Beranda blog Halaman 4

Rayakan HUT ke-78 RI, Kemendikbudristek Gelar Trapesseum 2023

0
Pelepasan para peserta Tapak Tilas Proklamasi.

Jakarta, 16 Agustus 2023 — Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Museum dan Cagar Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, menggelar Trapesseum Fest 2023. Acara tersebut diselenggarakan dengan tiga rangkaian kegiatan.

Pertama, Pameran 78 Tahun Indonesia Merdeka dengan tema “Sapta Warsa Usaha – Maju Menuju Sewindu”. Pameran tersebut diselenggarakan pada 14-31 Agustus 2023 pukul 08.00-16.00 WIB di lantai 2 Gedung Museum Perumusan Naskah Proklamasi (MPNP). Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Museum dan Cagar Budaya, Ahmad Mahendra, menjelaskan pameran ini menjadi potret kehidupan masyarakat Indonesia baik yang terlibat aktif sebagai aktor penggerak maupun masyarakat biasa yang terdampak dan ditampilkan secara lebih detail.

Pameran yang digelar dengan tema khusus tersebut menjadi refleksi atas sejarah perjuangan bangsa Indonesia melalui tokoh-tokoh maupun peristiwa penting seputar perjalanan bangsa Indonesia. Melalui pameran ini, Mahendra mengajak masyarakat untuk bersama-sama melihat peristiwa yang terjadi saat tujuh tahun sebelum Indonesia merdeka, yaitu Petisi Soetardjo di tahun 1938 hingga delapan tahun setelah Indonesia merdeka, saat kabinet Ali Sastroamidjojo di tahun 1953 yang mencetus Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Pada masa-masa itulah, Indonesia mulai diakui keberadaannya di kancah internasional.

”Inilah kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia. Pameran ini mewakili 17 tahun tersebut, apa yang ingin dituju oleh Museum Perumusan Naskah Proklamasi adalah menyampaikan narasi yang kurang diketahui publik. Narasi ini ingin melepas Indonesia dari belenggu penjajah,” ujar Mahendra, di Jakarta, Rabu (16/8).

Di samping itu, pameran yang juga menyediakan virtual tur bagi pengunjung secara daring ini juga menggambarkan naik turunnya usaha dalam memelihara semangat juang dan dukungan rakyat sebagai modal utama berdirinya suatu bangsa.

Selanjutnya, kegiatan kedua dalam Trapesseum Fest 2023 adalah Tapak Tilas Proklamasi. Kegiatan ini merupakan reka ulang secara simbolis mengenai aktivitas dari tempat perumusan naskah proklamasi menuju tempat pembacaan naskah proklamasi dengan iringan musik dari marching band. Tapak Tilas Proklamasi dilakukan sebagai media dalam menanamkan karakter kepada generasi muda agar selalu mengingat perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.

Ahmad Mahendra turut menyambut baik Tapak Tilas Proklamasi yang diinisiasi oleh MPNP. Ia juga menuturkan bahwa Tapak tilas dilakukan rutin setiap tanggal 16 Agustus untuk mengenang kembali serta merasakan semangat peristiwa proklamasi kemerdekaan. Selain itu, Tapak Tilas juga merupakan wujud partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian, penanaman jiwa, semangat, dan nilai-nilai perjuangan.

“Hadirnya peserta dari berbagai elemen seperti tokoh, veteran, pelajar, mahasiswa, komunitas, dan instansi terkait yang berkumpul di sini (MPNP) hari ini menjadi sebuah simbolis kebinekaan seperti apa yang terjadi pada 78 tahun lalu di tempat ini,” tutur Mahendra.

Melalui Tapak Tilas Proklamasi, Mahendra berharap agar dapat menjadi pengingat dan menanamkan nasionalisme serta patriotisme kepada seluruh masyarakat, khususnya generasi muda. Rangkaian kegiatan Tapak Tilas Proklamasi ini dibuka dengan aneka lomba permainan tradisional, jajanan pasar oleh UMKM unggulan, photo booth, serta teater-teatrikal perjuangan oleh Komunitas Reenactor Bangor, musikalisasi puisi oleh Komunitas Trotoar Senja, orasi refleksi kemerdekaan, dan ditutup dengan berjalan bersama rombongan dari Gedung Juang 45 menuju Tugu Proklamasi.

Arif Aprilyawan, salah satu siswa dari SMA Negeri 51 Jakarta sangat antusias mengikuti Tapak Tilas Proklamasi. Melalui kegiatan ini, Arif mengajak seluruh pemuda Indonesia untuk terus semangat bersatu menjaga persatuan dengan kebinekaan yang dimiliki Indonesia.

“Di era digital saat ini, kita jangan mudah terpecah belah dengan berita-berita hoaks yang tersebar di media sosial. Kita harus bersatu mempertahankan persatuan bangsa Indonesia yang telah diraih oleh para pejuang kita,” tutur Arif yang juga anggota Paskibra SMA Negeri 51 Jakarta.

Berikutnya, kegiatan ketiga dalam rangkaian Trapeseum Fest 2023, akan digelar diskusi pendukungan Pameran 78 Tahun Indonesia Merdeka dengan tema “Ruang Tamu Munasprok” (Rubrik Bincang Tema Bermutu Bersama Museum Perumusan Naskah Proklamasi) yang menyajikan diskusi dengan konsep bincang santai namun tetap menjaga mutu dan kualitas dari tema yang dibahas. Diskusi ini mengangkat tema tentang kehidupan sosial masyarakat pada masa awal kemerdekaan dan refleksi terhadap keadaan kekinian sehingga menjadi inspirasi dan cerminan bagi generasi muda dalam menjawab tantangan perubahan zaman.

Dalam diskusi ini, narasumber yang hadir dari beragam latar belakang mulai dari sejarawan, wartawan, hingga publik figur inspiratif. Diskusi akan diselenggarakan pada tanggal 31 Agustus 2023 pukul 09.00-12.00 WIB secara hibrida baik luring maupun daring melalui zoom dan YouTube.

Trapesseum Fest 2023 diselenggarakan oleh Museum dan Cagar Budaya, Ditjen Kebudayaan melalui Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Sebagai museum sejarah, MPNP bertugas untuk menginformasikan peristiwa- peristiwa sejarah yang berkaitan dengan proklamasi. Selain itu, berdasarkan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan Nomor 5 tahun 2017, keberadaan cagar budaya sangat penting untuk dipertahankan, dilestarikan, dan dikelola secara tepat melalui upaya pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan dalam rangka memajukan kebudayaan nasional untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Pemanfaatan Museum Perumusan Naskah Proklamasi khususnya sebagai fungsi edukasi harus melibatkan dan bermanfaat bagi masyarakat. Sebagai museum yang menjadi tempat lahirnya bangsa Indonesia, maka MPNP perlu menyelenggarakan sebuah acara peringatan detik-detik proklamasi yang benar-benar menegaskan posisi museum di mata masyarakat. Trapesseum Fest 2023 diharapkan akan menjadi sebuah momentum hari peringatan yang akan selalu dinantikan bukan saja oleh para pengelola museum, namun juga masyarakat luas.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Dapatkan informasi lengkap tentang Merdeka Belajar melalui: http://merdekabelajar.kemdikbud.go.id

#MerdekaBelajar #TerusMelajuIndonesiaMaju #BudayaSaya

Program Magang Mahasiswa Bidang Kebudayaan Resmi Dimulai

0

Jakarta – Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi meresmikan dimulainya program Magang Bersertifikat Kebudayaan (MBK), hari Senin, 14 Agustus 2023.  Kegiatan yang dilaksanakan secara daring ini diikuti oleh peserta magang yang telah dinyatakan lolos seleksi, mentor teknis, dan mentor profesional yang akan mendampingi mahasiswa selama magang.  Magang Bersertifikat Kebudayaan (MBK) merupakan program yang diinisiasi Ditjen Kebudayaan yang telah bergabung sebagai Mitra Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), salah satu implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Direktur Pelindungan Kebudayaan, Judi Wahjudin menuturkan bahwa tujuan dilaksanakannya program ini adalah melibatkan mahasiswa untuk berkontribusi dalam agenda pemajuan kebudayaan dan menyiapkan diri pada dunia kerja di bidang kebudayaan.  Senada dengan Judi, Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Fitra Arda juga menyampaikan dalam sasaran pelibatan mahasiswa dalam pendataan kebudayaan melalui program ini, “Setiap orang berhak mendapat akses informasi tentang kebudayaan dan masih banyak data kebudayaan yang belum dinarasikan,  inilah yang akan dilakukan rekan-rekan mahasiswa selama mengikuti kegiatan magang ini.  Pentingnya data tersebut sebagai dasar kita dalam hal kebijakan pembangunan kebudayaan”, ujarnya.

Fitra juga mengulas pentingnya penguatan data kebudayaan yang kita miliki untuk memperkuat ketahanan budaya.  “Ada dua hal yang kita tuju, yaitu ketahanan budaya dan kontribusi Indonesia di tengah peradaban dunia.  Berdasarkan Undang-Undang No. 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, saat ini pemajuan kebudayaan berpedoman pada empat dokumen yaitu Pokok-Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) Kabupaten/Kota, PPKD Provinsi, Strategi Kebudayaan, dan Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan (RIPK) yang semua ini berbasis pada data. Tanpa data yang baik tentu kita tidak akan bisa melakukan pemajuan kebudayaan seperti yang kita harapkan”, tambahnya.

Lebih jauh, Judi mengungkapkan tingginya minat para mahasiswa untuk mengikuti program ini.  “Meskipun program MBK baru dimulai tahun ini, animo terhadap kegiatan ini ternyata cukup tinggi. Secara keseluruhan jumlah pendaftar adalah 4.546 mahasiswa, setelah dilakukan serangkaian tes dan verifikasi, ada 383 peserta dinyatakan lolos,” paparnya.

Dari seluruh mahasiswa lolos, 284 orang akan ditempatkan di 23 Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) yang tersebar di wilayah Indonesia sebagai Asisten Pendata Cagar Budaya dan Asisten Pendata Objek Pemajuan Kebudayaan, sedangkan 99 mahasiswa akan ditempatkan di Museum Nasional Indonesia sebagai Asisten Pendata Koleksi Museum.  “Penempatan peserta magang sudah disesuaikan jumlahnya, hal ini didasarkan pada kuantitas dan kualitas data di wilayah BPK dan kondisi pemerintah daerah terkait, sehingga jumlah tiap-tiap peserta magang di BPK berbeda-beda “, jelasnya.

Dalam kesempatan yang berbeda, Kepala Program MSIB, Wachyu Hari Haji menyebutkan program Magang Bersertifikat Kebudayaan (MBK) ini merupakan program MSIB Angkatan 5.  Pada sesi National Onboarding, Wachyu menyampaikan harapannya pada mahasiswa peserta MBK yang akan dilaksanakan selama lima bulan ke depan ini.  “Semoga Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat Angkatan kelima ini berjalan dengan baik dan apa yang kita rencanakan bisa berjalan dan harapannya adik-adik semua yang ada di sini adalah adik-adik yang akan menjadi orang-orang sukses di masa yang akan datang,” pungkasnya.

Seorang peserta magang, mahasiswa dari ISBI Bandung, Nur Kholizah yang ditempatkan di BPK Wilayah 17 (Wilayah Kerja Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo) mengungkapkan antusiasnya mengikuti program ini. Mahasiswa jurusan antroplogi tersebut ingin terlibat dalam pemajuan kebudayaan melalui program ini.  ”Persiapan mental, mempelajari tradisi dan bahasa di Manado dan Gorontalo”, jelasnya ketika ditanya persiapan apa saja yang sudah dilakukan.

Sama halnya dengan Naufal Abimanyu, mahasiswa jurusan Arkeologi Universitas Indonesia yang ditempatkan di Museum Nasional Indonesia sebagai Asisten Pendata Koleksi Museum. Ia ingin melibatkan diri dalam pelestarian kebudayaan di Indonesia, “Motivasi saya pribadi yang jelas ingin memajukan serta mempertahankan eksistensi kebudayaan di Indonesia di khalayak umum terutama kawula muda,” ungkapnya.

Mengasah Karakter dari Seni Teater

0

Kepulauan Seribu – Kepribadian yang memiliki karakter kuat dibutuhkan di era sekarang ini. Termasuk para guru yang sangat berperan dalam penguatan pendidikan karakter murid, dan dirinya sendiri, untuk memperkuat proses belajar-mengajar di kelas. Apalagi guru kerap dipandang sebagai panutan murid-muridnya.  

Senin pagi (7/8/23) yang berlokasi di Ruang Hijau Literasi, Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, sudah berkumpul sebelas guru yang berasal dari empat sekolah di Pulau Pramuka dan Pulau Panggang. Mereka diajak berkenalan dengan dunia seni teater, sekaligus menggali kejadian-kejadian unik dengan para murid saat di sekolah.

Beberapa guru kemudian menarik memori saat bersama murid dan langkah menghadapinya. Misalnya ketika harus menghadapi anak-anak yang datang terlambat ataupun tertidur saat jam pelajaran. Suatu ketika, salah satu guru bercerita, ada murid yang tidur di kelas dan hanya meninggalkan catatan di selembar kertas “Jangan diganggu bos sedang tidur”, tulis murid.

“Saya minta anak-anak untuk keluar kelas diam-diam. Benar saja, beberapa jam ketika ia bangun ruangan sudah kosong. Besoknya dengan muka merah padam ia datang ke saya. Saya hanya berpesan ke murid tersebut jika membuat catatan jangan lupa untuk tambahkan kalimat ‘Mohon bangunkan ketika pelajaran sudah selesai’. Ini seperti pertunjukan teater bagi saya,” kelakar salah satu guru.

Bersama tiga narasumber seni teater, yakni Sari Suci Widyaningsih, Bayu Winanda, dan RA Yopi Hendrawanuto, para guru ini dibekali materi tentang keaktoran dan managemen pertunjukan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program ruang aktivasi Olahrasa yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan. Adapun pembekalan ini diselenggarakan selama lima hari, mulai 7 Agustus hingga 11 Agustus 2023.

Pembekalan dilakukan sebanyak tiga sesi dalam satu hari. Sesi pertama ialah materi manajemen pertujukan yang diajarkan oleh Sari dengan peserta para guru. Sesi kedua dan ketiga yakni materi keaktoran bersama peserta dari siswa-siswi SMA 69 Jakarta Kepulauan Seribu dengan Bayu dan Yopi sebagai mentornya.

Irawita, tim konten Olahrasa mengatakan, seni teater memiliki manfaat dan peran yang penting dalam proses belajar mengajar. Melalui teater, seseorang, bahkan guru-guru, dapat membuka wawasan dan menerima perubahan-perubahan yang ada di sekeliling dirinya. Inilah yang dapat membuat kepercayaan diri terbangun.

“Mereka bisa lebih percaya diri dan tidak lagi takut ataupun malu untuk menyatakan pendapat dan bertanya. Alangkah baiknya ini bisa diterapkan dari level sekolah yang terendah, yaitu PAUD/Tk. Ini adalah cara membangun karakter seseorang lewat seni peran,” ujarnya di Kepulauan Seribu, Selasa (8/8/23).

Pendekatan Kebudayaan

Pengenalan seni teater ke lingkungan sekolah dilakukan melalui pendekatan kebudayaan. Pendekatan ini menjadi salah satu metode yang cocok sebagai salah satu alternatif mengatasi persoalan sosial dengan cara yang cukup halus dan mudah diterima oleh masyarakat. Cara inilah yang dipilih dalam menghadirkan bidang seni teater di Pulau Pramuka yang diikuti oleh para guru dan siswa.

Mahariah, tim penggerak Pulau Pramuka yang menjadi penyambung lidah dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan, melihat adanya kebutuhan seni teater di sekolah-sekolah. Karena itulah, dirinya kemudian meminta sekolah untuk mengutus guru yang dirasa terbuka terhadap perubahan dan mudah berdaptasi. Ini untuk memudahkan mereka saat mengikuti pelatihan teater dan manajemen pertunjukan.

Bagi Mahariah, seni teater sendiri dapat membentuk kepribadian guru yang lebih halus untuk memahami karakter siswa. Belum lagi konsep Merdeka Belajar yang digagas oleh pemerintah pusat menuntut para pendidik bereksplorasi dan lebih terbuka melihat berbagai kemungkinan.

“Bagaimana cara mendekati murid bukan lagi dengan cara yang konvensional, tapi (bersama siswa) bisa menjadi teman bermain dan belajar. Di teater sangat memungkinkan ini terjadi,” ucapnya.

Pembekalan selama empat hari berturut-turut ini diharapkan mampu membangun kepercayaan diri seluruh peserta, baik guru ataupun siswa-siswa yang terlibat. Tak hanya itu, adanya teater lokal binaan masyarakat juga diharapkan mampu terpantik dengan adanya kegiatan ini. Hal ini tak lain agar masyarakat Kepulauan Seribu makin mengenal dan bangga akan objek-objek kebudayaan yang ada di pulau ini, dan tak terhalangi batas geografis lantaran Kepulauan Seribu berada di sekitar 45 kilometer Utara Jakarta.

Rencananya, aktivitas di Pulau Pramuka ini akan berhilir dalam sebuah pertujukan Hajatan Pulang Babang yang dilaksanakan pada Oktober 2023, sebagai rangkaian dari Pekan Kebudayaan Nasional. Adapun kegiatan-kegiatan aktivasi Olahrasa yang dilakukan di Pulau Pramuka (kriya, tari, melukis, pameran, pemutaran film) akan dipresentasikan di acara tersebut, termasuk seni teater.

“Anak-anak dipersiapkan untuk mempersembahkan teater dan guru-gurunya bisa membantu mereka manajemen produksi,” tukas Irawita.

Foto: Pandu Wijaya Saputra

OPEN CALL FESTIVAL PERTUNJUKAN CERITA PANJI ANAK-ANAK DAN REMAJA 2023

0

Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan akan melaksanakan kegiatan Festival Pertunjukan Cerita Panji Anak-anak dan Remaja 2023. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memeriahkan kegiatan ASEAN Panji Festival 2023 yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober di Yogyakarta, Kediri, Malang, Surabaya dan Solo.

Festival Pertunjukan Cerita Panji anak-anak dan remaja dapat diikuti oleh kelompok/ sanggar/ komunitas/ desa kategori Anak-anak dengan rentang usia 6-12 tahun dan Remaja dengan usia 13-18 tahun.

Peserta yang telah mendaftar dan mengirimkan rekaman video pertunjukan akan diseleksi secara daring oleh tim pengamat. Peserta yang lolos tahap seleksi akan diumumkan panitia melalui laman resmi Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek dan berhak untuk mengikuti tahap selanjutnya dalam bentuk pertunjukan secara langsung di Taman Krida Budaya, Malang, Jawa Timur pada tanggal 11-14 Oktober 2023.

Pendaftaran dibuka tanggal 14 Agustus – 30 September 2023. Petunjuk teknis dan formulir pendaftaran dapat diakses melalui QR-code yang tertera pada poster.

Total hadiah sebesar Rp340 juta untuk 20 grup penampil terbaik dan 20 grup finalis.

Jelang HUT ke 78 RI, Museum Perumusan Naskah Proklamasi Menyelenggarakan Pameran Sapta Warsa Usaha Maju Menuju Sewindu

0
Salah satu ruang pamer di pameran Sapta Warsa Usaha Maju Menuju Sewindu.

Jakarta, 14 Agustus 2023 – Menyambut Hari Kemerdekaan ke-78 RI, Museum Perumusan Naskah Proklamasi menyelenggarakan rangkaian kegiatan “Trapesseum Fest” (Tempat Rame-ramenya pegiat seni di museum) yang berlangsung dari tanggal 14 – 31 Agustus 2023.

Salah satunya agenda di Trapesseum Fest yaitu pameran bertajuk “Sapta Warsa Usaha Maju Menuju Sewindu” yang dibuka pada hari ini, 14 Agustus 2023 dengan menghadirkan penampilan dari Sanggar Kagama Beksan & eSPe Studio dan juga penampilan dari EndahNRhesa.

Plt. koordinator Museum dan Galeri, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Pustanto, menyebutkan jika pameran ini memperlihatkan era 7 tahun sebelum dan 8 tahun setelah Indonesia merdeka.

“Dalam waktu 17 tahun setelah kita memproklamasikan kemerdekaan, yakni tepatnya pada penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika, perubahan terjadi di kita dari bangsa terjajah menjadi negara yang mengajak dan memperjuangkan bangsa lain untuk ikut merdeka. Inilah kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia,” pungkas Pustanto.

Pameran juga didukung oleh pihak-pihak terkait, diantaranya Dinas Pendidikan DKI Jakarta serta Unit Pengelola Angkutan Sekolah yang memfasilitasi kunjungan dari sekolah-sekolah di DKI Jakarta.

Pameran dibuka mulai jam 08.00-16.00 WIB serta dapat dinikmati secara luring dan daring. Informasi lengkap terkait Trapesseum Fest bisa dilihat di akun media sosial Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

Gita Bahana Nusantara 2023 Menembus Batas

0
Penampilan Gita Bahana Nusantara di Halaman Museum Fatahillah, Kawasan Kota Tua, Jakarta.

Penampilan Gita Bahana Nusantara di Kota Tua sekaligus menjadi persiapan jelang tampil pada Hut RI ke 78 di Istana Negara pada 17 Agustus 2023 mendatang.

Jakarta, 12 Agustus 2023 – Tahun ini untuk pertama kalinya, Gita Bahana Nusantara 2023 menggelar Konser Kemerdekaan. Mengangkat tema Menembus Batas, konser ini digelar dalam rangka merayakan hari jadinya Gita Bahana Nusantara yang ke-20 tahun. Selain sebagai perayaan hari jadi GBN, konser ini juga dilaksanakan untuk menyambut HUT RI yang ke-78. 

“Selain sebagai bentuk perayaan hari jadi GBN dan menyambut HUT RI ke-78, konser GBN di ruang publik ini juga menjadi bukti bahwa GBN tidak hanya tampil di acara formal, tapi juga tampil di ruang publik yang dekat dengan masyarakat.” ujar Direktur Dit. Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Irini Dewi Wanti.

Gita Bahana Nusantara akan membawakan total 10 lagu di Konser Kemerdekaan, di antaranya Rayuan Pulau Kelapa, Satria Indonesia, Hari Merdeka, Butet dan Pemuda. Gita Bahana Nusantara juga berkolaborasi dengan penyanyi muda berbakat, Novia Bachmid, menyanyikan lagu Simfoni Raya, Zamrud Khatulistiwa dan Cinta indonesia.

GBN juga berkolaborasi dengan M. Deni Maulana yang akan membacakan puisi berjudul “Aku Indonesia” karya Ir. Sukarno. 

Konser Kemerdekaan dilaksanakan di Plaza Fatahillah, Kota Tua, Jakarta. Mulai pukul 19.30 hingga 22.00 WIB, Konser Kemerdekaan akan tayang di Indonesiana TV (Indihome ch.200 (HD) dan ch.916 (SD).

Gita Bahana Nusantara 2023, Wahana Musikal Tumbuhkan Nasionalisme

0
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Irini Dewi Wanti membuka pemusatan Gita Bahana Nusantara 2023 secara simbolis.

Siaran Pers

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Nomor: 372/sipres/A6/VIII/2023

Jakarta, 08 Agustus 2023 — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan, tahun ini tengah mempersiapkan 199 anak muda dari 33 provinsi se-Indonesia untuk tampil pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia (RI) di Istana Merdeka, pada 17 Agustus mendatang. Mereka terdiri dari 68 orang tim orkestra dan 131 orang tim paduan suara yang dikenal sebagai Gita Bahana Nusantara (GBN) 2023.

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Irini Dewi Wanti, menyampaikan bahwa Tim GBN akan menjalani pemusatan pelatihan sejak tanggal 3 sampai dengan 19 Agustus. Saat ini, kata Irini, tim GBN sedang menjalani pemusatan pelatihan di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat.

“Latihan berlangsung secara berkelompok untuk anggota bersuara sopran, alto, tenor, dan bas. Latihan berkelompok juga dilakukan anggota orkestra di bagian combo etnis, tiup, dan string. Kelompok-kelompok tersebut kemudian bertemu dalam latihan gabungan,” imbuh Irini dalam keterangannya di Jakarta, pada Selasa (8/8).

Irini menjelaskan, tahun ini menjadi penanda 20 tahun kehadiran dan peran serta GBN dalam acara-acara kenegaraan. “Tahun ini untuk pertama kalinya GBN tampil di hadapan masyarakat luas pada acara Konser Kemerdekaan Gita Bahana Nusantara 2023 dengan tema “Menembus Batas” yang akan dilaksanakan di  Museum Fatahillah Komplek Kota Tua Jakarta pada 12 Agustus 2023,” ungkapnya.  

Irini menambahkan,  pada upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 2023 di Istana Merdeka Jakarta, akan ada kolaborasi apik antara GBN dengan Ziva Magnolya dan Adikara. Sedangkan di Konser Kemerdekaan, GBN akan menyuguhkan kolaborasi dengan Novia Bachmid dan pembacaan puisi oleh Deni Maulana, Juara FLS2N. 

Di Istana, GBN akan membawakan sembilan lagu, yaitu Rayuan Pulau Kelapa, Negeriku, Satria Indonesia, Nusantara II, Zamrud Khatulistiwa, Pemuda, Hari Merdeka, dan medley lagu-lagu Nusantara, berikut dengan aransemen yang memasukkan unsur-unsur etnik Nusantara pada instrumennya, seperti suling, sape, kendang, tehyan, hingga talempong.

Puncaknya, GBN menyajikan penampilan khusus bersama Putri Ariani yang membawakan lagu Melati Suci. Bertindak sebagai konduktor GBN kali ini adalah Eunice Tong, konduktor perempuan lulusan Westminster Choir College, yang pernah tampil bersama New York Philharmonic dan Philadelphia Orchestra.

GBN merupakan tim orkestra dan paduan suara, pemuda-pemudi berusia 16-23 tahun dari seluruh provinsi di Indonesia yang berkreasi, menyalurkan bakat dan potensi di bidang musik. Mereka adalah anak-anak muda, pemusik dan vokalis muda terbaik dari seluruh provinsi di Indonesia, yang memiliki kemampuan akademis, teknik musikalitas di atas rata-rata serta kemampuan membaca notasi. Setelah terpilih melalui audisi ketat, mereka akan hadir di momen penting kenegaraan, yaitu peringatan HUT Kemerdekaan RI.

Sesuai maknanya, GBN terdiri dari kata yang berakar dari budaya Indonesia. Gita berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti nyanyian atau lagu. Bahana adalah gema, bunyi, suara riuh rendah, sedangkan Nusantara merapakan sebuatan wilayah kepulauan Indonesia. GBN mengartikan nyanyian yang membahana dari seluruh wilayah Indoensia.

GBN bukan hanya sekumpulan anak muda bermain musik, tapi kebanggaan para musisi yang berkarakter dan disiplin menjalankan tugas negara. Ia menjadi wahana untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan cinta tanah air kepada kaum muda, mengkuatkan karakter, memberikan pengetahuan dan pemahaman keragaman seni budaya Indonesia, sekaligus memberikan inspirasi dan semangat bagi putra-putri terbaik ini untuk menjadi agen-agen perubahan dalam pemajuan kebudayaan di daerah.

Dalam konteks dan tujuan kehadirannya, GBN menjadi wujud “Indonesia mini” dalam sebuah orkestrasi musik. Musik hanyalah media, sementara spirit yang mendasarinya adalah nasionalisme dan kebanggan serta rasa cinta tanah air ini akan membangun dan menumbuhkan sesuatu yang baik demi bangsa dan negara. 

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat

Sekretariat Jenderal 

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 

Pendukungan Ritual Adat Hude Nuke Penganut Kepercayaan Lera Wulan Tana Ekan

0

Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek melaksanakan pendukungan ritual adat di Desa Painapang, Kecamatan Lewolema, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada Selasa, 8 Agustus 2023. Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa dan Masyarakat Adat bersama Penjabat Bupati Flores Timur hadir pada kegiatan tersebut.

Menurut Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Syamsul Hadi, kegiatan ini mendapatkan pendukungan agar Penghayat Lera Wulan Tana Ekan yang berada di desa Painapang ini selalu melestarikan budayanya. Selain itu, Bupati Flores Timur Drs. Doris Alexander Rihi, M.Si mengatakan harapannya bahwa upaya pelestarian budaya harus selalu dilakukan agar anak muda sekarang dapat melihat proses ritual adat sehingga menjadi penerus selanjutnya.

Ritual Adat Hode Nuke yang berarti “Menerima hewan Kurban” yang dilakukan oleh Masyarakat Adat Lamatou yang menganut kepercayaan Lera Wulan Tana Ekan. Ritual yang dilaksanakan setiap tahun ini bertujuan untuk mengucap rasa syukur terhadap ibu bumi yang memberikan kehidupan yang berkah selama ini dengan menyembelih beberapa hewan kurban seperti kambing, anak ayam, dan beberapa hewan lainnya.

Jelang Festival Kemandirian Pangan di Lembata, Pandu Budaya Kurasi Sejumlah Objek Pemajuan Kebudayaan

0

Setelah berhasil mengidentifikasi 109 Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) dari berbagai kategori di 12 kampung adat pada Juni lalu, kini para Pandu Budaya turut berpartisipasi dalam kegiatan kurasi OPK yang digelar Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Kemendikbudristek RI sebagai lanjutan dari program sekolah lapang kearifan lokal di Pulau Lembata.

Bertempat di Aula SMK Ile Lewotolok Lewoleba Kecamatan Lewoleba, Kabupaten Lembata, para Pandu Budaya mempresentasikan berbagai OPK dari masing-masing desa yang telah mereka identifikasi sebelumnya. Apolonaris Mayan selaku Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Kebudayaan Kabupaten Lembata dalam sambutannya mengatakan bahwa hasil Kurasi Objek Pemajuan Kebudayaan ini nantinya akan menjadi materi muatan dalam penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD).

Apolonari melanjutkan, menurutnya kegiatan yang dilaksanakan dari tanggal 26 hingga 28 Juli 2023 ini telah memantik semangat Pemerintah Daerah Lembata yang sedang mengalami kesulitan.

“Sungguh hal yang sangat luar biasa. Setelah kita temu kenali, kita masuk dalam sesi kurasi, lalu kita mengenal lebih jauh lagi apa yang sudah kita temukan ini sehingga nantinya dapat menjadi sebuah produk daerah dan lebih khusus lagi menjadi kekayaan-kekayaan daerah ini,” ungkap Apolonaris.

Untuk mendalami pemilihan data OPK yang akan diajukan, kegiatan ini turut menghadirkan narasumber-narasumber baik lokal hingga Jakarta. Hasil dari kegiatan ini nantinya akan ditampilkan dalam bentuk festival kebudayaan yang akan mengusung tema “Kedaulatan Pangan Masyarakat Adat,” Agustus mendatang.

“Tolong dipikirkan dengan matang, diskusikan dengan para narasumber lokal yang ada, banyak hal yang dapat diangkat untuk memeriahkan festival ini. Bisa dalam bentuk pameran, dialog budaya, perlombaan dan banyak hal lainya,” ujar Yani Haryanto selaku Pamong Budaya Ahli Madya, yang turut hadir sebagai narasumber pada saat diskusi sedang berjalan.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini diharapkan dapat terus berproses dan berlanjut, tidak hanya berhenti setelah rangkaian kegiatan SLKL ini selesai, melainkan dapat menjadi sesuatu yang dapat memberikan dampak bagi kesejahteraan dan ekonomi masyarakat setempat.

Kemdikbudristek Sosialisasikan Regulasi Batas Ruang Kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan

0

Mojokerto – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menyelenggarakan sosialisasi Peraturan Menteri Pendiidkan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi No 140/M/2023 tentang Sistem Zonasi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Trowulan.  Acara yang diselenggarakan di Griya Tama Maja Kantor Bupati Mojokerto ini dibuka langsung oleh Bupati Jombang, Ikfina Fahmawati.  Acara dihadiri oleh instansi pemangku kepentingan dalam pelestarian kawasan Trowulan, di antaranya pemerintah daerah provinsi Jawa Timur, Wakil Bupati Jombang, Pemerintah Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang, Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi Jawa Timur, Organisasi Perangkat Daerah di tujuh kecamatan di Kabupaten Jombang dan Mojokerto, komunitas pelestari budaya, dan perwakilan tokoh masyarakat di sekitar KCBN Trowulan

Direktur Pelindungan Kebudayaan, Judi Wahjudin dalam sambutannya menyampaikan bahwa sistem zonasi Kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan memuat empat zona.  Penetapan batas atau zonasi ini bertujuan memberi ruang untuk kebutuhan pelestarian kawasan agar tetap terjaga keasliannya dan mencegahnya dari kerusakan.  Di samping itu, untuk melindungi kawasan ini beserta nilai pentingnya agar dapat dimanfaatkan dan dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat, paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ikfina Fahmawati menyampaikan perlunya untuk melaksanakan sistem zonasi seperti yang tertuang dalam kepmendikbudristek tersebut. “Pada prinsipnya tidak serta merta muncul kepmendikbudristek ini, tetapi sudah melalui proses dan melibatkan banyak pihak sehingga kemudian tentunya kepmendikbudristek tentang zonasi Kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan ini harus kita taati bersama dan kita menyesuaikan dengan kondisi zonasi di wilayah kita masing-masing,” ujar Judi.

Keputusan Mendikbudristek No 140/M/2023 secara rinci membagi empat zonasi di Kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan, yaitu Zona Inti: area yang difungsikan untuk melindungi secara langsung cagar budaya agar tidak mengalami penurunan kualitas nilai pentingnya maupun kondisi fisiknya; Zona Penyangga: area yang difungsikan untuk pelindungan Zona Inti dengan membatasi dan mengendalikan kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi cagar budaya.  Zona Pengembangan: area yang memiliki potensi pengembangan atau pembangunan secara terbatas untuk kepentingan rekreasi, daerah konservasi lingkungan alam, lanskap budaya, kehidupan budaya tradisional, keagamaan dan kepariwisataan; Zona Penunjang: zona yang diperuntukkan bagi kebutuhan prasarana penunjang dalam pengembangan kawasan dengan mempertimbangkan kepentingan bagi masyarakat luas seseuai dengan RTRW Kabupaten Mojokerto dan Jombang.

BANYAK DIBACA

BERITA TERBARU