Situs Makam Islam Serangan terletak di Kampung Bugis, Desa Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali. Secara geografis Makam Islam Serangan ini terletak pada koordinat 80 43’ 36.93” LS. 1150 14’0477 BT, dan pada ketinggian 26 mdpl.
Makam Islam Serangan dibangun pada suatu kawasan yang agak luas, dan dipagari oleh tembok keliling dengan bentuk bujur sangkar. Pada situs ini terdapat sejumlah makam yang dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yakni, (1) kelompok pertama adalah makam-makam yang ada disebelah utara, sejumlah dua baras makam dan tergolong makam yang paling tua, (2) kelompok kedua adalah makam-makam yang ada di bagian tengah, dan (3) kelompok ketiga adalah kelompok makam yang ada disebelah selatan. Makam dibagian selatan ini merupakan makam-makam yang usianya lebih muda daripada makam-makam yang ada disebelah utara. Secara keseluruhan hamper seluruh makam yang ada dikompleks ini tidak bercungkup, dan hanya satu makam yang bercungkup yakni makan yang berada disebelah barat tepatnya didepan pintu masuk.
Pada Makam Islam Serangan ini terdapat sebuah makam berundag tiga dengan jirat semu dan berpola hias sulur-suluran serta tidak berinskripsi. Makam yang terbuat dari bahan batu karang ini dianggap sebagai makam Pua’Matowa (bahasa bugis untuk orang yang dituakan). Selain makam yang terbuat dari batu karang, ada pula makam yang terbuat dari kayu. Baik makamnya maupun nisannya, memiliki pola hias sulur-suluran dedaunan. Kelompok makam yang ada disebelah utara ini ada pula sebuah nisan yang berbentuk gunungan, dengan angka tahun dan inskripsi ditulis dalam huruf Arab dan menggunakan bahasa Melayu. Sedangkan pada gunungan di sebelah selatan menggunakan huruf Arab dan bahasa Arab demikian pula dengan angka tahunnya.
Situs Makam Islam Serangan diperkirakan telah ada sejak abad ke-17. Bila diperhatikan bentuk dan ragam hiasnya, terlihat adanya perpaduan antara unsur budaya bugis-makasar dengan pengaruh Hindu Bali. Pengaruh Bugis Makasar tampak pada hiasan sulur bergelombang yang dijalin dengan daun dan bunga, sedangkan ragam hias pengaruh Hindu berupa model pepatraan, karang simbar, menjangan dan motif Bungan Padma (Fadillah, 1999: 30). Fenomena ini memberikan petunjuk bahwa bangunan makam tersebut dibuat oleh seniman Bali dan mengindikasikan adanya kerjasama yang baik antara masyarakat Bugis Makasar yang beragama Islam dengan masyarakat Bali yang mayoritas beragama Hindu.
Dari cagar budaya berupa makam Islam Serangan terdapat tiga jenis kearifan lokal yang dicerminkan yaitu bidang religius magis, estetika, dan toleransi. Kearifan lokal di bidan religius magis terkait dengan fungsi makam untuk memuliakan tokoh-tokoh yang terpandang atau yang dituakan oleh masyarakat. Sampai sekarang ini makam tersebut dijaga dan dikeramatkan oleh masyarakat Kampung Bugis Serangan.
Bentuk bangunan makam yang berundak atau bertingkat-tingkat menunjukkan adanya keberlanjutan dari tradisi megalitik yang dipadukan dalam makam tersebut. Demikian pula ragam hias makam selain menunjukkan nilai toleransi juga mencerminkan nilai estetis. Hiasan makam yang memadukan unsur budaya Bugis makasar dengan unsur budaya Hindu menunjukkan sikap pluralisme/toleransi diantara keduanya. Bentuk dan hiasan makam yang dibuat indah dan variatif menjadi bukti kreatifitas masyarakat kampong bugis sebagai pengusung budaya islam di bidang penciptaan karya.
Situs Makam Islam Serangan telah terinventarisasi ileh Balai Pelestarian cagar Budaya dan sudah dilakukan upaya konservasi oleh BPCB Bali, Balar Bali, pemerintah Daerah dan para pakar kebudayaan terkait.