- Situs Katedral Lama (Gereja ST. Yosep Keuskupan Ruteng)
- No Inventaris : 3/16-08/STS/07
- Alamat : Jl. Pelita, Ruteng, NTT
- Provinsi : NTT
- Kabupaten/Kota : Manggarai
- Kecamatan : Langke Rembong
- Desa/Kelurahan : Watu
- Kode Pos : –
- Koordinat : 51 L; 220796,7 E; 9046745,12 S
- Ketinggian :1188 Meter.
- Luas : 328,7 m2
- Kondisi : Utuh dan terawat
- Arah hadap : Utara
- Batas – batas :
- Utara : Jalan Raya Pelita
- Timur : Jalan Desa, SMA Setia Bakti
- Selatan : Jalan Desa, Biara
- Barat : Biara
- Pemilik : Keuskupan Ruteng
- Riwayat Kepemilikan : Diwariskan secara turun temurun
- Pengelola : Keuskupan Ruteng
- Periode/Masa : Kolonial
- Sejarah :
- Deskripsi : Situs katedral lama ini terletak strategis di tengah kota Ruteng dengan lingkungan yang asri dan hening, serta banyaknya tanaman yang tumbuh hijau di sekitar situs. Akses masuk pada bagian depan terdapat gapura, serta pagar besi yang mengelilingi situs ini sebagai pembatas. Di sekitar lingkungan gereja terdapat bangunan-bangunan serta biara yang masih merupakan satu kesatuan dengan situs gereja tua ini. Pada situs ini terdapat sebuah bangunan gereja tua yang masih berdiri kokoh dengan arsitektur eropa klasik yang begitu megah, serta bentuk gereja yang memanjang ke belakang. Dua menara terlihat menempel di sisi kanan dan kiri bangunan gereja sehingga menambah kemegahan bangunan ini. Gereja dengan orientasi utara-selatan tersebut terlihat unik dan menarik dengan dinding luarnya berwarna merah sehingga dikenal dengan sebutan Red Chapel, serta banyaknya relung jendela kaca yang berwarna-warni pada dinding gereja. Gereja ini merupakan landmark dari kota Ruteng, Manggarai yang dikenal dengan kota seribu gereja.
Bangunan Cagar Budaya/Objek Diduga Cagar Budaya
- Bangunan Gereja ST. Yosep Keuskupan Ruteng
- No Inventaris : 2/16-08/BNG/11
- Bahan/material : Beton, kayu dan asbes
- Ketinggian : 24 Meter
- Kordinat : 51 L; 220795,75 E; 9046732,63 S
- Luas bangunan :1.287,15 m2
- Luas Lahan :1.328,7 m2
- Kondisi : Utuh dan terawat
- Periode/masa : Kolonial
- Deskripsi : Bangunan gereja berdenah dasar hexagonal (segi enam) dengan orientasi utara-selatan. Gereja yang kental dengan nuansa eropa ini terlihat berdiri megah dan kokoh dengan struktur tembok yang kuat dengan lempengan besi pada bagian tengahnhya. Dinding gereja begitu menarik dengan paduan warna putih dan merah, ditambah dengan jendela-jendela kaca yang berwarna warni berbentuk persegi empat yang lancip dan melingkar pada bagian atasnya. Pada bangunan bagian depan gereja, atap dibuat dengan bentuk segitiga dengan dua menara megah di sisi kanan dan kirinya yang beratap kerucut, masing-masing terdapat sebuah ornamen salib pada bagian puncaknya. Terdapat tiga buah pintu pada bagian depan dengan bentuk segitiga pada bagian atasnya (atap) yang merupakan akses masuk menuju ruang gereja, serta dilengkapi dengan tangga yang lebar. Pada sisi timur dan barat bangunan gereja terdapat masing-masing sebuah pintu masuk yang dilengkapi dengan tangga pada bagian depannya. Sementara pada sisi barat di sudut selatan bangunan gereja terdapat sebuah pintu yang merupakan akses masuk menuju ruang sakristi. Pada bagian dalam bangunan gereja, terdapat 26 buah tiang penyangga yakni 13 berderet di sisi timur dan 13 lagi berderet di sisi barat. Rangka atap berbahan kayu yang dibuat dengan bentuk segitiga, serta bagian atas atap ditutup dengan asbes. Pada sisi selatan terdapat panggung/podium yang berfungsi sebagai tempat tokoh agama atau pemuka agama menyampaikan khotbah (ajaran suci) kepada umatnya, serta pada dinding bagian tengah panggung terdapat patung Yesus yang menempel dengan ornamen salib pada bagian belakangnya. Bagian belakang panggung dilengkapi dengan ruang sakristi yang merupakan ruangan untuk mempersiapkan peralatan misa. Pada bagian depan panggung di sisi timur dan barat masing-masing terdapat sebuah relung (ruangan kecil). Dinding bagian dalam gereja dibuat menarik dengan paduan warna putih dan krem, serta dihiasi dengan jendela berbentuk persegi empat yang melingkar pada bagian atasnya. Jendela dibuat dengan paduan warna kaca bening, coklat dan biru yang dibuat dengan motif kotak-kotak, berjumlah 40 buah masing-masing 20 berderet di dinding sisi timur dan 20 lagi di dinding sisi barat. Sementara pada sisi utara gereja (bagian depan) terdapat 9 buah hiasan jendela dengan bentuk persegi empat yang lancip pada bagian atasnya.