Daegu – Salah satu kota di Korea Selatan dengan pengelolaan kebudayaan yang baik adalah Daegu. Di sini, terdapat berbagai peninggalan sejarah yang menjadi sarana edukasi hingga rekreasi seperti Museum Modern, taman Gyeongsan, Katedral bersejarah, Gukchaebosang Memorial Park dan lain sebagainya. Tak hanya tinggalan sejarah, budaya kontemporer pun menjamur, terbukti dengan banyaknya museum dan galeri kontemporer.
Para Pelaku Budaya Kemendikbudristek yang menerima Fellowship Program Tata Kelola Budaya berkesempatan bertemu dengan pemerintah Daegu untuk berdiskusi sekaligus belajar terkait pengelolaan budaya di kota tersebut (31/10). Dalam kesempatan ini, Wakil Walikota Daegu Chung Hae-kwan, mengatakan bahwa pemerintah Daegu sangat peduli dengan kegiatan-kegiatan budaya di kotanya. Selama beberapa tahun ini, pemerintah aktif melakukan perencanaan, eksekusi hingga promosi acara kebudayaan di Daegu.
Pemerintah kota Daegu juga melakukan pengembangan dan aktifasi ruang-ruang budaya di daerah-daerah kecil agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Dalam konteks investasi dan pendanaan industri budaya, pemerintah melakukan kemudahan pajak sehingga diharapkan banyak investasi yang masuk.
Chung Hae-kwan juga menjelasakan bahwa pemerintah setempat memperhatikan dan melibatkan kaum muda dalam mengembangkan budaya.
Shalihah Prabarani, salah satu penerima Fellowship Program, mengatakan bahwa Program short course ini tidak hanya berfokus kepada misi studi komparasi semata, melainkan juga diskusi dengan para perumus kebijakan pemerintah pusat maupun daerah di Korea Selatan. “Melalui pertemuan-pertemuan yang digagas pihak kampus dengan para penyusun kebijakan, akademisi, praktisi industri budaya, dan beragam elemen pemangku kepentingan lainnya di Korea Selatan, banyak sekali praktik baik yang dapat diimplementasikan untuk memperkuat sistem tata kelola kebudayaan di Indonesia”, terang Shalihah.
Kegiatan ini adalah bagian dari rangkaian program pembelajaran tata kelola budaya di Korea Selatan. Sebelum pertemuan dengan pemerintah kota Daegu, para peserta berkesempatan mencoba pakaian tradisional Korea Selatan, Hanbok, yang telah disiapkan penyelenggara, serta diajak mengunjungi sejumlah titik kebudayaan di kawasan tersebut seperti Museum of Oriental Medicine, gereja bersejarah, serta museum rumah pergerakan Daegu. Diharapkan, para penerima program menemukan praktik baik kota Daegu yang dapat diterapkan untuk pemajuan kebudayaan di Indonesia