Secara administrasi Makam Buyut Lebai berada di Jalan Gunung Agung, Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Secara geografis terletak di titik koordinat 50 L 0238483, 9074346 UTM. Batas-batas, sebelah Utara adalah Gang 13, dan pemukiman, batas Timur pemukiman, batas Selatan pemukiman, dan batas Barat adalah Jalan Gunung Agung, pemukiman di seberang jalan.
Dawan Sirajuddin (Buyut Lebai) dikenal sebagai seorang ulama, seorang Da’I dan seorang pahlawan. Beliau sebagai seorang ulama mengajarkan ilmu agama mulai ilmu dasar (Aqidah) sampai ilmu Ubudiyah dan Mu’amalah dengan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar dalam mengimformasikan beberapa disiplin ilmu yang diajarkan, sehingga bahasa Melayu yang kemudian menjadi bahasa sehari-hari oleh 75% umat Muslim Kabupaten Jembrana, dimana sebelumnya bahasa Bugis dan Hindu Bali yang dominasi digunakan.
Dawan Sirajuddin (Buyut Lebai) sebagai seorang Da’I sasaran beliau berdakwah di Jembrana adalah semua kalangan masyarakat bawah, menengah, dan kalangan atas. Setelah mendapatkan restu dari penguasa Hindu, kemudian kedua pihak menjalin kerjasama yang sangat baik pada bidang perdagangan. Dawan Sirajuddin (Buyut Lebai) lahir di Serawak Malaysia pada tahun 1619 Masehi, beliau masuk ke Jembrana, Bali pada tahun 1669, dan wafat pada tahun 1744 Masehi. Bliau dimakamkan di atas tanah pekarangannya sendiri yang berada di Jalan Gunung Agung Loloan Timur. Masyarakat setempat biasanya menyebut makam ini “Makam Keramat Buyut Lebai”. Secara turun-temurun makam Buyut Lebai ini telah dikeramatkan oleh masyarakat setempat, terutama oleh anak cucunya.
Pada awalnya dipekarangan kuburan kecil ini hanya terdapat dua makam yaitu : makam Syirajuddin dan Ya’qub. Namun pada tahun 1960 guru penulis dating dari Sarang Lasem Kabupaten Rembang, Jawa Tengah yang bernama KH. Imam Kholi dengan membawa rombongan yang berjumlah 65 orang. Dengan tujuan silaturahmi dengan keluarga penulis dan bertamasya ke pulau Bali. Setelah beliau berziarah ke makam dan melakukan dialog dengan Al-Maghfurlah, kemudian beliau menyampaikan dua hal penting :
Beliau memberitahukan kepada penulis bahwa masih ada 5 makam lagi yang termasuk Ulama dan pahlawan. Kemudian K.H. Imam Kholil menyuruh kepada penulis apabila makam yang 5 tadi telah ditemukan, maka buatlah satu bangunan yang dapatmenampung ke tujuh makam didalamnya.
K.H. Imam Kholil beserta rombongannya secara tiba-tiba membatalkan niatnya untuk melanjutkan bertamasya di bali, dikarenakan beliau tiba-tiba telah menemukan apa yang telah manjadi tujuannya seperti yang disebutkan diatas.
Makam Keramat Buyut Lebai berdiri diatas sebuah lahan dengan ukuran 26,10 meter X 18,45 meter. Dengan ukuran bangunan 15,5 meter X 7,55 meter. Di dalam bangunan terdapat 7 buah makam dan masing-masing nama Al-Maghfurlah itu adalah :