Beranda blog Halaman 5

Menteri Kebudayaan Sebut Pelibatan Aktif Masyarakat, Akademisi, Pelaku Seni, Dan Generasi Muda Menjadi Kunci Utama Keberhasilan Dalam Menjaga Warisan Budaya

0
Menteri Kebudayaan didampingi Wakil Menteri Kebudayaan menyerahkan Apresiasi Warisan Budaya Indonesia kepada sejumlah tokoh di Kawasan Kota Tua, Jakarta.

Jakarta, 16 November 2024 – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc., menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya sebagai identitas dan jati diri bangsa pada Malam Apresiasi Warisan Budaya Indonesia (AWBI) 2024 (16/11). Kegiatan yang dilaksanakan di kawasan Taman Fatahillah, Kawasan Kota Tua, Jakarta, ini merupakan bentuk penghargaan dari pemerintah Republik Indonesia kepada semua pihak yang telah berjuang melestarikan warisan budaya Indonesia.

“Warisan budaya bukan sekadar peninggalan dari masa lalu, tapi juga aset tak ternilai yang menjadi identitas dan jati diri bangsa kita. Jadi, warisan budaya adalah national treasure,” ujar Menteri Kebudayaan dalam sambutannya. Ia menyebutkan bahwa pada setiap motif batik, irama gamelan, tarian tradisional, hingga cerita rakyat, terdapat nilai-nilai luhur yang mencerminkan kebersamaan, gotong royong, dan penghormatan terhadap keberagaman.

Sebagai bangsa yang dianugerahi kekayaan budaya yang luar biasa, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga, melestarikan, dan memperkenalkan, serta mempromosikan warisan budaya ini kepada dunia. Oleh karena itu, kegiatan Apresiasi Warisan Budaya Indonesia 2024 ini menjadi momentum yang penting untuk mengingatkan kita semua akan berharganya kekayaan budaya yang kita miliki.

Tahun ini Kementerian Kebudayaan menetapkan 272 budaya takbenda sebagai warisan budaya takbenda Indonesia dan menetapkan 17 cagar budaya di Indonesia sebagai cagar budaya peringkat nasional. Penetapan ini melalui proses panjang dan bertahap melalui sidang-sidang penetapan yang melibatkan tim ahli warisan budaya takbenda Indonesia, tim ahli cagar budaya nasional, pemerintah daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang membidangi kebudayaan, lembaga, para maestro, pemilik dan pengelola cagar budaya, pelaku serta masyarakat.

Data kebudayaan menunjukkan hingga akhir tahun 2023, Indonesia memiliki 1.941 warisan budaya takbenda. Dengan ditetapkannya 272 budaya takbenda sebagai WBTb Indonesia tahun ini, maka bertambah pula jumlah warisan budaya takbenda Indonesia menjadi 2.213. Sedangkan cagar budaya peringkat nasional yang telah ditetapkan sejak tahun 2013 hingga saat ini berjumlah 228 cagar budaya.

Dalam beberapa tahun terakhir, upaya pelestarian budaya terus ditingkatkan melalui berbagai program, termasuk pengajuan warisan budaya Indonesia ke UNESCO. “Desember 2024 nanti, kita akan mengajukan Reog Ponorogo, Kolintang, dan Kebaya sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia. Semoga proses ini berjalan lancar,” harap Menteri Fadli.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kebudayaan juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para budayawan, seniman, dan komunitas budaya yang terus berinovasi dalam memperkenalkan warisan budaya dengan cara-cara kreatif. “Melalui

media digital, film, pertunjukan, hingga kolaborasi internasional, Saudara-Saudara semua telah menunjukkan bahwa budaya kita tidak hanya mampu bertahan tetapi juga berkembang di era modern,” ujarnya

Melalui kegiatan AWBI 2024 ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar dan menjadi pengingat betapa berharganya budaya Indonesia, sehingga keberlanjutan (sustainability) adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan di daerah-daerah. “Perjuangan ini tidak cukup hanya berhenti di tangan pemerintah. Pelibatan aktif masyarakat, akademisi, pelaku seni, dan generasi muda menjadi kunci utama keberhasilan kita dalam menjaga warisan budaya ini,” pungkas Menteri Kebudayaan.

Untuk informasi lebih lanjut:
Kementerian Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id

Siaran Pers-Apresiasi Warisan Budaya Indonesia 2024

Menteri Kebudayaan Pada FFWI 2024: Film Adalah Medium Yang Sangat Luar Biasa Dalam Merekam Realitas, Memperkenalkan Nilai Budaya, Dan Imajinasi

0
Menteri Kebudayaan memberikan apresiasi kepada dua tokoh perfilman dan wartawan senior, Anwar Fuadi dan Ilham Bintang, yang menerima penghargaan Lifetime Achievement Award.

Jakarta, 16 November 2024 — Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc., menegaskan pentingnya kolaborasi antara dunia perfilman dan jurnalistik dalam memperkuat kebudayaan nasional. Hal ini disampaikan dalam sambutannya pada malam penganugerahan Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) 2024, yang berlangsung di Jakarta (16/11).

Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan menyampaikan bahwa dunia perfilman dan dunia jurnalistik tidak dapat dipisahkan. “Saya kira tentu saja banyak wartawan, jurnalis, yang menayangkan, menulis, dan melakukan kritik film. Hal itu yang membuatnya tidak dapat dipisahkan” ujar Menteri Fadli. Menteri juga menekankan bahwa film adalah salah satu produk budaya yang sangat efektif untuk mempromosikan budaya Indonesia, membangun imajinasi, serta menyampaikan pesan yang inspiratif. “Film adalah medium yang sangat luar biasa, yang dapat merekam realitas, memperkenalkan nilai budaya, dan imajinasi. Dan industri film adalah salah satu pilar penting dalam kebudayaan kita” tambahnya.

Dalam kesempatan ini, Menteri Fadli Zon memberikan apresiasi kepada dua tokoh perfilman dan wartawan senior, Anwar Fuadi dan Ilham Bintang, yang menerima penghargaan Lifetime Achievement Award. “Saya sudah mengenal kedua tokoh ini cukup lama. Mereka adalah figur yang berdedikasi di dunia jurnalistik dan juga memiliki kontribusi besar dalam dunia perfilman,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan pandangannya tentang keunikan Indonesia sebagai negara dengan keanekaragaman budaya yang dapat diangkat menjadi cerita film. “Indonesia ini sangat unik, setiap sudut Indonesia memiliki potensi menjadi latar cerita film. Mungkin yang perlu kita perkuat adalah imajinasi kita, penulisan story telling dan skenario sehingga semakin banyak variannya,” terang Menteri Fadli.

Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk mendukung pengembangan film sebagai medium kebudayaan. Dan kegiatan seperti FFWI menegaskan bahwa film sebagai jendela budaya, wadah untuk menanamkan nilai luhur bangsa kepada generasi masa kini dan generasi depan. “Di era penuh perubahan ini, peran film sebagai juga edukasi dan inspirasi makin penting untuk menjaga serta memperkuat jati diri kita.” tutupnya

Untuk informasi lebih lanjut:

Kementerian Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id

Siaran Pers-Menteri Kebudayaan Pada FFWI 2024-Film Adalah Medium Yang Sangat Luar Biasa Dalam Merekam Realitas, Memperkenalkan Nilai Budaya, Dan Imajinasi

Menteri Kebudayaan Menegaskan Perlunya Prinsip Keadilan Bagi Semua Pihak Dalam Pemanfaatan Objek Pemajuan Kebudayaan

0
Menteri Kebudayaan menyampaikan pandangannya terkait pemanfaatan OPK dalam dunia industri.

Jakarta, 14 November 2024. Pemerintah memiliki peranan penting dalam upaya pemanfaatan Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) untuk kepentingan komersial. Sebagai salah satu kekayaan yang harus dikelola, UUD 1945 mengamanahkan upaya Pemajuan Kebudayaan melalui Pasal 32 yaitu “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”.

Upaya memajukan kebudayaan diperkuat melalui penetapan Undang-Undang nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan menggariskan empat langkah strategis dalam memajukan kebudayaan yaitu Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan yang diterapkan pada OPK, serta dijalankan dalam ekosistem pemajuan kebudayaan.

Pemanfaatan merupakan upaya pendayagunaan OPK untuk menguatkan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan dalam mewujudkan tujuan nasional. Terdapat 10 objek yang diatur dalam UU Pemajuan Kebudayaan meliputi: 1. Tradisi Lisan; 2). Manuskrip; 3). Adat Istiadat; 4). Ritus; 5). Pengetahuan Tradisional; 6). Teknologi Tradisional; 7). Seni; 8). Bahasa; 9). Permainan Rakyat; 10). Olahraga Tradisional.

“Kita telah melihat contoh pemanfaatan OPK oleh industri yang berdampak positif, misalnya produk seperti Indomie dengan varian rasa makanan tradisional Nusantara, penggunaan kain Endek Bali oleh Christian Dior di Paris Fashion Week yang menunjukkan pengakuan dunia terhadap keindahan wastra Indonesia, hingga merchandise bertema cerita rakyat oleh Starbucks Indonesia yang mengangkat folklor Indonesia ke pasar global,” ungkap Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc., saat menghadiri acara pembukaan Forum Diskusi Terpumpun (FGD) Penyusunan Peraturan Menteri tentang Pemanfaatan OPK untuk Kepentingan Komersial oleh Industri Besar dan/atau Pihak Asing, dan Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif.

Dalam FGD yang berlangsung pada Kamis, 14 November 2024 di Hotel Le Meridien, Jakarta tersebut Menteri Kebudayaan mengatakan bahwa hingga saat ini pemanfaatan OPK oleh industri belum sepenuhnya terpetakan.

“Forum diskusi hari ini merupakan bagian dari upaya untuk menghadirkan regulasi yang dapat melindungi Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) dalam konteks pemanfaatan untuk kepentingan komersial.

“Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017, pemanfaatan OPK harus dikelola dengan prinsip keberlanjutan. Semakin banyak OPK yang dimanfaatkan, semakin lestari pula keberadaannya. Namun, kita juga harus memastikan bahwa pemanfaatan ini tidak mengorbankan esensi budaya, tidak terjadi eksploitasi berlebihan, dan manfaatnya dapat kembali kepada masyarakat yang menjadi penjaga utama budaya tersebut. Harus ada aturan jelas dalam pemanfaaatan OPK sehingga prinsipnya ada keadilan bagi semua pihak,” tegas Menteri Kebudayaan.

Melalui regulasi yang sedang disusun, yakni Peraturan Menteri tentang Tata Cara Izin dan Pengenaan Sanksi Administratif dalam Pemanfaatan OPK, Kementerian Kebudayaan ingin memastikan adanya mekanisme yang berkeadilan, agar pemanfaatan OPK oleh industri dapat berkontribusi nyata bagi ekosistem kebudayaan.

Oleh karena itu agar upaya ini dapat berjalan efektif dan tepat sasaran, pada FGD ini Kementerian Kebudayaan turut mengundang beberapa kementerian dan lembaga terkait seperti: Kementerian Hukum; Kementerian Luar Negeri; Kementerian Perindustrian; dan Kementerian Ekonomi Kreatif. Kegiatan ini juga turut mengundang sejumlah akademisi seperti: Prof Agus Sandjono, Universitas Indonesia; Prof Dr. Ahmad M Ramli, Universitas Padjajaran; Miranda Risang Ayu, Universitas Padjajaran; dan Laina Rafianti, Universitas Padjajaran;

Selain itu juga turut diundang perwakilan dari pelaku industri seperti: PT Google Indonesia; PT Sari Coffee Indonesia (Starbucks); PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indomie); PT AQUA Golden Mississippi Tbk (AQUA); PT Mattel Indonesia (Barbie); PT Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul; PT Anantarupa Yaesa Suptesu Jagarti (Anantarupa Studios); PT Batik Keris; PT Batik Danar Hadi; dan PT Kompas Gramedia.

Rancangan Peraturan Menteri yang didiskusikan pada FGD ini terdiri dari 9 BAB dan 37 Pasal, yang meliputi: Ketentuan Umum; Izin Pemanfaatan OPK; Pembinaan, Pengawasan dan Pelaporan; Pendanaan; Sanksi Administratif; Banding Administratif; Penghargaan; serta Peran Serta Masyarakat. Terhitung tahun 2023 lalu, penyusunan Rancangan Peraturan Menteri ini telah dilakukan secara bertahap dan partisipatif.

Adapun peraturan ini disusun sebagai bagian dari upaya strategis untuk mencegah eksploitasi masif yang tidak bertanggung jawab dan tidak terawasi oleh industri dan pihak asing yang dapat mengancam ekosistem budaya kita, memastikan bahwa setiap pemanfaatan OPK memberikan manfaat langsung kepada pelestarian budaya dan masyarakat lokal; serta membangun kerangka hukum yang kuat untuk mendorong kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat dalam menjaga keadilan bagi semua pihak yang terlibat.

Dalam upaya melakukan penyusunan, pada tahun 2023 Direktorat telah melaksanakan audiensi program yang dilakukan oleh Industri Besar yang memanfaatkan OPK untuk memaparkan contoh terbaik (best practice) dari pembagian manfaat oleh industri besar atau pihak asing kepada masyarakat pendukung ekosistem budaya yang dimanfaatkan.

Pada tahun ini Direktorat telah melaksanakan Penyusunan Rancangan Peraturan Menteri terkait Izin Pemanfaatan OPK untuk Kepentingan Komersial oleh Industri Besar dan Pihak Asing dan Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif.

Memasuki tahun 2024, rancangan peraturan telah disusun dan memerlukan masukan lebih lanjut dari berbagai pemangku kepentingan untuk menyempurnakannya. Oleh karena itu, FGD ini diharapkan menjadi wadah penting untuk menyerap pandangan dan masukan dari semua pihak, untuk menghasilkan kebijakan yang tidak hanya berpijak pada landasan hukum yang kuat, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai luhur kebudayaan Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut:
Kementerian Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id
Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
Sosial Media: @Budayasaya

Sipres – Menteri Kebudayaan Menegaskan Perlunya Prinsip Keadilan Bagi Semua Pihak Dalam Pemanfaatan Objek Pemajuan Kebudayaan14

Menteri Kebudayaan Mengharapkan Masukan Dari Insan Permusikan Agar Musik Indonesia Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri, dan Diterima Oleh Negara Lain

0
Menteri Kebudayaan dan Wakil Menteri Kebudayaan menyelenggarakan diskusi "Ngopi Santai" bersama Insan Permusikan Indonesia, sebagai langkah awal untuk Pemajuan musik Indonesia.

Jakarta, 14 November 2024. Kementerian Kebudayaan pada hari ini menginisiasi pertemuan dengan para pelaku industri musik Indonesia dalam diskusi bertajuk “Ngopi Santai,” yang berlangsung di ruang Graha Utama, Gedung A, Komp. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Terhitung sejumlah 115 tamu undangan yang merupakan insan dan pelaku industri musik di Indonesia, menghadiri kegiatan yang diselenggarakan pada pagi, pukul 08.00 WIB.

Dalam kegiatan Ngopi Santai bersama Menteri Kebudayaan, dibahas sejumlah hal yang menjadi fokus penguatan ekosistem musik Tanah Air, antara lain mengenai advokasi tata kelola dan konvensi musik sebagai upaya pengembangan, pemanfaatan, serta penguatan ekosistem musik di Indonesia. Hal ini memiliki tujuan agar pengembangan ekosistem musik Indonesia memiliki landasan yang kokoh dan arah yang jelas. Hal ini juga akan membuat insan musik di Indonesia dapat lebih fokus menghasilkan karya yang berkualitas melalui berbagai inovasi di bidang musik.

Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc., mengucapkan bahwa Kementerian Kebudayaan perlu masukkan dari para tamu undangan selaku insan musik Indonesia, baik dari musisi, dari asosiasi, dari penyelenggara konser, serta dari semua stakeholder di bidang musik Indonesia.

“Ini belum kita berbicara secara umum tentang musik tradisional. Ini masih musik dalam bentuk besar. Saya kira perlu ada sentuhan tersendiri dan masukkan agar musik tradisional kita yang memang merupakan kekayaan budaya nasional yang mungkin lebih butuh juga perhatian dalam hal ini,” sambung Menteri Kebudayaan.

“Oleh karena itu, di dalam berbagai kesempatan kita menampung aspirasi, menampung juga pandangan, kritik, masukkan-masukkan agar Kementerian Kebudayaan tidak salah didalam penyelenggaraan program-program. Karena kita tahu bahwa kita juga mempunyai irisan dengan beberapa kementerian dan lembaga lain,” jelasnya.

Beliau selanjutnya mengatakan bahwa dalam pertemuan dengan menteri-menteri kebudayaan pada acara G20 di Brazil, salah satu yang menginspirasi adalah pertemuan dengan Menteri Kebudayaan, Pariwisata dan Olahraga Korea Selatan. Dr. Fadli Zon, M.Sc. menceritakan bahwa campur tangan pemerintah Korea Selatan tidak terlalu besar. Memang yang paling besar itu adalah bagaimana mereka menciptakan iklim itu.

“Jadi kita juga suatu hari berharap musik Indonesia tentu saja selain menjadi tuan rumah di negeri sendiri, tapi juga bisa diterima juga oleh negara-negara lain,” terang Menteri Kebudayaan.

“Indonesia yang jumlah penduduknya 280 juta dengan kekayaan bahasa juga saya kira memiliki peluang yang sama. Mudah-mudahan dari masukan-masukan dalam diskusi ini kita bisa menciptakan ekosistem musik yang baik. Terakhir, ada gagasan dari Wakil Menteri, Mas Giring Ganesha, kita ingin mengadakan Konvensi Musik Nasional tahun depan,” pungkasnya.

Kementerian Kebudayaan secara umum telah menyusun mengenai kerangka kerja musik Indonesia dengan sasaran terwujudnya pemajuan musik yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dari tujuan tersebut diharapkan memberi hasil makin menguatnya ekosistem musik nasional.

Kegiatan Ngopi Santai ini menjadi langkah awal Kementerian Kebudayaan untuk membangun dialog dengan para pemangku kepentingan di bidang kebudayaan, dan ke depan akan terus dilaksanakan bersama berbagai kalangan seperti seniman musik, lukis, tari, dan asosiasi di bidang kebudayaan serta pemangku kebudayaan lainnya demi memperkuat ekosistem budaya Indonesia.

Dalam kegiatan hari ini terjadi diskusi hingga saran antara para pelaku musik Indonesia dengan pemerintah yang dalam hal ini diampu oleh Kementerian Kebudayaan, guna mengetahui apa saja kendala dihadapi para musisi nasional sekaligus menyerap aspirasi mereka demi kemajuan ekosistem musik Indonesia. Dengan begitu dapat dirumuskan upaya mencapai penguatan ekosistem musik Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut:

Kementerian Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id
Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
Sosial Media: @Budayasaya

Sipres – Ngopi Santai Menteri Kebudayaan Berharap Masukan Dari Insan Permusikan Agar Musik Indonesia Selain Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri, Juga Dapat Diterima Oleh Negara Lain

Menteri Kebudayaan: Pancasila Menjadi Pencegah Konflik Politik di Indonesia

0
Menteri Kebudayaan menyampaikan pidato bertajuk "Ikhtiar Menumbuhkan Budaya Politik dalam Mewujudkan Demokrasi Indonesia Maju 2045” dalam Seminar Nasional dan Kongres HIPIIS XII.

Tangerang Selatan, 14 November 2024. Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc. menghadiri kegiatan Seminar Nasional dan Kongres HIPIIS XII, yang berlangsung di Hotel Trembesi, Tangerang Selatan. Acara ini dihadiri oleh para pengurus Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial (HIPIIS), serta dosen dan juga mahasiswa-mahasiswa dari beberapa universitas yang berada di Tangerang Selatan.

Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial (HIPIIS) mengambil inisiatif melaksanakan Seminar Nasional dalam rangkaian Kongres HIPIIS XII untuk mengkaji dan mengevaluasi sistem pemilu yang diatur dalam UUD 1945 beserta pelaksanaan dengan mengambil tema: ”Evaluasi dan Penataan Sistem Pemilihan Umum dalam Demokrasi Pancasila.”

Seminar ini diselenggarakan dalam menanggapi perkembangan atas sistem pemilu yang semula bersifat proporsional tertutup sebagaimana berlaku sejak pertama kali pemilu dilakukan di Indonesia pada tahun 1955 yang berubah berdasarkan Putusan MK – terakhir tahun 2022 – menjadi sistem proporsional terbuka. Sementara partai politik masih menjadi satu-satunya pintu masuk bagi warga negara untuk mewujudkan hak politiknya.

Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc., yang didaulat sebagai pembicara kunci pada acara yang berlangsung 14 – 15 November 2024 ini menyambut baik atas penyelenggaraan Seminar Nasional dan Kongres HIPIIS XII. Kali ini Beliau menyampaikan pidato bertajuk “Ikhtiar Menumbuhkan Budaya Politik dalam Mewujudkan Demokrasi Indonesia Maju 2045.”

“Budaya dan politik memiliki relasi yang sangat erat, karena budaya memberikan kerangka nilai, norma, dan pola pikir yang mempengaruhi bagaimana suatu masyarakat berinteraksi dengan sistem politiknya. Bersamaan dengan itu, budaya suatu masyarakat mencerminkan nilai-nilai, tradisi, dan cara pandang terhadap kehidupan, yang kemudian membentuk sikap politik,” ujar Menteri Kebudayaan dalam pembukaan pidatonya.

“Membangun budaya politik yang sehat adalah upaya untuk menciptakan demokrasi yang tidak hanya prosedural, tetapi juga substantif—demokrasi yang mampu membawa kebaikan bagi seluruh rakyat Indonesia,” sambungnya.

Menteri Kebudayaan menceritakan kenangannya saat menjalani era Reformasi. Seiring dengan pemilu 1999 ia melihat transisi demokrasi Indonesia luar biasa. Dari dominant militer ke civilian politics. Peran militer yang tadinya besar kembali ke fungsi ABRI yang profesional. Transisi demokrasi di Indonesia menurutnya cukup damai dan berhasil, berbeda dengan negara-negara tetangga, misalnya kudeta di Myanmar, atau di Kamboja.

“Di Indonesia tidak terjadi konflik politik seperti negara-negara tersebut. Ada biding power yang kuat, salah satunya Pancasila. Pancasila datang dari budaya, dan memiliki akar budaya yang kuat. Sesuatu yang kita anggap klise, tapi penuh dengan nilai-nilai yang luhur. Kita ini negara mega diversity, tetapi dengan pengikatnya yakni Pancasila.” ungkap Menteri Kebudayaan.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pembukaan dan pelaksanaan kongres HIPIIS yang berlangsung hingga 15 November 2024. Dalam pelaksanaan kongres banyak menitikberatkan kepada hal-hal terkait pelaksanaan dan penataan sistem pemilu, serta demokrasi saat ini. Melalui kegiatan Seminar Nasional ini diharapkan adanya rumusan rekomendasi tentang tema yang telah ditetapkan untuk menjadi bahan kajian untuk ditindaklanjuti oleh MPR. Kegiatan ini diselenggarakan Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial (HIPIIS) bekerja sama dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI dan Kementerian Kebudayaan RI.

Dr. Fadli Zon, M.Sc. Diamanatkan sebagai Ketua Berikutnya Oleh Mayoritas Anggota HIPIIS

Ditengah-tengah pelaksanaan Kongres HIPIIS XII, Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc. didaulat sebagai Ketua HIPIIS berikutnya. Para peserta, baik yang hadir secara langsung ataupun melalui konferensi video menyepakati bahwa Beliau merupakan sosok yang tepat sebagai Ketua Umum dan sekaligus Ketua Formatur HIPIIS mulai tahun 2024 hingga 2027 mendatang.

Alasan utama dibalik pemilihan Dr. Fadli Zon, M.Sc. sebagai ketua yakni latar belakang keilmuannya yang kuat. Terlebih lagi Beliau dikenal luas sebagai pecinta, pemerhati, serta pelestari kebudayaan. Sedangkan latar belakangnya sebagai Menteri Kebudayaan dianggap dapat menjadi langkah yang positif untuk mendekatkan HIPIIS sebagai komunitas untuk berpartisipasi dalam Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya di bidang sosial-budaya.

Dr. Fadli Zon, M.Sc. menanggapi penetapan tersebut dengan ungkapan terima kasih dan penuh hormat karena telah dipilih. Ia berharap dapat ‘menghela’ himpunan yang terhormat ini (HIPIIS) kedepannya.

“Mudah-mudahan HIPIIS kedepannya dapat ikut berkontribusi dalam menajukan bidang sosial dan juga kemajuan di bidang teknologi, khususnya A.I. Dunia mulai membicarakan tentang kecepatan kemajuan teknologi, lingkungan hidup, dan gaya hidup yang berbasis budaya. Bagaimana kita berkontribusi akan isu global ini,” pesan Dr. Fadli Zon, M.Sc.

“Kita juga harus meneliti apakah isu-isu yang kekinian ini real bagi Indonesia? Misalnya climate change, pemanasan global. Untuk itu intervensinya juga sangat penting. Ini akan juga menjadi persoalan bagi ilmu sosial dalam menanggapi dan memberi masukan- masukan bagi pemerintah. Ini dapat menjadi kontribusi bagi para peneliti di HIPIIS kepada pemerintah untuk nantinya dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat,” pungkas Dr. Fadli Zon, M.Sc., menyampaikan pidato pertamanya sebagai Ketua Umum dan sekaligus Ketua Formatur HIPIIS.

Untuk informasi lebih lanjut:

Kementerian Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id
Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
Sosial Media: @Budayasaya
Whatsapp channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vav78bk7Noa0QUS0O12g

Sipres – Menteri Kebudayaan- Pancasila Menjadi Pencegah Konflik Politik di Indonesia

Menteri Kebudayaan: Platform Digital sebagai Wadah Literasi, Edukasi, dan Promosi Kebudayaan

0
Menteri Kebudayaan dan Wakil Menteri Kebudayaan menghadiri dan meresmikan acara Pengukuhan Sahabat Wiwara, bagian dari inisiatif Indonesiana.TV.

Jakarta, 13 November 2024 – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc., didampingi oleh Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha, S.Ikom, menghadiri acara Pengukuhan Sahabat Wiwara, bagian dari inisiatif Indonesiana.TV untuk mengintegrasikan konten budaya sebagai praktik pendidikan kebudayaan, pada 12 November 2024 di Jakarta. Dalam sambutannya, Menteri Fadli Zon menegaskan pentingnya melestarikan, memelihara, dan mengembangkan kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari guna memperkuat jati diri dan identitas bangsa.

Di tengah arus globalisasi, Menteri Fadli Zon menggarisbawahi perlunya memperkuat identitas budaya melalui literasi digital dan promosi di platform digital serta media sosial. “Ini adalah peluang bagi pemajuan kebudayaan melalui pemanfaatan platform digital sebagai wadah literasi, edukasi, dan juga promosi kebudayaan,” ujarnya. Dengan lebih dari 221 juta pengguna internet di Indonesia, platform digital dianggap sebagai peluang besar untuk edukasi budaya, khususnya bagi generasi milenial dan Gen Z yang mendominasi penggunaan internet.

Menteri Kebudayaan secara khusus mengapresiasi kegiatan produksi modul Wiwara dan pengukuhan Sahabat Wiwara. Wiwara, yang berasal dari bahasa Sanskerta berarti “gerbang”, merupakan modul pendamping yang dikembangkan untuk memanfaatkan konten dari Indonesiana.TV. Modul ini dirancang untuk digunakan oleh guru, tenaga kependidikan, dan orang tua sebagai alat pembelajaran dan diskusi yang berfokus pada nilai-nilai budaya Indonesia. Melalui modul ini, diharapkan siswa dapat lebih memahami nilai-nilai gotong royong, kejujuran, cinta kasih, dan toleransi dalam kehidupan sehari-hari.

Menurutnya, Wiwara adalah contoh nyata literasi budaya yang dapat membangkitkan rasa bangga dan memiliki terhadap budaya Indonesia, terutama di kalangan generasi muda. “Ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh generasi muda, termasuk para pelajar. Apa gunanya membuat konten digital jika tidak dimanfaatkan dan tidak disebarluaskan,” tegas Menteri Fadli. Sahabat Wiwara terdiri dari para guru dan tenaga pendidikan perwakilan 34 provinsi yang berperan sebagai fasilitator

Beliau juga berharap agar konten-konten budaya yang diproduksi oleh Indonesiana.TV tidak hanya dinikmati di dalam negeri, tetapi juga menjadi sarana promosi budaya Indonesia ke dunia internasional. “Harus ada versi bahasa Inggrisnya, bisa menggunakan subtitle atau dubbing, sehingga ini juga dapat menjadi media untuk mempromosikan budaya Indonesia,” jelasnya.

Sebagai penutup, Menteri Fadli Zon mengingatkan bahwa bangsa yang beradab adalah bangsa yang menghargai budayanya. Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan sense of belonging, rasa memiliki terhadap budaya, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk informasi lebih lanjut:

Kementerian Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id

Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id

Siaran Pers-Menteri Kebudayaan, Platform Digital sebagai Wadah Literasi, Edukasi, dan Promosi Kebudayaan

Wakil Menteri Kebudayaan: Subak Spirit Festival bukan hanya perayaan, tetapi juga gerakan, sebuah panggilan bagi generasi muda untuk kembali kepada nilai-nilai kearifan lokal, memahami budaya mereka, dan memeliharanya dengan penuh kebanggaan

0
Wakil Menteri Kebudayaan didampingi Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, serta Pejabat setempat meresmikan Subak Spirit Festival 2024.

Jatiluwih, 9 November 2024 – Subak Spirit Festival hadir untuk pertama kalinya sebagai festival pembuka (Kick-Off) yang bertujuan memperkenalkan dan mengapresiasi warisan budaya Subak di Bali. Dengan tema “Pemuliaan Air,” festival ini mengajak masyarakat untuk merenungkan serta merayakan harmoni antara pelestarian Subak sebagai warisan budaya sakral dan pemulihan ekosistem air di Bali. Terinspirasi oleh skema proteksi Subak yang diprakarsai oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Subak Spirit Festival menandai langkah penting dalam menjaga keseimbangan antara konservasi budaya Subak dan pengembangan pariwisata berkelanjutan.

Festival ini bertujuan tidak hanya untuk memperingati pentingnya air dalam sistem Subak, tetapi juga untuk merayakan sawah sebagai jantung kehidupan masyarakat Bali. Lebih dari sekadar sistem irigasi, Subak adalah sistem sosial dan budaya yang mengokohkan kebersamaan, keberlanjutan, serta keseimbangan ekologis di Bali. Dengan semangat Tri Hita Karana, festival ini menyoroti hubungan harmonis antara (1) manusia dengan manusia, (2) manusia dengan alam dan (3) manusia dengan Tuhan, yang tercermin dalam setiap jengkal sawah Bali.

Subak Spirit Festival dibuka dengan Deklarasi Subak yang akan dilakukan secara virtual oleh Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc , sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam pelestarian Subak dan keberlanjutan alam Bali. Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha, juga hadir secara langsung untuk memberikan kapur sirih, menandai dimulainya festival ini dengan semangat gotong royong dan pelestarian warisan leluhur.

Dalam sambutannya Wakil Menteri Kebudayaan mengemukakan bahwa Subak menghadapi tantangan besar. Menurutnya kita dihadapkan pada penurunan sumber air, penyempitan lahan pertanian, dan ancaman bencana alam. Tantangan ini mengingatkan akan pentingnya regenerasi petani dan inovasi dalam pertanian untuk menjagakelestarian, kesejahteraan desa dan kebudayaan di sekitar sistem Subak.

Wakil Menteri Kebudayaan selanjutnya menyebutkan bahwa Subak Spirit Festival berupaya menjawab tantangan tersebut dengan pendekatan holistik melalui tujuh ruang aktivasi: Budaya, Ekologi, Pengetahuan, Gastronomi, Olahraga, Pertunjukan, dan Publikasi.

“Festival ini bukan hanya perayaan tetapi juga gerakan, sebuah panggilan bagi generasi muda untuk kembali kepada nilai-nilai kearifan lokal, memahami budaya mereka, dan memeliharanya dengan penuh kebanggaan,” ungkap Giring Ganesha.

“Pelestarian Subak berarti melestarikan alam, seni, budaya, dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Sang Pencipta. Subak mengajarkan kita nilai-nilai universal yang relevan dengan visi besar Presiden kita dalam menciptakan kedaulatan pangan yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan bagi bangsa Indonesia. Dengan menjaga Subak, kita menjaga masa depan, menjaga kearifan, dan menjaga martabat kita sebagai bangsa yang kaya akan budaya dan sumber daya,” lanjutnya.

“Kementerian Kebudayaan berkomitmen penuh untuk mendukung setiap inisiatif yang menguatkan ketahanan budaya dan kedaulatan pangan Indonesia,” pungkas Wakil Menteri Kebudayaan.

Rangkaian Subak Spirit Festival 2024

Pengunjung festival disuguhkan berbagai kegiatan yang memperkenalkan nilai budaya dan alam Bali, termasuk pelatihan, lomba, pameran budaya, serta pertunjukan seni tradisional seperti Joged Bumbung dan Mepantigan. Para musisi lokal seperti Joni Agung & Double T, Robi Navicula, Ayu Laksmi, dan Emoni akan tampil untuk menyemarakkan acara ini, menambah suasana yang meriah namun tetap sarat makna. Festival ini juga menawarkan kegiatan unik seperti road bike, nobar film, lomba menangkap belut, serta workshop Sunari dan Lelakut yang menggali lebih dalam kearifan lokal Bali dan filosofi hidup yang diwariskan dari sawah.

Tidak hanya itu, festival ini juga menampilkan ekosistem hilir Subak yang telah ditata sebagai destinasi wisata berkelanjutan, dengan manfaat ekonomi yang langsung mendukung pemeliharaan Subak di hulu. Inisiatif ini menggarisbawahi peran penting sawah sebagai penjaga ekosistem air dan sebagai sumber kehidupan bagi masyarakat Bali. Dalam festival ini, sawah tidak hanya dilihat dari sisi fungsinya, tetapi juga diperlakukan sebagai ruang seni ekologis di mana manusia dan alam terhubung dalam keseimbangan yang harmonis.

Hari kedua dari Subak Spirit Festival 2024 berlangsung mulai dari lokakarya kreatif membuat Lelakut (orang-orangan sawah tradisional) dan Sunari (kerajinan daun kelapa), pertunjukan budaya dari para siswa dari sekolah-sekolah sekitar, hingga kolaborasi artistik yang meriah berupa penampilan akustik dari Gede Robi (Navicula) dan irama reggae oleh Joni Agung & Double T.  Rangkaian festival ini dirancang sedemikian rupa untuk mempertegas komitmen Bali dalam menjaga warisan budaya sekaligus mendukung ketahanan pangan berkelanjutan dalam sistem Subak.

Dibal Ranuh, kurator Subak Spirit Festival, menyatakan bahwa konsep festival ini dirancang untuk mengajak pengunjung “kembali ke sawah” dan merasakan makna mendalam yang ada di sekitar persawahan. Ia menyampaikan, “Saya sengaja membuat konsep festival ini untuk mengajak penonton kembali ke sawah. Di sini, semua orang akan merasakan keaslian sawah—dari panas mataharinya, keindahan pemandangannya, hingga kegiatan sehari-hari di sawah. Kembali ke sawah adalah kembali ke natah (rumah). Sawah adalah rumah kita bersama yang harus selalu dijaga, dirawat, dan diwariskan untuk generasi-generasi berikutnya.”

Subak Spirit Festival 2024 bukan hanya tentang hiburan, tetapi juga sebagai panggilan untuk menghargai dan melestarikan sawah sebagai elemen penting dalam kehidupan Bali. Dengan berbagai acara edukatif dan rekreatif yang memadukan alam, budaya, dan inovasi, festival ini mengajak masyarakat lokal maupun wisatawan untuk bersama-sama menjaga keindahan ekosistem Bali dan nilai budaya Subak, demi masa depan yang lebih baik bagi Bali dan dunia.

Deklarasi Subak Spirit Festival

Menteri Kebudayaan Tegaskan Komitmen Indonesia Menjunjung Tinggi Hak-Hak Berkebudayaan

0

Salvador da Bahia, Brasil – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc., menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Kebudayaan G20 yang diselenggarakan pada 8 November 2024. Dalam kesempatan ini, Dr. Fadli Zon menyampaikan apresiasi kepada Brasil atas kepemimpinannya dalam Presidensi G20, khususnya dalam memperkuat peran budaya sebagai pilar solidaritas global dan pembangunan berkelanjutan.

Dalam kesempatan ini, Menteri Kebudayaan menekankan pentingnya inklusi, partisipasi sosial, dan aksesibilitas dalam menjaga hak-hak kebudayaan. Indonesia, dengan motto Bhinneka Tunggal Ika, selalu mengedepankan keberagaman dalam kehidupan sehari-hari dan memastikan kebebasan ekspresi budaya di tanah air. “Indonesia tetap berkomitmen pada prinsip-prinsip inklusi, partisipasi sosial, dan aksesibilitas untuk sepenuhnya menjunjung tinggi hak-hak berkebudayaan. Kami mengajak negara-negara G20 untuk bergabung dalam melindungi keberagaman budaya, menciptakan lingkungan di mana setiap ekspresi budaya dihargai dan dilindungi,” tegas Menteri Fadli.

Pertemuan ini juga menjadi ajang bagi Indonesia untuk menegaskan pentingnya kerja sama budaya internasional. “Kami percaya bahwa budaya adalah jembatan untuk membangun pemahaman yang lebih baik, menghormati perbedaan, dan berkomitmen pada perdamaian dunia. Visi kami adalah agar budaya tidak hanya hidup di dalam batas-batas negara, tetapi menjadi kekuatan pemersatu dalam mempromosikan toleransi dan harmoni di tengah tantangan global,” jelas Menteri Kebudayaan

Menteri Kebudayaan juga menyampaikan langkah bersejarah Indonesia yang baru saja membentuk Kementerian Kebudayaan sebagai komitmen untuk mengelola isu-isu kebudayaan secara eksklusif. “Pembentukan Kementerian Kebudayaan pertama dalam sejarah Indonesia, menunjukkan komitmen kuat Indonesia untuk menjadikan kebudayaan sebagai inti dari identitas nasional dan kontribusi global,” ujarnya. Melalui kementerian ini, Indonesia berupaya melestarikan, mempromosikan, dan merevitalisasi kekayaan warisan budaya, memperkuat ekspresi budaya baik di tingkat lokal, regional, maupun internasional.

Indonesia menyambut baik kepemimpinan Afrika Selatan dalam Presidensi G20 berikutnya dan berharap agar agenda budaya G20 terus memperkuat perannya dalam menciptakan dunia yang adil dan berkelanjutan.

Menteri Kebudayaan Mengajak Masyarakat Meneladani Kisah-Kisah Pewayangan

0
Menteri Kebudayaan memberikan sambutan dalam rangka rangkaian kegiatan Hari Wayang Nasional ke 6.

 Jakarta, 5 November 2024. Pada tanggal 7 November 2003, UNESCO telah menetapkan Wayang sebagai Masterpiece of The Oral and Intangible Cultural Heritage of Humanity. Melalui Keppres No 30 tahun 2018 pemerintah menetapkan 7 November sebagai Hari Wayang Nasional ini menjadi momentum untuk menggerakkan pelestarian dan pengembangan wayang beserta ekosistemnya  ditengah kemajuan zaman. Wayang dengan cerita dan pesan moral, bukan hanya sekadar tontonan, tetapi juga menjadi tuntunan yang penuh nilai-nilai luhur untuk kehidupan manusia.

Menuju peringatan tersebut, hari ini diselenggarakan acara pembukaan Peringatan Hari Wayang Nasional ke-6 dan Living Intangible Cultural Heritage Forum for Wayang Puppet Theater in Indonesia (Living ICH Forum) ke-4, di Gedung Pewayangan Kautaman TMII, Jakarta Timur. Program tahunan Living the ICH Forum ini merupakan salah satu upaya berkelanjutan yang diusung pemerintah beserta NGO seperti halnya dalam hal ini oleh SENAWANGI. Program ini bertujuan untuk mengaktualisasikan Proklamasi UNESCO, yakni: Wayang Indonesia merupakan “a Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity.

Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc, pada sambutannya menyebutkan penerapan pemerintah bahwa tanggal 7 November diperingati sebagai hari Wayang nasional tentu menggugah kita untuk terus melestarikan dan membumikan wayang di masyarakat yang makin modern.

“Dan di era globalisasi ini yang saya kira akan menjadi tantangan bagi kita bahwa wayang bukan lagi sekedar artefak dan seni pertunjukan. Ini merupakan warisan adiluhung yang mendunia dan mempunyai nilai-nilai luhur kehidupan yang relevan dengan zaman,” jelas Menteri Kebudayaan.

“Jadi sebagai budaya tradisi yang tentu saja syarat makna dan nilai, wayang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Tentu perlu pengetahuan, kreativitas, dan langkah konkret di masyarakat di era digital sekarang ini bagi para seniman pewayangan (dalam) menghadapi tantangan berat, karena para pelaku budaya wayang ini menghadapi tantangan yang berat dari media-media baru, platform media sosial dan lain-lain, terutama di kalangan generasi muda. Ya, bagaimana wayang bisa hadir di tengah generasi muda ini adalah tantangannya,” lanjut Dr. Fadli Zon, M.Sc.

“Saya selaku Menteri Kebudayaan bersama Wakil Menteri berupaya hadir di berbagai komunitas, karena kita ingin para pelaku budaya baik yang tradisi termasuk wayang dan keris, dan pertunjukan seni tradisi serta para pelaku budaya kontemporer ikut terlibat dalam memajukan kebudayaan kita, sesuai dengan amanat Undang Undang Pemajuan Kebudayaan dan juga amanat Undang-Undang Dasar 1945. Dengan keberadaan Kementerian Kebudayaan ini, kita jadikan semacam gerakan bersama untuk memajukan Kebudayaan Nasional kita,” lanjutnya.

Selanjutnya Menteri kebudayaan juga meminta dukungan, mulai dari masyarakat umum, para pelaku budaya, dan para tokoh-tokoh yang bergerak di bidang tradisi, seni dan budaya untuk bersama-sama mendukung dari berbagai sisi. Misalnya dari segi anggaran, meskipun terbatas tapi kita juga harus ada public private partnership.

“Misalnya seperti kegiatan ini (yang bekerja sama) dengan tokoh-tokoh di dunia korporasi dan lain-lain. Apabila terwujud, kita berharap budaya Indonesia akan semakin dikenal di dunia dan Indonesia dapat berkontribusi bagi peradaban dunia,” pungkas Dr. Fadli Zon, M.Sc.

Acara kemudian dilanjutkan dengan peluncuran dan bedah buku “Pesona Wayang Indonesia” karya Dr. Fadli Zon, M.Sc. Adapun hadir sebagai pembicara: Basuki Teguh Yuwono (dosen ISI Surakarta), Dr. Ninok Leksono, M.S (Rektor Univ. Multimedia Nusantara), dan Gaura Mancacaritadipura (dalang), serta dimoderatori oleh Sumari, S.Sn, selaku pengurus SENAWANGI. Keseluruhan rangkaian acara Peringatan Hari Wayang Nasional ke-6 akan berakhir pada Jumat, 8 November 2024, di Gedung Pewayangan Kautaman TMII.

Peluncuran Buku “Pesona Wayang Indonesia” Karya Dr. Fadli Zon, M.Sc.

Selain penyelenggaraan acara pembukaan Peringatan Hari Wayang Nasional ke-6 dan Living Intangible Cultural Heritage Forum for Wayang Puppet Theater in Indonesia (Living ICH Forum) ke-4, pada hari ini turut dilakukan peluncuran buku karya Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc, “Pesona Wayang Indonesia.”

Menurut Menteri Kebudayaan, buku ini telah lama disusun bersama tim, untuk memberikan makna bahwa wayang selain sebagai sebuah tontonan dan tuntunan, tetapi juga ladang ilmu pengetahuan yang luar biasa kaya. Buku ini diluncurkan tepat 20 tahun pengakuan UNESCO atas Wayang Indonesia, sebagai penanda jayanya pewayangan Indonesia baik di negeri sendiri maupun di dunia. Meskipun sudah puluhan buku, tesis dan disertasi yang dihasilkan tentang wayang, melalui buku ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan kita tentang wayang di Indonesia.

*Informasi lebih lanjut:

Media Sosial Kementerian Kebudayaan

Budayasaya

Sipres – Menteri Kebudayaan Mengajak Masyarakat Meneladani Kisah-Kisah Pewayangan

 

 

 

 

 

 

 

Dr. Fadli Zon, M.Sc. Terima Penghargaan Sebagai Menteri Kebudayaan Pertama di Indonesia

0
Menteri Kebudayaan saat menerima penghargaan yang diberikan MURI.

Dr. Fadli Zon, M.Sc. menerima 2 (dua) Penghargaan Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) sekaligus. Penyerahan Penghargaan MURI diberikan pada Minggu, 3 November 2024 di Rumah Kreatif Fadli Zon, Cimanggis, Depok. Jaya Suprana mengatakan, sebelumnya MURI telah memberikan 54 piagam kepada Fadli Zon.

2 Penghargaan dari MURI, pertama, Rekor MURI kepada Dr. Fadli Zon, M.Sc. sebagai Menteri Kebudayaan Pertama di Indonesia. Ini adalah rekor MURI ke-55. Kedua, Piagam MURI mahakarya kebudayaan untuk pendirian museum sastra pertama di Indonesia sebagai Rekor MURI ke-56.

Dalam sambutannya, Jaya Suprana mengatakan, dirinya yakin sosok Dr. Fadli Zon, M.Sc. menjadi penyebab Presiden Prabowo Subianto mendirikan Kementerian Kebudayaan. Dan hanya kepada Fadli Zon, yang juga sahabat lama Prabowo, kursi Menteri Kebudayaan dipercayakan.

“Karena Pak Fadli Zon, Presiden Prabowo membentuk Kementerian Kebudayaan. Itu karena beliau yakin kepada Anda, maka beliau mempercayakan kursi ini pada Anda,” pungkas Jaya Suprana.

Dalam acara penyerahan Rekor MURI ini, turut dihadiri dari berbagai kalangan, baik dari para budayawan, tokoh, hingga seniman. Tampak hadir antara lain Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Mohamad Hekal, penyanyi senior Ernie Djohan, mantan Dubes RI untuk Ukraina Yuddy Chrisnandi, wartawati senior Dian Islamiati Fatwa, Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa, Dubes Ukraina Vasyl Hamianin, dan politisi Indra J. Piliang bersama tokoh-tokoh dari berbagai kelompok seni dan budaya yang dibina Fadli Zon.

Dr. Fadli Zon, M.Sc. mengatakan, Indonesia dapat menjadi ibukota kebudayaan dunia. Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR RI (2019-2024) itu mengatakan dirinya telah berkeliling ke sekitar 100 negara, dan dari pengamatannya tidak ada negara yang memiliki budaya sehebat budaya yang dimiliki Indonesia.

Pada tahun 2024 ini, Dr. Fadli Zon, M.Sc. telah menerima lima anugerah dari Rekor MURI untuk kategori kolektor dan inisiator. Empat kategori MURI adalah sebagai Kolektor Poster Musik Terbanyak dengan jumlah lebih 400 poster, Kolektor Fosil Ammonite Terbanyak dengan jumlah 700 fosil, Kolektor Herbarium Abad 19 Terbanyak dengan jumlah 1.000 pieces, dan Kolektor Topeng Afrika terbanyak.

Sedangkan satu Rekor MURI lainnya adalah sebagai Orang Indonesia Ketua Delegasi Konferensi Parlemen Terbanyak (2014-2024) yang tercatat 116 kegiatan dalam berbagai konferensi selama Dr. Fadli Zon, M.Sc. duduk sebagai anggota DPR RI.