Beranda blog Halaman 3

Menteri Kebudayaan ingin Musik Indonesia Sebagai Inspirasi, Penggerak Persatuan, Dan Kekuatan Budaya

0
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi pada, pelaksanaan AMI Awards dalam konferensi pers.

Jakarta, 2 Desember 2024 – Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards ke-27 siap digelar pada Rabu, 4 Desember 2024, di Ciputra Artpreneur, Jakarta. Bertema “Musik Generasi Baru”, perhelatan tahun ini menjadi momentum penting untuk merayakan semangat muda, inovasi, dan keberagaman dalam industri musik Indonesia.

Dalam konferensi pers yang berlangsung hari ini, Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan AMI Awards, seraya menyoroti peran ajang ini sebagai tonggak penting dalam perjalanan musik tanah air.

“Selama 27 tahun, AMI Awards telah menjadi penghormatan tertinggi kepada para musisi Indonesia yang terus berkontribusi pada industri musik tanah air. Ajang ini juga konsisten membangun ekosistem musik yang inklusif, menggali potensi terbaik anak bangsa, serta mengukir identitas budaya melalui karya-karya mereka,” ujar Menteri Fadli di hadapan media.

Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan menyoroti transformasi besar yang dialami industri musik Indonesia, khususnya dengan pergeseran dari rilisan fisik ke platform digital. Hal ini, menurutnya, tidak hanya mengubah cara masyarakat menikmati musik, tetapi juga membuka peluang baru bagi musisi muda dari berbagai penjuru Nusantara.

“Sektor streaming musik digital bahkan menyumbang 90,6% dari total pendapatan musik di Indonesia pada 2022. Perubahan ini menjadi jalan bagi lahirnya nama-nama baru yang kini mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional,” tambahnya.

Selain itu, keberagaman genre turut menjadi sorotan. AMI Awards tahun ini menambahkan sejumlah kategori baru seperti Dangdut Elektro, Koplo, Jazz Alternatif, Soul R&B Alternatif, Orkestra, dan Scoring Film. “Kategori-kategori baru ini merupakan bentuk pengakuan atas kreativitas dan inovasi para musisi Indonesia yang terus menciptakan karya segar dan relevan dengan perkembangan zaman,” kata Menteri Kebudayaan.

Kementerian Kebudayaan, lanjutnya, berkomitmen untuk mendukung perkembangan ekosistem musik melalui fasilitasi pelindungan hak kekayaan intelektual, kolaborasi lintas sektor, dan inovasi berbasis budaya. “Musik, sebagaimana kebudayaan, harus mampu menjadi binding power, kekuatan pemersatu bangsa,” tegasnya.

Pada malam puncak nanti, sebanyak 62 kategori penghargaan dan 5 penghargaan khusus akan diberikan, mencakup berbagai genre musik dan inovasi kreatif. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa AMI Awards terus berevolusi seiring perkembangan zaman, tanpa melupakan akar budaya Indonesia.

Menutup sambutannya, Fadli Zon mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi demi kemajuan musik tanah air. “Mari kita jadikan musik Indonesia sebagai inspirasi, penggerak persatuan, dan kekuatan budaya yang membanggakan bangsa kita di panggung dunia,” pungkasnya.

Konferensi pers ini juga dihadiri sejumlah musisi ternama, produser, dan perwakilan industri musik yang turut berbagi harapan untuk AMI Awards ke-27. Dengan tema “Musik Generasi Baru”, acara ini diharapkan menjadi perayaan atas dinamika dan kreativitas musik Indonesia yang semakin mendunia.

Malam puncak AMI Awards ke-27 yang akan diselenggarakan 4 Desember 2024 akan mengumumkan 62 kategori dan 5 penghargaan khusus yang akan dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama siang hari akan diumumkan 50 kategori, kemudian sesi kedua akan diumumkan 12 kategori serta 5 penghargaan khusus yang langsung diberikan ke semua penerima penghargaan saat malam malam puncak AMI Awards ke-27 berlangsung.

Untuk informasi lebih lanjut:

Kementerian Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id Whatsapp Channel: Kementerian Kebudayaan

page2image58478448

Menteri Kebudayaan Ingatkan Tentang Filosofi Bambu: Bambu Adalah Bukti Bahwa Harmoni Antara Manusia Dan Alam Adalah Sesuatu Yang Mampu Menghasilkan Keindahan

0
Menteri Kebudayaan hadiri Peringatan Hari Bambu Nasional 2024 di Cibinong, Kab. Bogor.

Cibinong, 1 Desember 2024 – Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menghadiri Peringatan Hari Bambu Nasional 2024 yang diselenggarakan oleh Yayasan Pengrajin Bambu Indonesia (YPBI) di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat. Menteri Kebudayaan dalam sambutannya menyampaikan tentang peran bambu sebagai bagian dari identitas bangsa dan simbol keberlanjutan.

“Bambu bukanlah hanya tumbuhan, ia adalah warisan alam dan budaya yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam sejarah bangsa kita, bambu telah menjadi saksi perjalanan bangsa, dari bilah bambu runcing yang menjadi simbol perjuangan hingga anyaman tradisional yang menghiasi rumah adat dan karya seni,” ungkap Menteri Fadli.

Berdasarkan data Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) 2024, Indonesia menjadi rumah bagi 175 jenis bambu dari 1.439 jenis di dunia, dengan 60 spesies di antaranya endemik. “Keanekaragaman hayati bambu ini tidak hanya menjadi kebanggaan nasional tetapi juga memiliki peran besar dalam mendukung keseimbangan ekosistem global,” lanjut Menteri Fadli.

Namun, menurutnya, keunggulan bambu tidak hanya terletak pada manfaat ekologisnya. Bambu juga memainkan peran penting dalam seni, budaya, dan kehidupan masyarakat. “Sebagai bahan baku yang serbaguna, bambu telah menjadi bagian dari seni, musik, arsitektur, dan kerajinan tradisional. Angklung, yang terbuat dari bambu, telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia oleh UNESCO pada 2010, sementara calung dan seruling bambu terus mengharumkan nama Indonesia di pentas internasional,” tambahnya.

Menteri Kebudayaan juga menekankan filosofi bambu sebagai simbol ketangguhan dan kelenturan. “Filosofi bambu yang lentur tetapi kokoh mengajarkan kita untuk menghadapi tantangan hidup dengan kekuatan dan kebijaksanaan. Saya juga ingin menekankan bahwa bambu adalah bukti bahwa harmoni antara manusia dan alam adalah sesuatu yang mampu menghasilkan keindahan,” jelasnya. Ia juga mengapresiasi para budayawan, seniman, dan komunitas yang terus berinovasi dalam memanfaatkan bambu sebagai bagian dari identitas budaya bangsa.

Mengakhiri sambutannya, menteri mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan bambu sebagai inspirasi dalam membangun masa depan. “Mari kita jadikan bambu sebagai simbol keberlanjutan, inspirasi untuk hidup selaras dengan alam, dan pengingat bahwa identitas budaya adalah kekuatan kita.” tutup Menteri Kebudayaan.

Untuk informasi lebih lanjut:

Kementerian Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id Whatsapp Channel: Kementerian Kebudayaan

Siaran Berita – Menteri Kebudayaan Ingatkan Tentang Filosofi Bambu, Bambu Adalah Bukti Bahwa Harmoni Antara Manusia Dan Alam Adalah Sesuatu Yang Mampu Menghasilkan Keindahan

Menteri Kebudayaan Tanggapi Positif Giat Budaya Inisiatif Publik Sebagai Dukungan dan Upaya Bersama Dalam Memajukan Kebudayaan di Indonesia

0
Menteri Kebudayaan menghadiri pertemuan dengan Jaringan Kota Pusaka Indonesia, di Yogyakarta.

Jogjakarta, 30 November 2024. Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc., siang ini menghadiri pertemuan perwakilan Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI), di tengah-tengah kunjungan kerja di Yogyakarta. Berlangsung di Taman Budaya Embung Giwangan, Menteri Kebudayaan menghadiri pertemuan yang bermaksud untuk mendengarkan hasil dan rekomendasi Kongres JKPI ke-VI 2024, sekaligus sebagai bentuk dukungan dari Kementerian Kebudayaan dan juga upaya memperkuat kolaborasi dengan JKPI dalam menjaga warisan budaya, terutama dalam pemajuan kebudayaan.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Kebudayaan mengemukakan bahwa setidaknya ada empat poin yang dianggap penting untuk disampaikan pada pertemuan kali ini, antara lain: Peran JKPI dalam Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi; Digitalisasi dan Dokumentasi Aset Budaya; Dukungan Restorasi dan Konservasi; dan Pemberdayaan Generasi Muda dan Komunitas Lokal.

Jaringan JKPI yang kini terdiri dari 75 kota dan kabupaten, memiliki visi bersama untuk pelestarian cagar budaya, dan warisan budaya baik tangible maupun intangible. Menteri Kebudayaan menyebutkan bahwa peran JKPI sebagai penghubung antara pemerintah pusat dengan daerah, masyarakat dan komunitas lokal, dan stakeholder daerah dinilai memiliki peran strategis dalam mendukung visi bersama untuk memajukan kebudayaan.

Pada sambutannya Menteri Kebudayaan menekankan bahwa jaringan kota pusaka adalah aset strategis dalam memperkuat identitas budaya bangsa, terutama dalam pelindungan kebudayaan dan tradisi. Kementerian Kebudayaan juga telah memiliki beberapa program prioritas yang juga sejalan dengan misi JKPI.

“Sebagai mitra strategis, saya harap JKPI dapat berperan dalam mendukung program-program prioritas Kementerian Kebudayaan, sekaligus memperkuat kolaborasi untuk pelestarian budaya,” ujar Menteri Kebudayaan. Menteri Fadli berharap kolaborasi ini dapat terus ditingkatkan untuk melindungi dan memanfaatkan warisan budaya sebagai sumber daya pembangunan berkelanjutan.

“Oleh karena itu, saya mendorong jaringan JKPI untuk berkolaborasi dengan 23 UPT Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) yang tersebar di seluruh Indonesia, terutama terkait pendataan Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) yang dapat didaftarkan sebagai WBTb tingkat nasional, dan juga Cagar Budaya (CB) dan ODCB yang dapat memperoleh peringkat CB nasional,” lanjutnya.

Selanjutnya Menteri Kebudayaan berpesan jika JKPI perlu mendorong keterlibatan generasi muda dan komunitas lokal, melalui pendidikan dan program pemberdayaan berbasis komunitas, serta menjamin kesinambungan tradisi dan budaya dengan mengaktifkan partisipasi masyarakat di kota pusaka, menjadikan budaya sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari.

Menutup sambutannya, Menteri Kebudayaan menegaskan bahwa Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk mendukung restorasi dan konservasi, melalui pendanaan dari pemerintah pusat maupun kemitraan dengan sektor swasta, serta memperkuat sinergi dengan JKPI dalam implementasi program pengelolaan koleksi cagar budaya dan revitalisasi museum di tingkat lokal. Selain juga tentunya untuk mendorong pelibatan dan partisipasi aktif masyarakat, terutama generasi muda, dalam pelestarian budaya.

Menteri Kebudayaan Sambut Baik Diselenggarakannya Pameran Postcard Reconstruction Internasional Art Exhibition “Hello There”

Menteri kebudayaan meninjau pameran dikelilingi pihak ISI Yogyakarta.

Melanjutkan kunjungan kerja sekaligus mendukung program dan inisiatif publik dalam upaya pemajuan kebudayaan di Yogyakarta, Menteri Kebudayaan Dr. Fadli Zon, M.Sc. turut menghadiri dan memberikan sambutan pada Pameran Postcard Reconstruction Internasional Art Exhibition “Hello There” yang berlangsung di Kampus ISI Yogyakarta, pada hari ini, 30 November 2024.

Beliau menjelaskan jika Pameran Postcard kali ini menjadi bukti nyata bahwa seni tidak hanya milik seniman, tetapi juga medium ekspresi dan refleksi budaya yang mampu menggugah hati banyak orang. Menurutnya, “Hello There’ menjadi salam pembuka untuk dunia, membawa cerita dari tanah air kita, sekaligus menyerap inspirasi dari berbagai belahan dunia yang lain.

Pada sambutannya Menteri Fadli mengungkapkan bahwa kartu pos sebagai medium yang tak hanya memiliki nilai historis, tetapi juga menjadi jembatan diplomasi budaya, ekspresi seni, dan dokumentasi keberagaman bangsa. Beliau melanjutkan, jika kartu pos, meski sederhana, adalah bagian penting dari warisan budaya komunikasi yang dapat kita revitalisasi sebagai medium seni dan diplomasi.

“Saya berharap, pameran ini dapat menjadi langkah awal menuju dialog yang lebih luas, mempererat hubungan budaya, sekaligus memperkenalkan lebih banyak cerita dari negeri ini kepada dunia,” sambungnya.

“Melalui dukungan yang terarah dan kolaborasi dengan berbagai pihak, Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk menjaga ekosistem kartu pos sebagai bagian penting dari upaya pemajuan kebudayaan. Saya berharap acara ini mampu menjadi sarana edukasi bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih mengenal dan memahami sejarah, budaya melalui kartu pos,” tutup Menteri Kebudayaan.

Pameran Pameran Postcard Reconstruction Internasional Art Exhibition “Hello There” berlangsung di Galeri Fadjar Sidik, Fakultas Seni Rupa dan Desain, ISI Yogyakarta, dan dapat. diakses secara gratis oleh masyarakat, mulai 28 November hingga 4 Desember 2024. Pameran yang dikuratori oleh Satrio Hari Wicaksono, dosen Seni Murni ISI Yogyakarta, menghadirkan lebih dari 200 karya dari 184 seniman lintas negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Hungaria, Afghanistan, Granada, Belanda, dan Jerman.

Siaran Pers
Kementerian Kebudayaan RI

Kolaborasi lintas negara ini diharapkan dapat memperkaya perspektif tentang kartu pos sebagai media yang merekam budaya, sejarah, dan pengalaman pribadi. Sejumlah pihak seperti PT Pos Indonesia dan Perkumpulan Filateli Indonesia (PFI) juga turut mendukung pameran ini untuk menambah dimensi edukasi dan kolaborasi. Selain menyuguhkan karya seni, melalui pameran ini pengunjung diharapkan dapat mengenal lebih dalam sejarah dan fungsi kartu pos dalam peradaban yang berlangsung hingga kini.

*Untuk informasi lebih lanjut:

Kementerian Kebudayaan

Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id
Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
Sosial Media: @Budayasaya
Whatsapp channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vav78bk7Noa0QUS0O12g

Menteri Kebudayaan menghadiri pertemuan dengan Jaringan Kota pusaka, di Yogyakarta.

Sipres – Menteri Kebudayaan Tanggapi Positif Giat Budaya Inisiatif Publik Sebagai Dukungan dan Upaya Bersama Dalam Memajukan Kebudayaan di Indonesia (1)

Kolintang Expo 2024, Menteri Kebudayaan Tegaskan Bahwa Kolintang Harus Terus Hidup, Berkembang, Dan Dipelajari Oleh Generasi-Generasi Mendatang

0
Menteri Kebudayaan berfoto bersama inisiator Kolintang Expo 2024, yakni: Persatuan Insan Kolintang Indonesia (PINKAN) dan Ikatan Pelatih Musik Kolintang Jabodetabek (IPMKJ).

Jakarta, 30 November 2024 – Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menghadiri kegiatan Kolintang Expo 2024 dengan dengan tema “Kolintang Goes To UNESCO, Satu Hati Satu Rasa” yang merupakan inisiasi oleh Persatuan Insan Kolintang Indonesia (PINKAN) dan Ikatan Pelatih Musik Kolintang Jabodetabek (IPMKJ) yang dilaksanakan pada 29-30 November 2024. Dalam sambutannya (30/11), Menteri Fadli Zon memberikan apresiasi yang tinggi terhadap PINKAN dan IPMKJ yang telah memainkan peran luar biasa dalam menjaga keberlanjutan dan memajukan Kolintang, serta mengakui kontribusinya dalam menjadikan kolintang sebagai simbol kreativitas dan harmoni yang menghubungkan berbagai lapisan masyarakat.

Menteri Fadli Zon menyatakan, “Berkat dedikasi dan kerja keras Bapak dan Ibu, kolintang kini tidak hanya dikenal sebagai alat musik tradisional, tetapi juga sebagai simbol kreativitas dan harmoni yang menyatukan berbagai lapisan masyarakat dan dikenal dunia.”

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kebudayaan juga menegaskan bahwa Indonesia, sebagai bangsa yang sangat beragam, dianugerahi ribuan tradisi, bahasa daerah, seni tari, musik, hingga ritual adat yang mencerminkan kebhinekaan dan menjadi kekuatan bangsa. Kolintang, lanjutnya, merupakan salah satu bagian dari warisan budaya Indonesia yang kini semakin dikenal di dunia internasional.

Menteri Fadli Zon mengungkapkan bahwa kolintang, bersama dengan kebaya dan reog Ponorogo, akan menjadi Warisan Budaya TakBenda (WBTb) Indonesia yang ke-14, 15, dan 16 yang diakui oleh UNESCO dalam sidang ke-19 The Intangible Cultural Heritage di Paraguay. “Tentu saja, ini adalah penghargaan yang sangat penting, tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk dunia,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Menteri Fadli Zon menyampaikan bahwa pengakuan UNESCO juga membawa tanggung jawab besar. “Sebagai Warisan Budaya Takbenda, Kolintang harus terus hidup, berkembang, dan dipelajari oleh generasi-generasi mendatang. Kita semua memiliki peran untuk memastikan bahwa tradisi ini tetap diteruskan, baik melalui pendidikan, pertunjukan, maupun pelestarian teknik-teknik pembuatannya,” ungkapnya.

Kolintang Expo 2024 yang digelar di Jakarta merupakan bukti komitmen untuk melestarikan dan mengembangkan seni kolintang. “Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk menampilkan keindahan Kolintang, tetapi juga komitmen dari masyarakat untuk mengembangkan budaya. Ini harus diteruskan ke generasi muda, dan membuka peluang kolaborasi bagi para seniman Kolintang,” tambahnya.

Menteri Kebudayaan juga berharap bahwa ke depannya kolaborasi ini dapat terwujud di dunia internasional melalui jembatan diplomasi budaya. “Kementerian Kebudayaan siap mendukung dan berkomitmen untuk bekerjasama dengan seluruh lapisan masyarakat dalam upaya pemajuan, pengembangan, dan pembinaan kebudayaan, serta ekosistem kebudayaan yang inklusif,” tegas Menteri Kebudayaan.

Untuk informasi lebih lanjut:

Kementerian Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id Whatsapp Channel: Kementerian Kebudayaan

page2image58349456

Buka Konser Kebangsaan V, Menteri Kebudayaan Tegaskan Musik Adalah Bahasa Universal Yang Mampu Menembus Sekat-Sekat Perbedaan, Menyatukan Hati, Dan Mengingatkan Pada Nilai-Nilai Luhur Pancasila Sebagai Dasar Negara

0
Menteri Kebudayaan membuka Konser Kebangsaan V di Ciputra Artpreneur Theater Hall, Jakarta.

Jakarta, 27 November 2024 – Dalam semarak peringatan Bulan Hari Pahlawan, Konser Kebangsaan Ke V Harmoni Kebangsaan bertajuk Orkestra Merah Putih untuk Persatuan Indonesia digelar di Ciputra Artpreneur Theater Hall, Jakarta (27/11). Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, membuka acara ini dengan penuh semangat, menyampaikan pesan mendalam mengenai makna Hari Pahlawan dan relevansinya dalam kehidupan bangsa hari ini.

“Di tengah suasana Bulan Hari Pahlawan, kita berkumpul di sini untuk menghormati perjuangan dan pengorbanan para pahlawan bangsa yang telah memperjuangkan kemerdekaan,” ujar Menteri Kebudayaan dalam sambutannya.

Menurutnya, Hari Pahlawan bukan sekadar mengenang masa lalu, melainkan pengingat akan tanggung jawab sebagai penerus bangsa untuk mengisi kemerdekaan dengan semangat juang yang sama seperti para pahlawan.

“Perjuangan hari ini tentu berbeda dengan perjuangan masa lalu. Jika dulu pahlawan kita melawan penjajah, kini kita berjuang melawan tantangan zaman, seperti kemiskinan, perubahan iklim, ketidakadilan, dan ancaman disintegrasi,” tambahnya.

Kegiatan yang dihadiri oleh banyak pihak termasuk keluarga pahlawan, komunitas musik Indonesia, serta masyarakat ini memadukan seni orkestra dengan pesan-pesan kebangsaan. Melalui harmoni musik yang dipersembahkan, Menteri Kebudayaan menekankan bahwa musik memiliki kekuatan menyatukan bangsa.

“Musik adalah bahasa universal yang mampu menembus sekat-sekat perbedaan, menyatukan hati, dan mengingatkan kita pada nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara,” ujar Menteri Kebudayaan.

Konser ini juga menjadi momentum refleksi, sebagaimana Menteri Kebudayaan mengutip pesan Bung Karno, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” Pesan ini menjadi pengingat bahwa warisan semangat juang para pahlawan harus terus dihidupkan melalui tindakan nyata. Selain itu menteri juga mengingatkan bahwa bangsa yang beradab adalah bangsa yang menghormati budayanya.

Konser Kebangsaan V tidak hanya menjadi panggung seni, tetapi juga simbol persatuan yang merayakan keberagaman bangsa. Konser yang menampilkan berbagai komposisi musik dari musisi-musisi ternama Indonesia, termasuk Armand Maulana, Novia Bachmid, dan Putri Ayu yang mencerminkan keragaman budaya Indonesia dalam semangat Merah Putih.

“Indonesia adalah anugerah Tuhan yang luar biasa, dan keberagaman kita bukanlah pemisah, melainkan kekuatan yang mempersatukan dalam satu semangat: Semangat Merah Putih,” pungkas Menteri Fadli.

Sebagai penutup, Konser Kebangsaan V ini diharapkan menjadi inspirasi bagi seluruh rakyat Indonesia untuk terus menjaga persatuan dan mewujudkan Indonesia yang lebih kuat, bersatu, dan berdaya saing di dunia

Untuk informasi lebih lanjut:

Kementerian Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id
Laman: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id Whatsapp Channel: Kementerian Kebudayaan

Siaran Pers-Buka Konser Kebangsaan V, Menteri Kebudayaan Tegaskan Musik Adalah Bahasa Universal Yang Mampu Menembus Sekat-Sekat Perbedaan

Menteri Kebudayaan Tegaskan Perlunya Upaya Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan dan Pembinaan Untuk Keberlanjutan Keris Sebagai Simbol Kearifan Lokal dan Identitas Bangsa

0
Menteri Kebudayaan dan Wakil Menteri Kebudayaan meninjau Pameran Pesona Keris Nusantara di Museum Nasional Indonesia.

Jakarta, 25 November 2024 – Dalam rangka memperingati 19 tahun pengakuan UNESCO terhadap Keris Indonesia sebagai Karya Agung Budaya Dunia (Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity), Museum Nasional Indonesia kembali menggelar pameran bertajuk Pesona Keris Nusantara yang akan berlangsung dari tanggal 25 November 2024 hingga 31 Desember 2024, dengan menghadirkan lebih dari 200 keris dari berbagai daerah di Indonesia; Rumpun keris Jawa dan Madura (Jawa Timur, Solo, Jogjakarta, Sunda, Cirebon dan Banten), Rumpun keris Melayu (seluruh Sumatera hingga Semenanjung Melayu), Rumpun Bugis Makassar (seluruh Sulawesi dan Kalimantan, Sumba dan Sumbawa) dan Rumpun keris Bali dan Lombok.

Ragam koleksi yang dihadirkan merupakan koleksi Museum Nasional serta hasil kontribusi para pelaku perkerisan di bawah naungan Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI). Dengan desain pameran yang interaktif, pameran ini diharapkan menjadi ruang edukasi dan rekreasi yang inspiratif, memperkaya pemahaman publik akan jati diri bangsa melalui simbol budaya keris.

Pameran yang diselenggarakan di Museum Nasional Indonesia ini sebagai wujud konkret dalam menghidupkan kembali makna dan nilai dari budaya keris. Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc. menyebutkan melalui Pameran Pesona Keris Nusantara, kita dapat menggali lebih dalam nilai-nilai yang terkandung dalam pusaka tersebut, memperkuat jati diri bangsa, dan memajukan kebudayaan Indonesia di tingkat nasional dan global.

“Saya mengapresiasi agenda Pameran Pesona Keris Nusantara ini yang diselenggarakan oleh Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia, bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, sebagai kolaborasi dalam rangka membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya keris sebagai warisan budaya dan memperkenalkan keris kepada generasi muda melalui program edukasi literasi dan pameran,” ujar Menteri Kebudayaan saat memberikan sambutan di acara pembukaan pameran.

“Warisan budaya seperti keris bukan hanya peninggalan masa lalu, tetapi juga menjadi bagian penting dari visi culture for future—di mana kebudayaan berperan sebagai sumber inspirasi dan inovasi untuk menjawab tantangan era modern. Pameran ini adalah wujud nyata dari komitmen kita untuk memperkenalkan kembali keris sebagai salah satu warisan budaya bangsa yang patut kita jaga, lestarikan, dan maknai bersama.” sambung Menteri Kebudayaan.

Menteri Kebudayaan lantas menyebutkan jika Kementerian Kebudayaan memiliki peran yang strategis sebagai penggerak utama memajukan kebudayaan. Kementerian kebudayaan juga menjadi fasilitator untuk menciptakan ekosistem budaya yang inklusif, memberdayakan pelaku budaya serta memajukan pendidikan dan pelestarian nilai-nilai budaya.

Beliau lantas melanjutkan pada sambutannya, bahwa melalui Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan Nomor Lima Tahun 2017, Kementerian Kebudayaan juga berkomitmen mendukung pelestarian budaya termasuk melalui program yang terwujud dalam pelindungan,

pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan. seperti penyusunan dokumentasi dan literasi keris, penyediaan fasilitas pelatihan bagi generasi muda untuk mewarisi keterampilan pembuatan keris, lalu juga program lainnya dalam penggunaan keris sebagai simbol diplomasi budaya di tingkat internasional dan bekerja sama dengan komunitas budaya khususnya organisasi pencinta keris untuk menyelenggarakan kegiatan pameran festival atau seminar.

“Saya kira implementasi yang efektif dari empat hal tersebut kita dapat memastikan keberlanjutan keris sebagai simbol kearifan lokal dan identitas bangsa,” tegas Dr. Fadli Zon, M.Sc.

Sebagai warisan budaya yang diakui dunia, Keris Indonesia telah ditetapkan sebagai Karya Agung Budaya Dunia oleh UNESCO pada 25 November 2005, dan terinskripsi dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda pada 2008. Pengakuan ini membawa dampak positif terhadap peningkatan aktivitas ekonomi di bidang perkerisan, sebagaimana diungkapkan dalam kajian terbaru oleh Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan. Namun, kajian yang sama juga mengungkapkan adanya tantangan besar dalam memastikan transmisi nilai-nilai budaya Keris Indonesia kepada generasi berikutnya. Untuk menjawab tantangan ini, momentum Hari Keris Nasional menjadi langkah strategis dalam mentransfer nilai-nilai budaya kepada generasi penerus bangsa.

Pameran ini tidak hanya menghadirkan koleksi keris dari berbagai daerah, tetapi juga memberikan wawasan mendalam mengenai sejarah, fungsi, dan teknologi pembuatannya. Bukti- bukti arkeologis, seperti Prasasti Kwak I (abad ke-9) dan Prasasti Karang Tengah/Kayumwungan (824 M), menunjukkan peran penting keris dalam kehidupan spiritual masyarakat Indonesia sejak masa kuno. Relief candi-candi seperti Panataran dan Sukuh turut menggambarkan proses pembuatan dan penggunaan keris, yang menjadi simbol harmonisasi antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.

Selain pameran, pada pembukaan pameran ini juga turut dilakukan peluncuran Buku “Seri Pesona Keris Nusantara” karya Dr. Fadli Zon, M.Sc. Buku ini mendokumentasikan perjalanan keris dari berbagai sudut pandang, mulai dari sejarah, filosofi, hingga seni. Melalui pameran dan rangkaian kegiatannya, Pameran Pesona Keris Nusantara diharapkan dapat menjadi jembatan antara generasi saat ini dan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam keris, mengukuhkan posisinya sebagai warisan budaya Karya Agung Budaya Dunia, Warisan Budaya Takbenda (Representative List of Intangible Cultural Heritage) tak ternilai bangsa Indonesia.

*Untuk informasi lebih lanjut:

Kementerian Kebudayaan

Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id
Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
Sosial Media: @Budayasaya
Whatsapp channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vav78bk7Noa0QUS0O12g

Menteri Kebudayaan Sebut akan Bekerja Sama dengan Sam’a Studio untuk Membuka Layar di 17 Kota

0
Kementerian Kebudayaan akan bekerja sama dengan pihak swasta untuk membuka layar bioskop di 17 Kabupaten di Pulau Jawa.

Jakarta, 25 November 2024 — Dalam rangka memperluas akses masyarakat terhadap film Indonesia, sekaligus meningkatkan literasi film nasional Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia mengumumkan inisiatif strategis. Bekerja sama dengan rumah produksi Sam’s Studio untuk meningkatkan jumlah dan pemerataan layar bioskop di seluruh Indonesia dengan membuka 51 layar bioskop baru di 17 Kabupaten. Langkah ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam menciptakan ekosistem perfilman yang inklusif dan merata di berbagai daerah, terutama di wilayah yang selama ini minim akses terhadap fasilitas bioskop.

Saat ini, Indonesia dengan populasi sekitar 280 juta jiwa memiliki sekitar 2.145 layar bioskop yang tersebar di 517 lokasi di 115 kabupaten dan kota. Jumlah ini masih jauh dari memadai, mengingat Indonesia memiliki 349 kabupaten dan 91 kota, sehingga banyak wilayah yang belum terjangkau akses bioskop.

Sebagian besar layar bioskop terkonsentrasi di kota-kota besar, terutama di Pulau Jawa, menciptakan kesenjangan akses hiburan dan seni bagi masyarakat di daerah. Situasi ini menegaskan perlunya pemerataan dan penambahan jumlah layar bioskop untuk memastikan akses yang lebih inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc., mengatakan Kementerian Kebudayaan akan bekerja sama dengan pihak swasta yakni Sams Studio untuk menambah layar bioskop di Indonesia khususnya di tingkat kabupaten.

“Ini merupakan kabar gembira dari Kementerian Kebudayaan untuk didukung. Selama ini, minimnya kehadiran layar bioskop menjadi masalah dari insan perfilman. Kami bekerja sama dengan Sam’s Studio akan membuka layar di 17 Kabupaten di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Seluruh film yang diputar di bioskop ini adalah film Indonesia dan akan langsung beroperasi pada 5 Desember mendatang,” ujar Menteri Kebudayaan.

Ke-17 kabupaten tersebut adalah Cibadak, Sukabumi, Cianjur, Subang, Garut, Indramayu, Pemalang, Gombong, Pekalongan, Ungaran, Salatiga, Kelaten, Solo, Nganjuk, Kediri, Pasuruan, dan Probolinggo.

Selain bermitra dengan Sam’s Studio, Kementerian Kebudayaan akan bermitra dengan sektor swasta lainnya, pemerintah daerah, dan komunitas lokal untuk memastikan pembangunan infrastruktur bioskop dilakukan secara berkelanjutan. Selain itu, kementerian juga mendorong penggunaan teknologi digital untuk menghadirkan konsep bioskop alternatif, seperti layar tancap modern atau bioskop keliling, yang dapat diakses di wilayah-wilayah terpencil.

Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni perfilman, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru di sektor industri kreatif. Peningkatan jumlah layar bioskop juga akan memberikan panggung yang lebih luas bagi sineas lokal untuk menampilkan karya mereka, sehingga mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan perfilman nasional.

Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad menjelaskan dirinya akan membantu Kementerian Kebudayaan untuk mengakselerasi proses penambahan layar bioskop agar lebih merata di Indonesia.

“Tugas saya sebagai Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni adalah percepat akselerasi goals atau tujuan, salah satunya dari Kementerian Kebudayaan dalam hal pekerja seni di perfilman yang membutuhkan tambahan layar. Mengapa hal ini perlu di-support, karena bioskop ini khusus memainkan film Indonesia dan tidak hanya untuk menonton film tetapi juga akan memutar roda ekonomi daerah di Kabupaten. UMKM juga akan diprioritaskan,” ungkap Raffi Ahmad.

Kementerian Kebudayaan menyadari bahwa perfilman adalah bagian penting dari identitas budaya Indonesia. Oleh karena itu, selain memperluas akses layar bioskop, kementerian juga akan fokus pada penguatan ekosistem perfilman.

“Kedepan, Kementerian Kebudayaan berharap idealnya setiap kabupaten memiliki layar bioskop. Tentu secara ekonomi, selain kompetisi, akan membuat keseimbangan, harga lebih bersaing dan kompetitif, serta lebih mudah dijangkau,” tutup Fadli Zon.

Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan perfilman Indonesia tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga menembus pasar internasional, menjadikan film sebagai salah satu ekspor kebanggaan Indonesia.

SIARAN PERS – Menteri Kebudayaan Sebut akan Bekerja Sama dengan Sam’a Studio untuk Membuka Layar di 17 K

Menteri Kebudayaan Menegaskan Bahwa Implementasi Konvensi UNESCO 2005 Harus Menjadi Lebih Dari Sekadar Komitmen Administratif

0
Menteri Kebudayaan dan Wakil Menteri Kebudayaan menghadiri gelar wicara "Refleksi 12 Tahun Ratifikasi Konvensi 2005 UNESCO."

Jakarta, 25 November 2024 – Dalam upaya memperkuat pelindungan dan promosi keragaman ekspresi budaya, Kementerian Kebudayaan menggelar gelar wicara bertema “Refleksi 12 Tahun Ratifikasi Konvensi 2005 UNESCO” di Hotel Shangri La, Jakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon; Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo, perwakilan 21 Kementerian/Lembaga, dan 21 Organisasi Masyarakat Madani yang terlibat pada upaya menyusun Laporan Periodik UNESCO.

Indonesia telah meratifikasi Konvensi UNESCO 2005 tentang Protection and Promotion Cultural Diversity Expression pada tahun 2012. Konvensi ini menjadi acuan untuk melihat sejauh mana posisi kebudayaan sebagai enabler and driver dalam pembangunan berkelanjutan. Hasil pemetaan tersebut kemudian disusun dan dikirimkan dalam bentuk Laporan Periodik Empat-tahunan (LPE) ke UNESCO. Setelah 12 tahun ratifikasi, Indonesia telah melaksanakan kewajiban mengirim laporan periodik tersebut sebanyak 3 kali di tahun 2016, 2020 dan 2024.

Menteri Kebudayaan dalam sambutannya saat membuka gelar wicara menyampaikan bahwa ratifikasi Konvensi 2005 melalui Peraturan Presiden No. 78 Tahun 2011 merupakan tonggak penting dalam pengakuan internasional atas komitmen Indonesia dalam melindungi dan mempromosikan keragaman ekspresi budaya.

“Kegiatan ini tidak hanya sebagai momen refleksi, tetapi juga momentum strategis untuk mempertegas komitmen khususnya dalam melindungi dan mempromosikan keberagaman ekspresi budaya,” ungkap Menteri Kebudayaan.

Kegiatan gelar wicara ini juga menjadi forum untuk memaparkan laporan periodik ketiga yang telah dikirimkan pada Juli 2024 kepada UNESCO, sebagai bentuk komitmen Indonesia sebagai negara pihak dalam melaksanakan kewajiban internasional. Konvensi 2005 ini memiliki empat tujuan utama, yaitu: Mendukung tata kelola kebudayaan yang berkelanjutan; meningkatkan keseimbangan arus barang dan jasa budaya, serta mobilitas artis dan tenaga budaya profesional; mengintegrasikan kebudayaan ke dalam kerangka pembangunan berkelanjutan; dan mempromosikan hak asasi manusia serta kebebasan mendasar.

Dalam implementasi konvensi ini, Kementerian Kebudayaan memiliki peran strategis baik di hulu maupun hilir. Di hulu, kementerian bertanggung jawab sebagai penyedia data inventarisasi dan fasilitasi pelestarian budaya, sekaligus sebagai focal point dalam penyusunan laporan ini. Sementara di hilir, Kementerian Kebudayaan juga mendukung pengembangan industri berbasis budaya yang mampu bersaing di ranah internasional.

“Ke depan, implementasi Konvensi UNESCO 2005 harus menjadi lebih dari sekadar komitmen administratif,” tegas Menteri Kebudayaan.

Beberapa hal yang harus dipastikan dari tindaklanjut konvensi ini antara lain pengarusutamaan kebudayaan dalam pembangunan nasional; pengembangan teknologi untuk kebudayaan; penguatan diplomasi budaya; serta meningkatkan partisipasi generasi muda.

“Tentunya upaya pelindungan dan pemajuan budaya Indonesia tidak dapat terlaksana tanpa kerja sama dari semua pihak. Sinergi antara pemerintah, akademisi, komunitas budaya, masyarakat sipil, dan media adalah kunci efektivitas implementasi konvensi ini,” tutup Menteri Kebudayaan.

Untuk informasi lebih lanjut:

Kementerian Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id Whatsapp Channel: Kementerian Kebudayaan

Siaran Pers-Menteri Kebudayaan Menegaskan Bahwa Implementasi Konvensi UNESCO 2005 Harus Menjadi Lebih Dari Sekadar Komitmen Administratif (1)

Kementerian Kebudayaan menyelenggarakan Indonesia Intangible Cultural Heritage (ICH) Festival 2024

0

Yogyakarta, 23 November 2024 – Sejak tahun 2008 hingga 2023, sebanyak 13 warisan
budaya Indonesia telah diinskripsi oleh UNESCO sebagai Intangible Cultural Heritage
(ICH). Dalam rangka merayakan dan memperkuat pelestarian 13 ICH tersebut,
Kementerian Kebudayaan menyelenggarakan Indonesia Intangible Cultural Heritage (ICH)
Festival 2024 dengan tema “Indonesia Menuju Ibukota Budaya Dunia”. Festival ini
berlangsung dari 23 hingga 28 November 2024 di Museum Benteng Vredeburg,
Yogyakarta, dan sekitarnya.

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc yang hadir bersama Wakil
Menteri Kebudayaan, H. Giring Ganesha, S.Ikom dalam sambutannya menyampaikan
bahwa Indonesia ICH Festival menjadi wujud merajut keberagaman. “Festival ini bukan
hanya panggung untuk menampilkan karya budaya, tetapi juga menjadi ruang bertemunya
berbagai pemangku kepentingan, dari seniman, budayawan, hingga generasi muda untuk
berdialog, bertukar pengetahuan, dan menggali inspirasi dari kekayaan tradisi kita,” ujar
Menteri Fadli.

Hingga saat ini, terdapat 13 karya budaya Indonesia yang telah diinskripsi UNESCO yaitu:
Wayang, Keris, Batik, Pendidikan dan Pelatihan Batik, Angklung, Tari Saman, Noken, Tiga
Genre Tari Bali, Pinisi, Pencak Silat, Pantun, Gamelan, dan Budaya Sehat Jamu. Upaya
ini bukan hanya untuk mendapatkan pengakuan internasional, tetapi juga memperkuat
identitas nasional, melestarikan keberagaman budaya, dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui warisan budaya yang dikelola dengan baik.

Indonesia ICH Festival 2024 menghadirkan rangkaian kegiatan menarik yang dirancang
untuk memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya tersebut. Pertunjukan seni
tradisional yang menampilkan kolaborasi unik antara wayang orang, wayang kulit, dan
wayang golek yang dipadukan dengan media seni modern dan musik gamelan. Selain itu,
pameran yang menampilkan 13 Warisan Budaya Takbenda digelar dengan dukungan dari
berbagai komunitas budaya. Tidak ketinggalan, berbagai workshop interaktif seperti
membatik di atas topeng, tari Saman, jamu, dan silat yang melibatkan partisipasi siswasiswi sekolah dasar dan menengah.

Menteri Kebudayaan juga berharap festival ini momentum untuk menguatkan komitmen
kita dalam menjaga budaya takbenda sebagai sumber kebanggaan nasional. “Saya
berharap kegiatan ini mampu menjadi sarana edukasi bagi masyarakat, terutama generasi
muda, untuk lebih mengenal dan mencintai budaya mereka sendiri,” ungkap Menteri
Kebudayaan.

Pelaksanaan Indonesia ICH Festival 2024 melibatkan kolaborasi lintas pihak, termasuk
Museum dan Cagar Budaya, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X, serta Dinas
Kebudayaan Provinsi DI Yogyakarta, sebagai wujud sinergi dalam mempromosikan
keberagaman budaya Indonesia.

 

Menteri Kebudayaan : Kebudayaan bukan Sekadar Warisan tetapi Identitas Jati Diri Bangsa

0

Yogyakarta, 23 November 2024 – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc memberikan Kuliah Umum Literasi Budaya tentang Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan Nasional, di Universtitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta (23/11). Dalam sambutannya Menteri Kebudayaan mengajak seluruh peserta kuliah umum untuk memahami filosofi dan nilai-nilai yang dibawa oleh Ki Hadjar Dewantara.

“Selain dikenal sebagai Bapak Pendidikan, Ki Hajar Dewantara adalah seorang pemimpin,
seorang penulis, seorang budayawan, yang mengekplorasi kekuatan yang ada dalam
dirinya untuk berkembang sebagai manusia utuh,” ungkap Menteri Kebudayaan dihadapan
700 lebih civitas akademik yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa.

Menteri Kebudayaan mengingatkan kembali bahwa bangsa yang beradab itu adalah bangsa
yang menghargai kebudayaanya. Selain itu Menteri Kebudayaan juga mengajak untuk
mengubah mindset, bahwa kita adalah bangsa yang mempunyai peradaban yang tertua di
dunia. “Saya kira hal-hal yang sederhana tapi kalau kita bersatu, kebudayaan bukan sekedar warisan tetapi juga identitas yang membentuk jati diri bangsa,” tegas Menteri Fadli.

Dalam konsep pelestarian kebudayaan, di dalamnya termasuk pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan. Budaya bukan hanya dilindungi kelestariannya tetapi juga dikembangkan dan dimanfaatkan untuk dunia. Menteri juga menyampaikan bahwa Pasal 32 UUD 1945 menjadi pondasi dalam mengembangkan nilai-nilai luhur budaya bangsa, memperkaya keragaman budaya bangsa, dan memperkokoh persatuan dan kesatuan.

Diakhir kuliah umumnya menteri juga menekankan bahwa kebudayaan merupakan pilar utama untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju dan juga bangsa yang berkarakter. “Untuk menghadapi dunia yang terus berubah, anda akan terus belajar, berinovasi, dan memperluas wawasan. Namun, tanpa integritas dan nilai-nilai budaya tidak akan cukup untuk menjawab tantangan global yang semakin kompleks,” ucap Menteri Kebudayaan sekaligus menutup kuliah umum dihadapan para mahasiswa dan civitas Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta.