MUSEUM NASIONAL : BAHAYA BAGI SIAPA SAJA YANG MENYENTUH KUTUKAN DARI ZAMAN KERAJAAN SRIWIJAYA

0
124974

Banyak tinggalan purbakala yang tersimpan dan terawat dengan baik di Museum Nasional yang masyarakat sering menyebutkannya sebagai Museum Gajah. Museum yang terletak di seberang Tugu Monumen Nasional terdapat prasasti batu yang ditemukan pada tahun 1892 oleh J.K. Van Der Meulen yang dinamakan Prasasti Kota Kapur. Prasasti batu ini berdiri tegak diantara prasasti batu lainnya, prasasti ini berbentuk obelisk dengan ketinggian kurang lebih 177 cm dan terawat dengan sangat baik. Jika anda ingin membacanya maka bacalah dari atas ke bawah, dalam prasasti ini terdapat 10 baris tulisan beraksara Pallawa dan bahasanya Melayu Kuna.

Dijelaskan dalam prasasti Kota Kapur yang berangka tahun 608 saka tentang penaklukan kerajaan Sriwijaya dan berisi ancaman dan kutukan bagi siapapun orang yang bersekongkol dengan pemberontak, dan tidak hormat kepada penguasa (Sriwijaya) akan mati kena kutuk. Akan tetapi bila orang takluk, setia pada penguasa semoga mereka diberkahi, diberi kesehatan, bebas dari bencana, diberi kelimpahan. Prasasti ini menjadi momok yang sangat menakutkan kala itu bagi daerah yang telah ditaklukan, dan setelah prasasti ini dibuat balatentara Sriwijaya lanjut berangkat menyerang Bhumi Jawa yang tidak takluk kepada Sriwijaya.

Menurut pemandu, Bahaya akan terjadi jika seseorang berani menyentuh kutukan yang tertulis di prasasti Batu Kapur dikarenakan hal tersebut dapat merusak kondisi prasasti batu tersebut dan juga akan ditegur oleh pemandu maupun petugas keamanan museum. Ayo Ke Museum!