Inventarisasi Situs Gunung Tambora

0
1691

Kegiatan inventarisasi dan penetapan Cagar Budaya secara nasional di seluruh Indonesia menjadi penting dan perlu untuk dilakukan. Kegiatan inventarisasi Cagar Budaya secara nasional akan menghasilkan suatu daftar registrasi nasional Cagar Budaya, yang ada di Indonesia, dan ada Surat Keputusan penetapannya. Daftar registrasi merupakan sumber informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan, dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan antara lain pelestarian, penelitian, pemanfaatan dan pengembangan oleh masing-masing daerah. Daftar registrasi memuat tentang nomor,  jenis, fungsi, bahan,  lokasi, dan deskripsi Cagar Budaya yang ada di Indonesia.

Kegiatan Inventarisasi Cagar Budaya di Situs Tambora dimaksudkan untuk lebih menyempurnakan kualitas data yang ada dalam arti hasil yang diperoleh benar-benar merupakan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, baik mengenai jumlah, jenis dan berbagai aspek penting lainnya. Sedangkan tujuan kegiatan ini adalah sebagai bahan dalam penyusunan Daftar Induk Inventarisasi Cagar Budaya yang tersebar di Provinsi Nusa Tenggara Barat, sehingga dapat dijadikan dasar dalam penentuan kebijakan bagi upaya-upaya pelestarian dan pemanfaatannya. Dari hasil inventarisasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada dunia pariwisata yang berkunjung ke Tambora, sehingga di masa mendatang sangat bermanfaat bagi pengembangan wisata purbakala. Adapun hasil inventarisasi dari situs Gunung Tambora dapat diuraikan sebagai beriku:

  • Situs Pabrik Kebun Kopi

situs ini terletak di Desa Oi Bura, Kecamatan Tambora Kabupaten Bima, NTB. Situs Pabrik Kebun Kopi memiliki batas-batas sebelah utara berbatasan dengan hutan, timur berbatasan dengan pemukiman, selatan berbatasan dengan pemukiman, dan sebelah barat berbatasan dengan masjid. Situs ini berasal dari masa kolonial Belanda, dengan kondisi yang sudah rusak dan tidak terawat. Situs ini dijadikan sebagai pabrik pengolahan kopi. Situs pabrik kopi merupakan sebvuah komplek yang berada dalam areal kebun kopi. Di dalam komplek ini, selain pabrik kopi terdapat juga gudang penyimpanan, halaman jemur, perumahan karyawan dan gedung perpustakaan komplek ini berdiri di atas lahan seluas 4 Ha.

Komplek rumah atas, yang luasnya kurang lebih 10 hektar, terdiri dari kolam renang, taman, dan lain-lain sebagainya. Juga berada dalam areal kebun kopi. Saat ini, bangunan Rumah Atas difungsikan sebagai Guest House dan Museum Tambora. Areal kebun kopi dengan infrastruktur ini mulai dibuka dan dibangun pada tahun 1930-an oleh NV. Pasuman, perusahaan milik pemerintah kolonial Belanda selaku penguasa saat itu.

  • Bangunan Pabrik Kopi

Bangunan ini didirikan oleh NV. Pasuman sejak tahun 1930-an bahan bangunan ini terdiri dari pondasi batu semen, dinding terbuat dari kayu hutan dan tiang bangunan dari tiang besi. Memiliki ukuran panjang 80 m, lebar 19,40 m, tinggi tiang penyangga 6 m, lebar tiang penyangga 10 cm, tinggi atap 10,5 m. kondisi bangunan rusak dan tidak terawat, berasal dari masa kolonial Belanda. Bangunan pabrik penggilingan kopi berada pada daerah yang jauh dari pemukinan, bangunan ini dalam keadaan rusak  karena sudah sejak awal tahun 2004 tidak lagi beroperasi, bentuknya memanjang, pada sisi sebelah timur menjorok keluar terdapat tempat untuk menyimpan beras untuk logistik karyawan, pada sisi bagian utara menjorok keluar terdapat gudang tempat kopi yang sudah diolah. Dinding bangunan pabrik terbuat dari seng, pada sisi bagian barat sudah ada yang terlepas dan hilang.

  • Bangunan Gudang Penyimpanan Kopi

Bangunan ini didirikan oleh NV. Pasuman pada tahun 1930-an sebagai tempat menyimpan kopi yang akan dan telah diolah. Bangunan ini terbuat dari komponen beton, besi, dan seng, memiliki ukuran panjang 16,16 m, tinggi tiang 6 m, lebar 14,10 m, tinggi  7 m, dengan kondisi bangunan tidak terawatt dan rusak. Bangunan ini berasal dari masa kolonial Belanda, bangunan memiliki 20 buah tiang penyangga, terdiri atas: 10 buah tiang tinggi dan 10 buah tiang rendah. Lantai terbuat dari beton semen terdiri atas dua undak.

  • Bekas Perumahan Karyawan

Bangunan ini didirikan oleh NV. Pasuman, pada tahun 1930-an. Bangunan ini berbahan pondasi batu semen, dinding dari kayu hutang dan atap seng. Bangunan perumahan karyawan ini dalam kondisi rusak dan tidak terawat,  dengan luas bangunan 10 x 5 m2 yang berlokasi di Dusun Tambora, Desa Oi Bura, Kec. Tambora, Kab. Bima, NTB.

  • Bekas Gedung Perpustakaan

Bangunan ini didirikan oleh NV. Pasuman, pada tahun 1930-an. Bangunan ini memiliki luas 4 x 6 m, berlokasi di Dusun Tambora, Desa Oi Bura, Kec. Tambora, Kab. Bima, NTB. Bangunan ini pada awalnya didirikan untuk rumah karyawan sekaligus ruang pertemuan, namun kemudian dimanfaatkan sebagai gedung perpustakaan karyawan. hingga kini di dalamnya masih terdapat beberapa rak dan buku-buku bacaan. Kondisi bangunan sudah rusak dan tidak terawat.

  • Bangunan Kantor Pejabat Belanda

Bangunan ini didirikan oleh NV. Pasuman, pada tahun 1930-an. Bangunan ini memiliki luas 14 x 9 m. kondisi bangunan tidak terawat dan rusak, bahan bangunan terdiri dari tembok beton, kayu, dan atap dari seng. terdapat kanopi pada bagian depan bangunan dengan ukuran: panjang 3,50 m, didepan kanopi terdapat tiga buah undakan.

  • Jembatan Besi

Jembatan ini terdiri dari bahan beton dan besi, dengan ukuran panjang 5,60 m, lebar 3,65 m, dan tebal tiang 80 cm. Merupakan jembatan yang dibangun pada masa Kolonialisme Belanda sebagai penghubung ke pabrik kopi. Jembatan dalam keadaan rusak, bagian besinya sudah berkarat dan struktur beton penyangga jembatan terdiri atas dua lobang, dalam keadaan sudah retak.

 

 

 

 

  • Halaman Jemur Pabrik Kopi

Penjemuran kopi ini didirikan oleh NV. Pasuman pada tahun 1930-an. Fungsinya ialah sebagai tempat menjemur kopi yang akan diolah. Halaman jemur ini memiliki bahan pondasi batu semen, dengan luas 10 x 70 m2. Berlokasi di Dusun Tambora, Desa Oi Bura, Kec. Tambora, Kab. Bima, NTB.

 

  • Rumah Atas/Guest House

Rumah atas ini didirikan oleh NV. Pasuma pada tahun 1930-an.  Bahan dari rumah atas ini ialah pundasi batu dan semen, dinding dari kayu hutan. Bangunan rumah atas memiliki fungsi sebagai rumah tinggal pemilik NV. Pasuma saat mengelola perusahaan kopi oleh Belanda hingga tahun 1948. Sekarang dimanfaatkan sebagai pasanggrahan/Guest House. Penduduk asli Tambora menyebutnya sebagai rumah atas. Setelah 1948, Pemerintah Belanda menyerahkannya keperusahaan perkebunan, PT. Veneer. Akhir tahun 1968 diambil alih oleh Pemda. Luas  lahan daru rumah atas ini kurang lebih 10 hektar, dengan luas bangunan 200 m2. Dalam lahan rumah atas ini terdapat bangunan rumah, kolam renang, taman, bak penampungan air. Rumah atas berlokasi di Dusun Tambora, Desa Oi Bura, Kec. Tambora, Kab. Bima, NTB.

  • Kolam Renang

Kolam renang ini didirikan oleh NV. Pasuma, tahun pendirian dari kola mini adalah 1930-an, terbuat dari bahan, semen, batu, dan pasir. Luas kola mini 4 x 8 meter, berfungsi sebagai kolam renang. Terletak di Dusun Tambora, Desa Oi Bura, Kec. Tambora, Kab. Bima, NTB.

 

  • Bak Penampungan Air

Bak penampungan ini didirikan oleh NV. Pasuma, pada tahun 1930-an. Terbuat dari bahan semen, batu, dan pasir, berfungsi sebagai bak penampungan air, bak ini memiliki luas 2,5 x 4 m. air yang ditampung juga dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan karyawan pabrik kopi. Dialirkan dari mata air Sumber rejo sekitar 5 km. Bak penampungan air berlokasi di Dusun Tambora, Desa Oi Buda, Kec. Tambora, Kab. Bima, NTB.

  • Peludahan

Artefak ini ditemukan oleh Tim Arkeologi Nasional dan Tim Balai Arkeologi Bali, pada tahun 2012. Peludahan ini memiliki ukuran tinggi 13 cm, tebal 1 cm, dan diameter 14 cm. Berbentuk lempeh, terbuat dari bahan kunigan, pada bagian pinggiran bergerigi, berfungsi sebagai tempat peludahan. Lokasi penemuan yaitu di Sori Sumba, Dusun Tambora, Desa Oi Bura, Kec. Tambora, Kab. Bima, NTB.

 

 

  • Guci Cina

Guci ini ditemukan oleh warga Oi Bura bernama Nasir, ditemukan pada tahun 2012. Guci ini memiliki fungsi tempat air minum, berbahan keramik. Lokasi penemuan di Sori Sumba, Dusun tambora, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, NTB.

 

 

 

 

  • Wadu Lo’i (Batu Obat)

Alat ini ditemukan oleh Tim Arkeologi Nasional dan Tim Arkeologi Denpasar pada tahun 2012 di Sori Sumba, Dusun Tambora, Desa Oi Bura, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, NTB. Memiliki ukuran tinggi 13 cm, panjang 17 cm, panjang batu ulek 11 cm, diameter cekungan 3 dan 8 cm. Wadu Lo’I ini berfungsi sebagai menggiling dan meracik obat-obatan.

 

  • Alat Penggilingan Obat

Alat ini ditemukan oleh Tim Arkeologi Nasional dan Tim Arkeologi Denpasar, pada tahun 2012. Terbuat dari bahan batu, berfungsi sebagai alat penggilingan dan peracik obat-obatan. Lokasi penemuan di Sori Sumba, Dusun tambora, Desa Oi Bura, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, NTB.

 

 

  • Pecahan Mangkuk dan Lepekan Cina

Alat ini ditemukan oleh Tim Arkeologi Nasional dan Tim Arkeologi Denpasar pada tahun 2012 di Sori Sumba, Dusun Tambora, Desa Oi Bura, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, NTB. Pecahan mangkuk Cina memiliki fungsi sebagai peralatan makan dan minum.

 

  • Gelang

Gelang ini terbuat dari perak, berwarna silver. Memiliki ukuran diameter 5 cm, dan tebal 0,5 cm. gelangan ini memiliki hiasan sulur daun, ditemukan di Sori Sumba, Dusun Tambora, Desa Oi Bura, Kecamatan tambora, Kabupaten Bima, NTB.