Beranda blog Halaman 210

Indonesia Spirit 2012

0

Pada bulan Desember ini Pulau Dewata Bali akan menghelat salah satu event lintas budaya bertajuk Indonesia Spirit 2012. Kegiatan masih sama  dengan kegiatan sejenis lainnya yang sudah dihelat sebelumnya di tempat yang sama yaitu Bali Spirit. Acara yang memadukan gerak tari, musik dan budaya Indonesia ini akan akan dilangsungkan pada 7 sampai 9 Desember di The Yoga Barn, Ubud, Bali

Acara yang akan berlangsung selama 3 hari ini akan diisi  berbagai kegiatan menarik penuh semangat seperti pemutaran film dokumenter berjudul “Bali: Life is an Offering” pada  Jumat 7 December, pemutaran film ini juga sekaligus menjadi pembuka Indonesia Spirit 2012. Kegiatan menarik lainnya antara lain: live music, gamelan, yoga, sound healing, Kirtan daytime workshops, estatic dance, hoop jams, breath work, awakening arts, Bali Usada meditation, movement meditations, yoga nidra, laughter dan berbagai penampilan dari para seniman dan penari yang hadir.

Spirit Indonesia ini  yang terselenggara atas kerja sama Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), The Yoga Barn dan Bali Spirit Festival ini akan menghadirkan beberapa pelatih yoga dan seniman ternama Indonesia dan dunia. Di antaranya adalah Merta Ada, Suprapto Suryodharmo (Joged Amerta), Ratu Bagus (Laughter & Shaking), Kadek Suambara, Anya Phelan (Nia Dance), Theva Indrasenan (Estatic Dance), Diane Butler Ph.D (21 Moments of Stillness), Tim Stephens (5 Rhythms), Yayasan Krysata Guna (gamelan), Punnu Wasu and Kevin James (All Star Kirtan), dan lainnya.

Acara ini diperkirakan akan mendatangkan lebih dari 300 tamu. Mereka juga diharapkan akan mengikuti program amal Ayo! Kita Bicara HIV/AIDS. Program digagas oleh pendiri Bali Spirit Festival ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pendidikan di kalangan anak-anak tentang peningkatan ancaman dari HIV / AIDS di Bali. Program ini telah berdampak positif di Bali dalam waktu kurang dari 3 tahun.
Ubud merupakan sebuah daerah yang terletak di Kabupaten Gianyar Bali, tempat ini menawarkan berbagai keindahan alam, pentas seni dan budaya, serta hasil kerajinan masyarakat Bali yang eksotis. Ubud adalah tempat yang sempurna bagi mereka yang mendambakan kehidupan yang tenang dan menikmati kehidupan sehari-hari yang santai. Ubud menawarkan kegiatan meditasi baik untuk pikiran dan jiwa. Cobalah salah satu dari banyak meditasi dan pusat relaksasi di sekitar Ubud dan belajarlah untuk hidup dalam keseimbangan batin dan pemenuhan spiritual dalam kehidupan.

Lomba Foto Cagar Budaya Tanjung Balai & Toba Culture Festival

0

Selain sudah  dianugerahi pemandangan alam yang menakjubkan dengan sejarah Geologi fenomenal, Danau Toba dan Pulau Samosir merupakan salah satu kawasan wisata yang juga kaya budaya. Oleh karena itu, pada 14-16 Desember 2012 akan digelar acara yang bernama Tanjung Balai dan Toba Culture Festival, bertajuk “Balayar Satujuan, Batambat Satangkahan“. Acaranya akan bertempat di Sultan Abdul Jalil Field dan Tanjung Balai Waterfront City, Sumatera Utara. Pastikan Anda hadir untuk menyaksikan langsung berbagai atraksi budaya Danau Toba dan Kota Tanjung Balai dalam festival meriah tersebut.

Festival ini akan menyuguhkan beberapa pertunjukan seni tradisional etnis Toba yang tentunya menarik. Beberapa diantaranya adalah pentas Gordang Sambilan yang akan dilakukan oleh Asosiasi Halak Mandailing Malaysia, Tari Tor-tor yang khas yang akan ditampilkan oleh perwakilan dari 11 kabupaten di Sumatera Utara dan Tari Melayu yang akan dipersembahkan oleh perwakilan dari berbagai kabupaten. Selain pertunjukan seni budaya tersebut, akan digelar pula pameran kerajinan dari berbagai kabupaten di Sumatera Utara.

Berjarak hanya sekira 4 jam perjalanan dari Port Klang, Malaysia, kota kecil nan mempesona Tanjung Balai akan menjadi tempat yang sempurna untuk gelaran budaya yang menarik ini. Kota yang dijuluki Kota Kerang dan berjarak sekira 174 km dari Danau Toba ini adalah pintu gerbang bagi wisatawan Malaysia yang ingin menyaksikan kemegahan Danau Toba dan sekitarnya.

Lomba Foto Cagar Budaya

0

Jakarta. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), menyelenggarakan pameran fotografi yang  berlangsung selama 9 hari yaitu pada tanggal 11 hingga 20 Desember 2012 di Galeri Nasional Jakarta. Pameran foto cagar budaya akan menampilkan 300 foto dari 100 fotografer dari lomba fotografi. Pameran ini terbuka untuk umum.

Foto yang dipamerkan merupakan karya para jurnalis dan masyarakat umum yang mengikuti lomba  foto Cagar Budaya yang berlangsung sejak tanggal 1 sampai dengan 30 November 2012. Lomba fotografi ini diikuti 881 peserta yang terdiri dari kalangan wartawan dan masyarakat umum yang secara keseluruhan terkumpul 2.648 foto. Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Surya Helmi menyatakan bahwa lomba fotografi dan pameran adalah upaya kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengapresiasi masyarakat yang turut mendokumentasikan dan memelihara cagar budaya Indonesia. “Cagar budaya perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama dan kebudayaan sesuai dengan amanat UU no 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya”, katanya.

Berdasarkan keputusan dewan juri, telah ditentukan lima orang pemenang dari katagori umum dan katagori jurnalis. Dewan juri lomba fotografi cagar budaya dalam kearifan local tahun 2012 menetapkan juara 1 dari kategori umum adalah Rafly Rinaldy dan Nyoman Budhiana dari kategori jurnalistik. Rafly Rinaldy adalah karyawan swasta dan Nyoman Budhiana adalah fotografer LKBN Antara-Biro Bali. Dewan juri terdiri atas Enny Nurahenni (Chief Editor Reuter Foto), Hermanus Prihatna (Editor Foto LKBN Antara), Farid Gaban (Wartawan Senior), Dr Ali Akbar (Arkelog UI) dan Tirto Andayanto (Antropolog/Fotografer).  (RM)

Lomba Foto Cagar Budaya dalam Kearifan Lokal

0

Kategori Lomba

wartawan

  • Media cetak
  • Televisi
  • Online
  • Radio

Umum

  • Mahasiswa dan Pelajar
  • Penggemar/Komunitas Fotografi

Ketentuan Untuk Jurnalis Foto

  • Karya berupa foto jurnalistik yang pernah atau belum pernah dipublikasikan .
  • Foto dibuat pada rentang waktu 2012
  • Foto yang dikirimkan berupa foto original.
  • Foto belum pernah diikutkan pada lomba foto sejenis.
  • Foto mencerminkan tema tentang yaitu nilai budaya/cagar budaya berkearifan lokal.

Pengiriman Foto

  • Karya foto dikirmkan dalam bentuk digital file (softcopy) menggunakan format JPEG dikirim melalui email, untuk kategori wartawan ke email: fotojurnalistik.cagarbudaya@gmail.com sedangkan untuk kategori umum dikirimkan ke email:fotoumum.cagarbudaya@gmail.com
  • Foto yang dikirim (wajib) berukuran antara 5 MB-7 MB.
  • Satu orang dapat mengirimkan maksimal 5 foto untuk diikutsertakan
  • Panitia tidak menerima foto yang dikirimkan melalui pos atau diantar secara langsung.

Kriteria Penilaian

  • Kesesuaian tema
  • Teknik pemotretan
  • Pesan yang disampaikan
  • Keunikan

DEWAN JURI

  • Hermanus Prihatna (Antara Foto)
  • Enny Nuraheni (Reuters Photo)
  • Agus Aris Munandar (Arkeolog)
  • Farid Gaban (Wartawan-Zamrud Khatulistiwa)
  • Praktisi Fotografi
  • Antropolog

HADIAH

Pemenang untuk kategori umum

  1. Juara satu mendapatkan uang tunai sebesar Rp. 20.000.000 +tropy
  2. Juara dua mendapatkan uang tunai sebesar Rp. 10.000.000 +tropy
  3. Juara tiga mendapatkan uang tunai sebesar Rp. 7.000.000 +tropy
  4. Favorit satu mendapatkan uang tunai sebesar Rp. 5.000.000 +tropy
  5. Favorit dua mendapatkan uang tunai sebesar Rp. 3.000.000 +tropy

Pemenang untuk kategori wartawan

  1. Juara satu mendapatkan uang tunai sebesar Rp. 15.000.000 +tropy
  2. Juara dua mendapatkan uang tunai sebesar Rp. 10.000.000 +tropy
  3. Juara tiga mendapatkan uang tunai sebesar Rp. 7.500.000 +tropy
  4. Favorit satu mendapatkan uang tunai sebesar Rp. 5.000.000 +tropy
  5. Favorit dua mendapatkan uang tunai sebesar Rp. 3.000.000 +tropy

JADWAL

  • Batas waktu penerimaan karya : 30 November 2012
  • Penjurian : 1-2 Desember 2012
  • Pengumuman pemenang : 6 Desember 2012

INFORMASI

Untuk keterangan dan informasi dapat menghubungi: Saudara Andi Buhary HP. 0813 191 555 30

Email: andi.bohary@gmail.com

Website: www.cagarbudayaindonesia.com

Facebook: foto cagar budaya

Twitter: @fotocagarbudaya

Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2012 dan HUT ke-67 PGRI

0

Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2012 dan HUT ke-67 PGRI dilaksanakan pada :

Hari : Minggu *)
Tanggal : 25 November 2012
Pukul : 08.00 – selesai (waktu setempat)

*) Pelaksanaan Upacara dapat dilaksanakan hari Senin, 26 November 2012

Dicari Duta Museum 2012

0

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ingin membangun kembali citra museum sekaligus mengubah paradigma masyarakat mengenai museum. Oleh karena itu, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Ditjen Kebudayaan Kemendikbud mengadakan pemilihan Duta Museum 2012.

Kegiatan yang diadakan melalui tersebut, tujuannya untuk menghilangkan anggapan dalam masyarakat yang selama ini tentang museum yang gelap dan kumuh. Menurut penanggung jawab Pemilihan Duta Museum, Lisa Ayodhia, pemilihan duta museum ini bukan seperti pemilihan model-model lainnya. Salah satu caranya dengan memiliki duta museum yang cakap dan terampil memberi informasi, serta mencitrakan wajah museum di Indonesia yang menarik, dan pantas untuk dikunjungi.

“Setiap provinsi, memilih dua duta museumnya dan kemudian dua orang itu dikirim ke Jakarta untuk pematangan pengetahuan mengenai museum. Salah satu tugas pokok dari duta museum adalah mengajak masyarakat untuk mencintai museum,” katanya di Jakarta, Selasa (13/11).

museum geologi

Berbagai materi pembekalan diberikan kepada 66 duta museum tersebut mulai dari pengetahuan tentang museum hingga pelajaran etika. Para duta museum di tingkat daerah tersebut, nantinya akan membantu duta museum nasional untuk menyosialisasikan dan mengomunikasikan gerakan masyarakat Indones ia untuk mencintai museum.

Duta museum tersebut, adalah pria dan wanita minimal lulus sekolah menengah atas usia dari 33 provinsi, yang berpenampilan menarik dan memiliki pengetahuan tentang permuseuman. Rangkaian kegiatan pemilihan Duta Museum Indonesia ini, tambah Lisa, berlangsung 6-25 November. Hal itu meliputi sosialiasi ke Dinas Kebudayaan, pembekalan duta museum, malam inagurasi, dan museum mart.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti menuturkan, kegiatan itu sebagai tindak lanjut program revitalisasi museum pada 2010. Program ini bertujuan untuk mendekatkan museum ke masyarakat.

“Selama ini, pendekatan museum dan masyarakat masih menggunakan cara-cara lama. Namun, saat ini pola tersebut diubah menjadi partisipasi aktif. Tahun lalu, Duta Museum kita adalah Sigi Wimala. Hasilnya, masyarakat semakin mengenal museum. Museum menyimpan pengetahuan mengenai peradaban bangsa. Tapi sayangnya, sedikit masyarakat yang tertarik berkunjung ke museum,” jelas dia

Karnaval Batik Solo

0

Karnaval Batik Solo atau Solo Batik Carnival (SBC) adalah sebuah even tahunan yang diadakan oleh pemerintah Kota Surakarta dengan menggunakan batik sebagai bahan utama pembuatan kostum. Para peserta karnaval akan membuat kostum karnaval dengan tema-tema yang di tentukan. Para peserta akan mengenakan kostumnya sendiri dan berjalan di atas catwalk yang berada di jalan Slamet Riyadi. Karnaval ini diadakan setiap tahun pada bulan Juni sejak tahun 2008.

Karnaval Batik Solo

SBC pada tanggal 19-20 Februari 2010 mengikuti Festival Chingay di Singapura dan juga tampil pada pesta budaya Tong-Tong di Den Haag, Belanda, pertengahan April 2010.

Penerimaan Penyuluh Budaya Non-PNS di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

0

Banda Aceh, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Banda Aceh kembali membuka kesempatan untuk ikut ambil bagian pada program kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Penyuluh Budaya Non-PNS.

Pendaftaran dilakukan secara online di laman https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/penyuluh_budaya/public. Formulir verifikasi pendaftar Penyuluh Budaya dan seluruh berkas persyaratan umum dan khusus  kemudian dikirimkan ke Kepala balai pelestarian Nilai Budaya Banda Aceh di Jl. Twk. Hasyim Banta Muda No. 17 Banda Aceh-23123.

Formasi Penyuluh Budaya ini membutuhkan para sarjana S-1 jurusan Sejarah, Antropologi, Arkeologi, Sosiologi, Kesenian dan bidang ilmu lainnya yang relevan dan diutamakan bagi mereka yang memiliki ketertarikan dan niat yang besar untuk bekerja di bidang kebudayaan. Diharapkan, dengan adanya Penyuluh Budaya, Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan memiliki “perpanjangan tangan” di daerah-daerah di seluruh Indonesia untuk proses inventarisasi dan pelestarian budaya Indonesia.

penyuluh budaya Non PNS_0001

penyuluh budaya Non PNS_0002
Pengumuman Seleksi Penyuluh Budaya Non-PNS

 

 

Penutupan Kongres Kebudayaan Indonesia 2013

0

Tarian Senyum Indonesia

Pada tanggal 8- 11 Oktober 2013 dilaksanakan Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) 2013 di Yogyakarta. Acara ini dibuka oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti.

Acara Penutupan dilaksanakan  tanggal (10/10) di Hotel Ambarrukmo yang ditutup oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof.Dr. Ir. Mohammad Nuh. Acara Penutupan Kongres Kebudayaan Indonesia 2013 ini diawali dengan penampilan tarian Senyum Indonesia dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh seluruh peserta.

Pembacaan Laporan Kongres Kebudayaan Indonesia 2013

Kemudian dibacakan laporan Kegiatan Penutupan Kongres Kebudayaan Indonesia 2013 oleh Kacung Marijan, Direktur Jenderal Kebudayaan. Dalam acara ini telah hadir pembicara utama untuk menyampaikan materinya dalam acara KKI 2013 ini dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas, dan utusan dari UNESCO. Sedangkan peserta Kongres Kebudayaan Indonesia 2013 yaitu budayawan, cendekiawan, seniman, pakar, tokoh masyarakat, wartawan dan unsur pemerintah. Diadakan pameran KKI dari tahun ke tahun yang terletak di Museum Benteng Vredeburg dan mini eksebisi di Hotel Ambarrukmo.

Selanjutnya dibacakan hasil rumusan Kongres Kebudayaan Indonesia 2013 oleh Dr. Muhlis PaEni, BPKKI 2013. Kemudian hasil rumusan Kongres tersebut diserahkan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof.Dr. Ir. Mohammad Nuh.

Rumusan Kongres Kebudayaan Indonesia 2013

DSC_0784[1]

Kemudian acara inti dari penutupan ini yaitu pemberian sambutan sekaligus penutupan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof.Dr. Ir. Mohammad Nuh. Keragaman kebudayaan bangsa merupakan kekayaan dan sumber utama dalam pembangunan jatidiri, kebanggaan nasional, dan pemerkukuh kesatuan dan persatuan bangsa. Sebagai konsekuensi dari pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi dewasa ini, hubungan antarbudaya pun semakin terbuka dan saling memengaruhi. Kita harus merawat, menjaga Negara Indonesia agar tetap menjadi Negara Berbudaya. Dan yang terakhir Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengucapkan terima kasih kepada para peserta dan narasumber yang ikut terjun langsung dalam acara KKI 2013 ini dan yang telah menyumbangkan fikiran dan usulan dalam hasil rumusan KKI 2013 ini. Dan acara penutupan KKI 2013 ini ditutup dengan pembacaan doa penutup oleh Ibu Erni, Spd dengan merdu dan syahdu.

DSC_0817[1]

Sidang Komisi 5 Sesi 2, Kongres Kebudayaan Indonesia 2013 (10/10)

0

Kongres Kebudayaan Indonesia 2013 pada tanggal (10/10) ini terdapat Sidang Komisi yang waktu nya paralel di lima ruang yang terbagi atas 3 ruang sidang di Hotel Ambarrukmo dan 2 ruang sidang di Hotel New Saphir Yogyakarta.

Acara sidang komisi 5 pada sesi 2 dilaksanakan Hotel Ambarrukmo Yogyakarta dengan topik Etos Kreatif dan Semangat Kompetensi yang dimoderatori oleh Krisnina A. Tanjung

Paparan pertama dalam sidang komisi 5 dengan pembicara I Made Suastika dengan judul Etos Kreatif Pemanfaatan Sumber Daya Kebudayaan Dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Di Bali.

Masyarakat Bali sejak dahulu dikenal memiliki nilai-nilai seni-budaya dan tradisi yang unik yang bersumber ajaran agama yang dianut, yakni Hindu. Di luar itu, mereka memiliki sejumlah nilai-budaya lokal yang khas, yang membuat mereka berhasil mengembangkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis budaya. Mereka memiliki etos kreatif tertentu yang menyebabkannya bisa maju, berkembang, dan unggul di tengah maraknya persaingan global.

Terkait dengan etos kreatif dalam kebudayaan masyarakat Bali, berikut ini adalah gambaran etos kerja yang dapat ditemukan baik dalam ajaran Ida Pedanda Made Sidemen maupun pengetahuan umum lainnya di Bali. Ida Pedanda Made Sidemen adalah seorang pandita/wiku (pendeta) adalah cendekiawan, budayawan, dan rohaniawan Hindu dari Griya Aseman, Taman Sanur, Denpasar. Sebelum menjadi pendeta, ia bernama Ida Ketut Aseman. Ia diperkirakan lahir pada tahun 1858 dan meninggal pada tanggal 10 September 1984. Ia menemukan jatidiri melalui jalan sastra. Walaupun seorang cendekiawan, budayawan, dan rohaniawan yang sangat dihormati, ia senantiasa menjalankan hidup dengan prinsip meyasa lacur (hidup dalam kesederhanaan), mandiri, dan mengabdi kepada masyarakat dengan melaksanakan guna dusun (bekerja penuh keikhlasan) (Suteja, 2013).

Dapat disimpulkan bahwa kebudayaan masyarakat Bali memiliki etos kerja tersendiri dalam mentransformasikan nilai-nilai seni, budaya, dan tradisinya dalam ekonomi kreatif global termasuk dalam pariwisata budaya yang telah berkembang sebelumnya di Bali. Kemampuan masyarakat Bali dalam mentransformasikan kebudayaannya melalui etos kerja ke dalam ekonomi kreatif maupun pariwisata budaya menunjukkan bahwa terdapat modal budaya (cultural capital) (menurut konsepsi filsuf kenamaan Perancis Pierre Bourdieu) yang dapat dijadikan modal ekonomi. Etos kerja berupa etos kreatif tersebut sudah dijelaskan di atas dalam ajaran Pedanda Sidemen maupun pengetahuan umum lainnya di Bali

Paparan kedua dalam sidang komisi 5 dengan pembicara Dr. Amin Abdullah, M.Sn, MA dengan judul Adaptasi Talise Ethnotainment : Pemaknaan Kreatif Terhadap Musik Kakula.

Kakula pada umumnya dimainkan sebagai bagian dari upacara daur hidup seperti perkawinan untuk menunjukkan status signifier dari kekerabatan penggunanya. Musik yang dihasilkan Kakula berupa musik instrumental yang dimainkan secara sambung-menyambung dari nomor yang satu ke nomor yang lain tanpa jedah atau musik meddley. Hal ini berkaitan dengan kegunaan musik ini sebagai musik latar belakang atau pengiring prosesi perjalanan pengantin pria menuju ke rumah pengantin wanita. Oleh sebab itu, musik ini tidak berdiri sendiri, melainkan bagian yang tidak terpisahkan dalam sebuah prosesi upacara. Musik Kakula menjadi berbeda dan dikembangkan secara kreatif oleh kelompok KNT dan EMP dengan cara sebagai berikut:  Saya mengistilahkan gejala pada KNT dengan “Adaptasi Talise”. Adaptasi menunjukkan kemampuan mencerna dan memproduksi kembali untuk tetap bertahan. Talise menunjukkan tempat, spesifikasi adaptasi lokal ketika musik tradisi Kakula dimaknai sebagai bukan hanya melanjutkan beban sejarah. Musik KNT menjadi sesuatu yang berubah, kontekstual, menyerap dan menyesuaikan dengan kondisi serta memanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat penggunanya sendiri. Titik perubahan penting pada musik KNT yakni ketika mereka berinisiatif membuat alatnya sendiri dari bekas lampu petromax pada tahun 1980 dan plat besi pada tahun 1990. Ide ini merupakan motivasi dari akar rumput yang didorong untuk menyatakan identitas dan kebutuhan akan memori yang ada pada musik ini. Dengan membuat instrumen sendiri, pada saat yang sama kelompok ini menunjukkan bagaimana mereka mampu mempertahankan musik Kakula Nuada dengan cara memecahkan masalah sesuai kemampuan mereka sendiri serta untuk kebutuhan mereka sendiri. Nama ibu Hatimi (pemain Kakula kelompok ini) harus disebut sebagai individu penting dalam proses kreatif ini.

EMP (Ethnotainment) adalah sebuah kelompok musik Kakula kontemporer yang berdiri pada tahun 1997.  Konsep musik EMP memainkan world music (musik baru yang berangkat dari elemen musik-musik tradisi dari seluruh dunia) dengan menggabungkan identitas, memori, dan menggabungkannya dengan hiburan dan industri. EMP mempunyai konsep musik ethnotainment dengan menggabungan musik sebagai identitas, memori, pendidikan, hiburan dan industri. konsep musik tersebut, merespon gejala lokal, regional, nasional sekaligus global. Studi kasus Kakula menunjukkan adanya etos kreativitas pada sebuah kesenian tradisi. Potensi individu pembaharu pada musik ini sangat menentukan untuk bernegosiasi dengan pasar. Hatimi membuat musik KNT tidak hanya memainkan sesuatu yang anonim, namun menyerap lagu-lagu yang berkembang, sedangkan saya membuat musik EMP menjadi lebih otonom. Kedua-duanya mempunyai potensi untuk memasuki era ekonomi kreatif sebagai ideologi baru kebijakan kebudayaan Negara secara proporsional sesuai skala masing-masing.

Paparan ketiga dalam sidang komisi 5 dengan pembicara I Wayan Dana.

Paparan keempat dalam sidang komisi 5 dengan pembicara Hendri Sugianto.

BANYAK DIBACA

BERITA TERBARU