Kompleks Makam Kandang Meuh Kota Banda Aceh

0
1600

Kompleks Makam Kandang Meuh tereletak di Jalan Sultan Alauddin Mahmudsyah No. 12, Kelurahan Peuniti, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh. Makam Kandang Meuh terbagi menjadi dua lokasi. Lokasi pertama berada di sebelah kiri Gedung Juang, dekat dengan Makam Sultan Iskandar Muda, dan lokasi kedua berada di sebelah kanan Gedung Juang, dekat dengan Museum Negeri Aceh. Kompleks Makam Kandang Meuh merupakan makam kuno bagi para raja yang pernah memerintah di Kesultanan Aceh Darussalam beserta kerabat kerjaaan dan para ulama. Kompleks Makam Kandang Meuh ini telah ditetapkan sebagai Situs Cagar Budaya berdasarkan Surat Keputusan Nomor 014/M/1999 pada 12 Januari 1999. Kompleks Makam Kandang Meuh berstatus tanah negara dengan luas 221 m2 dan berada pada titik koordinat 5.547666° LU dan 95.320828° BT.

 Tokoh-tokoh yang dimakamkan dalam kompleks Makam Kandang Meuh ini berdasarkan tradisi sejarah lisan dan historiografi yaitu ada (tujuh) 7 orang yaitu  Sultan Aceh dari keturunan Maharaja Lela Bugis atau dalam histiriografi dikenal dengan nama Dinasti Raja Bugis Melayu (Muhammad Said, Aceh Sepanjang Abad, jilid I, 1981 hal.142-169, Waspada terbitan Medan. Pada kompleks Makam Kandang Meuh I terdapat beberapa makam yang cukup terkenal pada masanya yaitu Pocut Muhammad dan Tuanku Pangeran Husein, dan juga beberapa tokoh ratu dan putri Sultan Aceh, hal tersebut dibuktikan berdasarkan tradisi lisan yang diketahui ada 6 tokoh wanita Istana Sultan Aceh yang dimakamkan dikompleks tersebut salah satu diantaranya adalah batu nisan yang dibuat cukup istimewa yaitu makam Pocut Rumoh Gedong (Meurah Limpah atau Pocut Lamseupeung) yaitu istri (permaisuri) Sultan Ibrahim ‘Alauddin Mansyur (1836-1870)Syah dengan batu nisan bersayap.

Di Kompleks Makam Kandang Meuh ini terdapat dua corak nisan, yaitu bentuk nisan pipih penataan bahu dan bentuk nisa gada segi enam. Pada bentuk nisan pipih, di bagian bawah nisan berbentuk segi empat dengan pola hias bunga lidah api. Bagian badan makam terdapat sulur-sulur daun bunga lidah api, dan kotak-kotak segi empat bermotif belah ketupat yang saling kait mengkait serta puncak nisannya berbentuk mahkota bersusun tiga. Sedangkan pada bentuk nisa gada, di bagian bawah nisan berbentuk segi empat dengan pola hias bunga lidah api. Bagian badan nisan terdapat pola hias bunga lidah api berbentuk belah ketupat yang saling kait-mengkait serta di bagian pincak nisan terdapat kuncup bunga teratai.

Di kompleks ini terdapat beberapa makam yang cukup terkenal pada masanya yaitu Pocut Muhammad dan Tuanku Pangeran Husein serta beberapa tokoh ratu dan putri Sultan Aceh, hal tersebut dibuktikan berdasarkan tradisi lisan yang diketahui ada 6 tokoh wanita Istana Sultan Aceh yang dimakamkan di kompleks tersebut salah satu diantaranya adalah batu nisan yang dibuat cukup istimewa yaitu makam Pocut Rumoh Gedong (Meurah Limpah atau Pocut Lamseupeung) yang merupakan permaisuri dari Sultan Ibrahim ‘Alauddin Mansyur Syah (1836-1870). Ada dua bentuk nisan di kompleks Makam Kandang Meuh, yaitu bentuk nisan pipih penataan bahu dan bentuk nisan gada segi enam. Pada bentuk nisan pipih, di bagian bawah nisan berbentuk segi empat dengan pola hias bunga lidah api. Bagian badan makam terdapat sulur-sulur daun bunga lidah api, dan kotak-kotak segi empat bermotif belah ketupat yang saling kait mengkait serta puncak nisannya berbentuk mahkota bersusun tiga. Sedangkan pada bentuk nisan gada, di bagian bawah nisan berbentuk segi empat dengan pola hias bunga lidah api. Bagian badan nisan terdapat pola hias bunga lidah api berbentuk belah ketupat yang saling kait-mengkait serta di bagian pincak nisan terdapat kuncup bunga teratai.

Referensi: http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2014111100002/komplek– makam-kandang-meuh. (diakses pada 11 April 2021)