca-arca yang sudah ditemukan saat ini, telah dikumpulkan dalam sebuah tempat yang memiliki tembok keliling yang disebut dengan ‘Palinggih Arca-Arca Purbakala’. Jumlah arca cukup banyak dalam kondisi utuh dan fragmen, ada yang berukuran kecil, sedang dan besar. Dari pengamatan terlihat memiliki keunikan gaya atau langgam yang sangat sederhana, dan hampir semuanya merupakan arca perwujudan.

Dari observasi yang dilakukan tim BPCB Bali terdapat 48 arca dan fragmen arca. Sebanyak 15 arca terdeskripsikan oleh tim Balai Arkeologi Bali, pada tahun 2015, dan sisanya sebanyak 33 fragmen tidak dapat diidentifikasi karena kondisinya sudah sangat aus. Sebagian besar arca yang teridentifikasi merupakan arca perwujudan. Arca perwujudan yang memiliki ukuran paling tinggi akan dideskripsikan untuk mewakili arca perwujudan yang lain.

(Kondisi Arca di Pura Dalem Sarin Bwana Tahun 2015, Doc.Balai Arkeologi Bali)

Saat ini keseluruhan arca dan fragmen ditempatkan di Pelinggih Arca terbuat dari Bata Merah, dengan motif hias yang mewah, tiang dari kayu, dan atap menggunakan ijuk. Balai pelindung arca memiliki ukuran Panjang : 422 cm, dan Lebar 470 cm.

(Pelinggih Arca Pura Sarin Bwana, Doc.BPCB Bali 2016)

Agar tidak terjadi tumpang tindih data, diskripsi arca mengacu pada hasil penelitian Balai Arkeologi Bali pada tahun 2015, terdapat 15 arca yang dapat diidentifikasi, dan 28 fragmen tidak dapat terdeskripsikan karena kondisi yang aus dan rusak, keseluruhan arca menggunakan bahan batu padas jenis tufa breksi. Saat itu keseluruhan arca ditempatkan pada sebuah pelinggih tanpa atap pelindung, dan diletakan di atas tanah, dikelilingi tembok penyengker yang tidak terlalu tinggi, kondisi keseluruhan arca sangat aus, rusak dan pecah. Kondisi arca aus dan rusak diakibatkan oleh cuaca (hujan dan panas) yang secara langsung terkena arca, sehingga perhiasan dan pakaian yang dikenakan menjadi tidak jelas. Arca tidak utuh dan banyak bagian-bagian arca yang patah/hilang, sehingga di dalam membuat diskripsi arca mengalami kesulitan atau tidak dapat didiskripsikan secara lengkap.

  • Arca Perwujudan (1/14-03/BND/2004)

Ukuran

Tinggi : 79 cm,

Lebar  : 28 cm

Tebal  : 22 cm.

Bahan : Tufa Breksi (padas)

Diskripsi : Arca digambarkan dengan sikap berdiri Sama Bangga, dengan satu kepala. Bagian wajah seperti alis, mata, hidung, mulut dan telinga masih nampak meski sedikit aus di bagian hidung. Mata dan mulut digambarkan terbuka dengan telinga lebar dan memakai hiasan (anting). Rambut tampak terurai dengan mahkota jata makuta. Arca memakai kalung dengan bentuk segitiga, menjuntai hingga pusar. Ikat dada bermotif sulur, terletak di bawah buah dada. Memiliki dua tangan, mengenakan gelang lengan dan gelang tangan. Sikap tangan Dhyani Mudra dan membawa kuncup bunga Padma. Ukuran perut sedang. Memiliki dua kaki dengan posisi berdiri. Telapak dan jari kaki nampak. Kaki atas tertutup kain bermotif, hingga mata kaki. Ujung kedua sampur menjuntai hingga lapik. Lapik berbentuk segi empat, sandaran berbentuk oval, aus di bagian atasnya.

 

  • Arca Perwujudan (1/14-03/BND/2005)

Ukuran

Tinggi : 76 cm,

Lebar  : 30 cm

Tebal  : 21 cm.

Bahan : Tufa Breksi (padas)

Diskripsi : Arca digambarkan dengan sikap berdiri Sama Bangga, diatas lapik segi empat, bagian depan agak bulat (pecah). Terdapat stela dengan sisi sejajar, bagian atas membulat. Keadaan arca aus, bagian-bagian arca yang masih bias diamati : alis, mata, hidung, mulut, dan telingan. Daun telinga digambarkan memakai hiasan bunga dengan benang sari berjuntai hingga bahu. Memakai mahkota berbentuk kirita makuta (aus). Terlihat memakai kalung dengan motif sulur berjuntai hingga dada. Ikat dada bermotif sulur, kedua tangan ditekuk di depan perut membawa padma, kedua tangan memakai gelang lengan berhias motif simbar, memakai gelang tangan bermotif simbar, dan gelang bersusun tiga berhias untaian manik-manik. Pakaian yang dikenakan berupa kain yang panjangnya hingga pergelangan kaki, memakai sampur dengan simpul dikanan-kiri pinggang dan ujung kedua sampur berjuntai hingga lapik.

 

  • Arca Perwujudan (1/14-03/BND/2006)

Ukuran

Tinggi : 36 cm,

Lebar  : 13 cm

Tebal  : 8 cm.

Bahan : Tufa Breksi (padas)

Diskripsi : kondisi arca sebagian besar aus, dan stela bagian kanan pecah. Arca digambarkan berdiri samabhangga, bagian muka aus, bagian telinga masih dapat dikenali, memakai hiasan berbentuk bunga dengan benang sari berjuntai hingga bahu. Rambut tampak terurai dibelakang, memakai mahkota (aus). Bagian badan aus, sikap kedua tangan ditekuk kedepan perut kondisi aus. Terlihat memakai gelang lengan dan gelang tangan (aus). Mengenakan pakaian berupa kain dengan panjang sampai pergelangan kaki dengan hiasan motif bunga. Memakai sampur dengan simpul berbentuk bunga, dan kedua ujung sampur berjuntai hingga lapik.

 

  • Arca Perwujudan (1/14-03/BND/2007)

Ukuran

Tinggi  : 42 cm,

Lebar  : 14 cm

Tebal : 9 cm.

Bahan : Tufa Breksi (padas)

Diskripsi : kondisi arca sebagian besar aus dan pecah. Arca digambarkan berdiri samabhangga diatas lapik segi empat. Stela oval sisi sejajar, atas membulat (aus). Bagian muka aus, hiasan telinga masih tampak berupa bunga dengan benang sari berjuntai hingga bahu. Rambut tampak terurai dibelakang, mahkota aus. Terlihat memakai kalung yang berjuntai hingga dada. Sikap kedua tangan ditekuk kedepan perut kondisi aus. Terlihat memakai kain berhias motif bunga, kain panjang sampai mata kaki.

 

  • Arca Perwujudan (1/14-03/BND/2008)

Ukuran

Tinggi  : 41 cm,

Lebar   : 15 cm

Tebal   : 7 cm.

Bahan : Tufa Breksi (padas)

Diskripsi : Kondisi arca sebagian besar aus dan pecah, Arca digambarkan berdiri samabhangga diatas lapik setengah lingkaran. Stela sisi sejajar, atas membulat oval (aus). Bagian muka aus, badan aus, Sikap kedua tangan ditekuk kedepan perut kondisi aus. Bagian kaki terlihat memakai kain (aus), bagian telapak kaki hilang.

 

  • Arca Perwujudan (1/14-03/BND/2009)

Ukuran

Tinggi  : 31 cm,

Lebar   : 12 cm

Tebal   : 8 cm.

Bahan : Tufa Breksi (padas)

Diskripsi : kondisi arca sebagian besar utuh, beberapa bagian aus dan pecah. Arca digambarkan berdiri samabhangga diatas lapik setengah lingkaran. Stela sisi sejajar, atas membulat oval (aus). Terlihat memakai mahkota bersusun tiga, rambut terurai dibelakang, telinga lebar, memakai anting-anting motif bunga dengan benang sari berjuntai kebawah sampai bahu. Bagian muka aus, terlihat memakai kalung, terlihat buah dada menonjol, memakai ikat perut. Sikap kedua tangan ditekuk kedepan perut, memakai gelang lengan motif simbar, bagian telapak tangan aus. Mengenakan kain sampai mata kaki, bermotif garis, memkai sampur, kedua ujung sampur berjuntai hingga menyentuh lapik.

 

  • Lingga (1/14-03/BND/2010)

Ukuran

Tinggi : 25 cm

Lebar  : 10 cm

Tebal  : 7 cm

Bahan : Tufa Breksi (padas)

Diskripsi : Lingga yang ditemukan di Pura Sarin Buana memiliki bagian yang lengkap., Lingga terdiri atas tiga bagian yang lengkap dari sebuah lingga yaitu (dari bawah) Brahma Bhaga bagian yang berbentuk segi empat, Wisnu Bhaga bagian yang berbentuk segi delapan dan Siwa Bhaga bagian yang berbentuk bulatan. Kondisi lingga sangat aus.

 

  • Arca Perwujudan (1/14-03/BND/2011)

Ukuran

Tinggi  : 42 cm,

Lebar   : 15 cm

Tebal   : 7 cm.

Bahan : Tufa Breksi (padas)

Diskripsi : Kondisi arca sebagian besar aus dan pecah, Arca digambarkan berdiri samabhangga diatas lapik setengah lingkaran. Stela sisi sejajar, atas membulat oval (aus, patah). Bagian muka, kepala aus, bagian badan aus, sikap kedua tangan ditekuk kedepan perut kondisi aus sehingga tidak terlihat memakai gelang lengan dan gelang tangan. Bagian kaki aus terlihat mengenakan kain kondisi aus, panjang kain hingga lapik.

 

  • Arca Perwujudan (1/14-03/BND/2012)

Ukuran

Tinggi  : 26 cm,

Lebar   : 13 cm

Tebal   : 7 cm.

Bahan : Tufa Breksi (padas)

Diskripsi : kondisi arca sebagian besar aus dan pecah, Arca digambarkan berdiri samabhangga diatas lapik setengah lingkaran. Stela sisi sejajar, atas membulat oval (aus, patah). Bagian muka, kepala patah/hilang, bagian badan aus, sikap kedua tangan ditekuk kedepan perut kondisi aus sehingga tidak terlihat memakai gelang lengan dan gelang tangan. Bagian kaki aus terlihat mengenakan kain polos dan tebal, panjang kain hingga lapik.

 

  • Arca Perwujudan (1/14-03/BND/2013)

Ukuran

Tinggi  : 40 cm,

Lebar   : 20 cm

Tebal   : 15 cm.

Bahan : Tufa Breksi (padas)

Diskripsi : kondisi arca sebagian besar aus dan pecah, Arca digambarkan berdiri samabhangga diatas lapik setengah lingkaran. Stela sisi sejajar, atas membulat oval (aus, patah). Kepala patah/hilang, bagian badan aus, sikap kedua tangan ditekuk kedepan perut, memakai gelang lengan, bagian tangan sangat aus, buah dada aus, memakai ikat dada aus, mengenakan kain susun dua hingga lapik, bagian kaki patah, di sisi kanan dan kiri badan Nampak ujung sampur dengan simpul berbentuk bunga.

 

  • Arca Perwujudan (1/14-03/BND/2014)

Ukuran

Tinggi  : 19 cm,

Lebar   : 15 cm

Tebal   : 13 cm.

Bahan : Tufa Breksi (padas)

Diskripsi : Kondisi arca tidak utuh hanya bagian kepala sampai badan, sangat aus. Terlihat memakai sandaran stela yang bagian atasnya pecah. Sikap tangan ditekuk kedepan perut, karena aus tidak terlihat memakai gelang lengan dan gelang tangan.

 

  • Arca Perwujudan (1/14-03/BND/2015)

Ukuran

Tinggi  : 66 cm,

Lebar   : 17 cm

Tebal   : 13 cm.

Bahan : Tufa Breksi (padas)

Diskripsi : Kondisi arca keseluruhan tidak utuh, bagian kepala hilang, bagian badan aus, Arca digambarkan berdiri samabhangga diatas lapik setengah lingkaran. Stela sisi sejajar, bagian atas patah. Sikap tangan ditekuk kedepan perut, bagian tangan aus, hilang, karena aus, tidak tampak memakai gelang lengan. Terlihat memakai kain tersusun, dari pnggang sampai mata kaki, karena aus tidak terlihat motif pada kain, bagian telapak kaki aus.

 

  • Fragmen Badan Arca (1/14-03/BND/2016)

Ukuran

Tinggi  : 82 cm

Lebar   : 51 cm

Tebal   : 32 cm

Bahan : Tufa Breksi (padas)

Diskripsi : kondisi arca rusak, aus, fragmen arca digambarkan berdiri, terdapat bagian badan dan bagian telapak kaki berdiri diatas lapik segi empat polos. Terlihat memkai kain, dengan uncal menjuntai sampai lapik dan bagian ujung uncal melingkar ke depan.

 

  • Fragmen Badan Arca (1/14-03/BND/2017)

Ukuran

Tinggi  : 53 cm

Lebar   : 48 cm

Tebal   : 32 cm

Bahan : Tufa Breksi (padas)

Diskripsi : Fragmen badan arca yang terdiri dari bagian bahu hingga perut bagian leher arca masih nampak. Arca digambarkan bertangan empat. Tangan depan menempel di pinggang. Tangan belakang ke atas. Ukuran perut sedang dan memiliki upawita berupa tali pilin yang menggantung di bahu ke arah pinggang serta memakai ikat dada. Arca mengenakan gelang lengan yang berhiaskan bentuk bunga Padma serta mengenakan tiga buah gelang tangan.

 

  • Arca Perwujudan (1/14-03/BND/2018)

Ukuran

Tinggi  : 28 cm

Lebar   : 12 cm

Tebal   : 7 cm

Bahan : Tufa Breksi (padas)

Diskripsi : kondisi arca rusak, aus. Sikap arca digambarkan dengan sikap berdiri samabhangga diatas lapik setengah lingkaran, sikap kedua tangan berada di samping badan, ditekuk kedepan perut. Memakai hiasan kalung, ikat dada, gelang di lengan dan tangan (hanya tampak goresan). Terlihat memakai kain dari pinggang hingga lapik, terlihat kain berlapis tiga.

 

Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Balai Arkeologi Bali, dapat diketahui bahwa arca-arca yang terdapat di Pura Sarin Bwana, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung diperkirakan berasal dari periode Bali Pertengahan abad 14-15 Masehi. Pembabakan periode ini berdasarkan gaya perhiasan, pakaian yang dikenakan dan ciri-ciri dari arca (iconografi), nampak bahwa diantaranya memiliki sikap tangan yang sama, yaitu kedua tangan dilipat kedepan, telapak tangan menempel di depan atau samping badan dan diatas telapak tangan terdapat benda bulat/lonjong mirip dengan kuncup lotus. Karakter arca dengan sikap tangan seperti ini merupakan ciri-ciri dari arca perwujudan. Sikap tangan didepan perut, seringkali dengan bunga/lotus di atas telapak tangan, demikian juga halnya dengan kuncup lotus yang dipegang di tangan kanan dan kiri pada samping pinggang. Dalam hal ini lotus, baik mekar maupun kuncup melambangkan pembebasan atau pelepasan jiwa, sehingga dijadikan sebagai ciri-ciri arca perwujudan. Dilihat dari material/bahan dan pengerjaan arca-arca tersebut tidak dikerjakan di tempat ini, mengingat arca didalam ilmu arkeologi disebut sebagai benda bergerak dalam arti mudah dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lainnya.

Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa arca-arca yang tersimpan di Pura Sarin Bwana adalah arca perwujudan (bhatara/bhatari). Pada masa lalu ada kepercayaan bahwa orang yang telah maninggal dan melalui proses upacara tertentu dibuatkan simbol berupa arca yang tidak memkai attribute Dewa. Pada masa prasejarah ada suatu kepercayaan bahwa puncak gunung sebagai tempat tinggal roh nenek moyang, di tempat itulah roh para leluhur yang sudah melalui proses upacara bersemayam. Keberadaan arca-arca in diareal yang tinggi atau bukit, kemungkinan karena puncak bukit atau gunung sejak jaman prasejarah dianggap sebagai tempat roh para leluhur yang dianggap suci, sehingga tempat ini dipilih sebagai tempat menyimpan arca, selanjutnya setelah melalui proses pemilihan tempat membuat bangunan suci (pura) tempat ini dianggap memenuhi kriteria dalam mendirikan bangunan suci (pura) maka dibangunlah pura ditempat ini, seperti yang terlihat sampai saat ini menjadi Pura Dalem Sarin Bwana.