Goa Pertahanan Jepang Perang Dunia II Kabupaten Klungkung

0
5665

Salah satu tinggalan kepurbakalaan dari masa kolonial, khususnya masa kependudukan Jepang adalah goa-goa pertahanan tentara Jepang. Keberadaan goa-goa Jepang tersebut sebenarnya telah lama diketahui, akan tetapi karena belum adanya penelitian yang lebih mengkhusus maka menyebabkan pemahaman tentang tinggalan kepurbakalaan tersebut sangat minim. Goa Pertahanan Jepang di Kecamatan Banjarangkan merupakan goa buatan manusia yang dibuat pada masa pendudukan Jepang di Indonesia antara tahun 1943 sampai dengan 1945.

Lokasi Goa Pertahanan Jepang dapat dijangkau dengan mudah karena letaknya dipinggir jalan pada jurusan Denpasar-Semarapura, tepatnya di Banjar Koripan, Desa Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan. Secara astronomi Goa Pertahanan Jepang ini terletak di kordinat 50 L 0321868, 9054224 UTM. dengan batas-batas :

  • Utara : Jalan Raya
  • Timur : Jalan Raya
  • Selatan : Galeri Lukisan, dan Pahat
  • Barat : Kebun, dan Pura

Karena letaknya sangat strategis yaitu dipinggir jalan yang lalulintasnya ramai, maka goa ini sering mendapat kunjungan wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Dari hasil pengamatan di lapangan Goa Jepang ini terdiri dari 16 lubang, dibuat pada dinding tebing batuan breksi vulkanis, dipinggir jalan jurusan Denpasar-Semarapura, di atas sungai/Tukad Bubuh. Goa/lubang yang terletak pada ujung Utara dan Selatan merupakan 2 goa besar yang berdiri sendiri. Sedangkan yang 14 buah lagi, di dalamnya berhubungan satu dengan lainnya, yang dihubungkan oleh sebuah gang/lorong. Yang menarik dari goa Jepang ini adalah bahwa letaknya sangat strategis merupakan goa kenangan dari jaman penjajahan Jepang.

Goa yang terdiri atas 15 buah lubang dengan kedalaman 4 meter, dua diantaranya tidak berhubungan satu dengan yang lainnya, yaitu satu buah terletak di ujung selatan dan satu lagi diujung sebelah utara, sedangkan yang lainnya berhubung-hubungan dan dihubungkan oleh sebuah gang memanjang arah Utara Selatan. Goa ini dibangun oleh bala tentara Jepang dalam usahanya memperrtahankan diri dari serangan tentara sekutu pada masa pendudukan Jepang yaitu tepatnya pada tahun 1941. Goa semacam ini juga terdapat di Desa Suana Kecamatan Nusa Penida , akan tetapi hanya terdiri atas sebuah lubang yang besar yang dimaksudkan untuk tempat pengintaian lalu lintas laut di Selat lombok.

Goa I

  • No Inventaris : 1/14-05/TB/04
  • Bahan : Batu Padas
  • Warna : Abu-abu
  • Ukuran : Tinggi: 3 m, Panjang : 3,3 m, Lebar : 3,3 m
  • Periodesasi : Kolonial (abad IX)
  • Kondisi : utuh,
  • Justifikasi        : merupakan goa dengan bentuk setengah lingkaran dengan lorong yang memanjang kedalam tetapi tidak memiliki tembusan (buntu) goa ini terletak paling kiri dekat dengan Art Shop, ada kemungkinan goa ini memiliki fungsi yang berbeda dengan goa no III, yang dimana setiap lorongnya berhubungan. Keadaan goa saat ini tidak terawat, banyak ditumbuhi oleh rumput dan tumbuhan lainya, suhu udara lembab.

 

Goa II

  • No Inventaris : 1/14-05/TB/05
  • Bahan : Batu Kali
  • Warna : Abu-abu
  • Ukuran : Tinggi : 3 m, Panjang: 2,8 m, Lebar : 10 m.
  • Periodesasi : Kolonial (abad IX)
  • Kondisi : utuh
  • Justifikasi : Merupakan goa dengan bentuk setengah lingkaran,mulut goa ditutupi tumbuhan serta dasar goa di bagian ini lebih tinggi dari dasar goa di bagian dalam, bagian dalam goa memanjang dan ujungnya buntu, ada kemungkinan goa ini memiliki fungsi yang sama dengan goa pertama. Keadaan goa saat ini tidak terawat, banyak ditumbuhi oleh rumput dan tumbuhan lainya, suhu udara lembab.

 

Goa III – XIII

  • No Inventaris : 1/14-05/TB/06
  • Bahan : Batu Kali
  • Warna : Abu-abu
  • Ukuran : Tinggi: 3 m, Panjang : 2,8 m, Lebar : 10 m
  • Periodesasi : Kolonial (abad IX)
  • Kondisi : utuh, kurang terawat
  • Justifikasi : Merupakan goa dengan bentuk setengah lingkaran terdiri dari 13 lubang dengan 8 buah ceruk di dalam goa, antara goa satu dengan yang lainnya dihubungkan dengan lorong yang berada di dalam goa, di dalam goa banyak terdapat gundukan tanah, langit-langit goa berlubang, dinding goa terdapat lubang-lubang kecil berbentuk setengah lingkaran, lantai di luar gua lebih tinggi dari lantai yang berada di dalam gua, terdapat kelelawar yang tinggal di dalam goa. Di atas bangunan goa terdapat  berbagai macam tumbuhan dan sawah milik dari masyarakat, karena air dari sawah masuk meresap ke dalam goa menyebabkan udara dalam goa sangat lembab, selain itu akar dari tumbuhan merambat hampir ke mulut goa.