Beranda blog Halaman 13

Komitmen Kedepankan Pelayanan, Kemendikbudristek Serahkan KTP ke 20 Penghayat Kepercayaan

0

Solo, Jawa Tengah – Bertempatan di Balai Kota Surakarta, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyerahkan 20 KTP ke perwakilan penghayat kepercayaan dalam kegiatan Festival Budaya Spiritual. Pembagian Kartu Tanda Penduduk ini menjadi salah satu upaya dalam peningkatan layanan terhadap para penghayat kepercayaan yang ada di seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, mengatakan Provinsi Jawa Tengah dinilai menjadi ujung tombak negara terkait mengimplementasikan toleransi antarmasyarakat. Dan Surakarta juga menjadi salah satu kota yang mengedepankan pelayanan bagi para penghayat kepercayaan, salah satunya yakni pelayanan KTP.

“Ada beberapa perubahan dalam kebijakan pemerintah untuk penghayat kepercayaan, yaitu soal KTP. Sudah ada keputusan Mahkamah Agung pada tahun 2016 untuk kolom kepercayaan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Surakarta yang sudah berkenan mengimplementasikan hal ini. Semua ini adalah amanat konsititusi, dan kita sedang melaksanakan hak-hak konstitusional. Dengan semangat itulah landasan spiritual dalam acara ini” ujar Dirjen Kebudayaan, saat pembukaan Festival Budaya Spiritual (17/7/2023).

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menyoroti pentingnya menjaga jati diri bangsa dengan tidak meninggalkan kebudayaan. Dengan ragam kebudayaan dan tradisi yang ada di Jawa Tengah khususnya, diharapkan masyarakat saling menghormati dan menghargai kepercayaan.

“Banyak hal yang dilakukan leluhur kita, seperti nguri nguri budoyo. Saat ini lebih canggih lagi, karena muncul tarian nusantara mulai dari Sabang sampai Merauke. Ada ritual yang tidak boleh kita hilangkan, yang mana sudah menjadi kepercayaan dan kekayaan. Kita harus saling menghormati kebudayaan itu. Tolong kebersamaan dan keragaman yang dibangun ini terus dijaga, demi menjaga keutuhan NKRI” pesannya.

Adapun penghayat kepercayaan masuk dalam kolom agama KTP sudah diatur dalam keputusan Mahkamah Konsitusi Nomor 97/PUU-XIV/2016. Tak hanya itu, Direktorat Jenderal Kebudayaan melalui Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat merupakan pelaksana kebijakan di bidang pembinaan kepercayaan terhadap Tuhan YME dengan memberikan pelayanan dan fasilitasi terhadap penghayat kepercayaan.

Festival Budaya Spiritual sendiri diselenggarakan tiga hari berturut-turut mulai 17 Juli sampai 19 Juli 2023. Perhelatan ini dirancang untuk membangun kesamaan pandangan terhadap budaya spiritual dan pentingnya menjaga kebhinekaan, serta kebersamaan terhadap sesama. Surakarta dipilih menjadi lokasi Festival Budaya Spiritual karena secara aktif dan masih mempromosikan tradisi dan budaya dengan pendekatan inklusif.

Festival ini dihadiri sekitar 500 orang, yang diawali dengan Napak Tilas Spiritual, Sarahsehan Kebudayaan, Kirab Suro, Ruwatan Sukerto dan pagelaran Wayang Kulit bersama Ki Purbo Asmoro. Acara yang dibuka untuk umum ini juga menghadirkan pameran UMKM lokal yang berlokasi di area Balai Kota Surakarta.

Dana Indonesiana Tahun 2023 Telah Dibuka

0
Dana Indonesiana 2023 Telah Dibuka.

Siaran Pers

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Nomor : 329/sipres/A6/VII/2023

Jakarta, 17 Juli 2023 – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia tahun ini kembali membuka pendaftaran untuk penerima manfaat Dana Indonesiana. Adapun bantuan pemerintah yang ditujukan kepada para pelaku budaya ini disalurkan melalui pemanfaatan Dana Abadi Kebudayaan, sesuai dengan amanat yang diberikan oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid mengungkapkan bahwa, pembiayaan untuk kegiatan kebudayaan selama ini masih sangat minim, sehingga berbagai inisiatif dan kreatifitas bidang kebudayaan tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Lebih lanjut, Hilmar mengatakan bahwa, melalui Dana Abadi Kebudayaan diharapkan kondisi tersebut dapat diatasi dan diperbaiki sehingga berbagai inisiatif masyarakat di bidang kebudayaan tersebut dapat diakomodir dan difaslitasi sebagai investasi jangka panjang.

“Dengan kata lain kita berharap melalui pendanaan ini akan memperluas akses masyarakat pada sumber pendanaan untuk memperkuat keterlibatan publik dalam ekosistem pemajuan kebudayaan yang berkelanjutan,” sambung Hilmar pada Senin (17/7).

Program layanan pengembangan Dana Indonesiana dibagi menjadi beberapa kategori dengan sasaran penerima manfaat meliputi perseorangan, komunitas/organisasi kebudayaan dan lembaga yang bergerak di bidang kebudayaan. Adapun kategori program layanan yang ditentukan antara lain adalah:

  1. Fasilitasi Bidang Kebudayaan bagi Komunitas dan Pelaku Budaya, yang terbagi menjadi: Dukungan institusional bagi lembaga dan organisasi kebudayaan, dan Belajar Bersama Maestro;
  2. Produksi Kegiatan Kebudayaan yang terbagi menjadi: Pendayagunaan Ruang Publik, Sinema Mikro, dan Kegiatan Strategis;
  3. Produksi Media yang terbagi menjadi: Dokumentasi Karya/Pengetahuan Maestro, Penciptaan Karya Kreatif Inovatif, Dana Pendamping untuk Distribusi Internasional, dan Dana Pendamping untuk Karya Unggulan; dan
  4. Program layanan lainnya sesuai arahan Dewan Penyantun.

Pelaksanaan program Dana Indonesiana dilakukan melalui kerja sama antara Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan, Kemdikbudristek dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Dalam prosesnya, Ditjen Kebudayaan, Kemdikbudristek sebagai Program Management Office yang bertugas mengawal hal-hal bersifat substantif, yakni sosialisasi, pendaftaran, seleksi hingga penetapan penerima manfaat.

Sementara itu, LPDP bertindak sebagai pengelola keuangan dan penyalur dana kepada penerima manfaat. Untuk alokasi pendanaan yang dapat dimanfaatkan pada tahun 2023 antara lain melebihi angka 200 miliar rupiah.

Untuk menerima manfaat Dana Indonesiana, calon penerima manfaat nantinya akan mengikuti proses seleksi ketat oleh tim komite seleksi yang secara khusus bertugas menilai proposal. Sebagai informasi, proses pendaftaran Dana Indonesiana Tahun 2023 dapat diakses secara resmi pada hari ini, 17 Juli 2023 melalui laman https://danaindonesiana.kemdikbud.go.id, yang juga menampilkan informasi mengenai Dana Indonesiana serta profil para penerima dan profil kegiatan yang telah dilaksanakan dengan bantuan Dana Indonesiana.

Melalui Dana Indonesiana Tahun 2023, diharapkan para pelaku seni dan pelaku budaya dapat termotivasi untuk membangkitkan gairah serta aktivitas-aktivitas kebudayaan dalam kerangka pemajuan kebudayaan di Indonesia.

***
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#DanaIndonesiana #PemajuanKebudayaan #Merdeka Belajar

Reog Ponorogo Masuk Dalam Daftar Pengajuan ICH UNESCO

0
Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid, saat mengunjungi salah satu sanggar seniman Reog Ponorogo di Pacitan.

Pacitan – Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Hilmar Farid mengunjungi Sanggar Kawulo Bantarangin di Kecamatan Kauman Ponorogo pada Sabtu, 1 Juli 2023, setelah sebelumnya mengunjungi Museum Song Terus di Pacitan. Kedatangan rombongan Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek diantar langsung oleh Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko.

Sebelum berkunjung ke Sanggar Kawulo Bantarangin, Dirjen Kebudayaan berkesempatan mampir ke Monumen Bantarangin dan rumah dinas Bupati Ponorogo. Dirjen Kebudayaan memberikan kabar gembira kepada Kabupaten Ponorogo dengan menyampaikan bahwa Reog Ponorogo kini telah resmi masuk ke dalam list daftar pengajuan Intangible Cultural Heritage (ICH) atau Warisan Budaya Takbenda (WBTb) UNESCO.

Hilmar mengatakan, kabar baik masuknya Reog Ponorogo dalam daftar pengajuan ICH itu, tertera dalam laman resmi UNESCO yang berkantor pusat di Paris. Dalam laman resminya UNESCO menuliskan bahwa seni pertunjukan Reog Ponorogo telah masuk dalam daftar dengan nomor pengusulan 01969, dan dengan kategori Urgent Safeguarding List (USL) tertanggal 30 Maret 2022. Usai resmi masuk dalam daftar nantinya Reog Ponorogo akan disidangkan UNESCO di Paris untuk dipatenkan menjadi Warisan Budaya Takbenda asal Ponorogo, Indonesia. 

“Kita mengusulkan tahun ini untuk Reog agar masuk menjadi ICH UNESCO. Alhamdulillah kemarin dapat kabar baik langsung dari Paris, bahwa Reog sudah masuk daftar persidangan UNESCO. Dan akan disidangkan di tahun 2024 untuk penetapan sebagai ICH,” ujarnya. 

Hilmar mengaku, kendati masuk dalam daftar persidangan UNESCO, namun ada beberapa perbaikan dalam dokumen Dossier pengajuan ICH milik Reog Ponorogo. Namun ia memastikan, kemungkinan Reog untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda dunia cukup besar usai disidangkan UNESCO.

“Memang ada perbaikan, tapi cuma sedikit. Di dokumen pengusulan itu (Dossier.red), tambahan informasi yang diperlukan, tadi kami sudah komunikasi dengan pak bupati, dan tim ahli akan segera kita kerjakan dalam bulan ini juga. Mungkin dalam dua tiga minggu akan kita kirim perbaikan ke UNESCO, dan tinggal menunggu disidangkan,” akunya.

Hilmar berharap, dengan masuknya Reog Ponorogo menjadi ICH UNESCO, upaya pelestarian dan kaderisasi Reog Ponorogo akan terstimulus dan tentunya berdampak pada peningkatan ekonomi kreatif pendukung Reog Ponorogo. 

“Penetapan ini awal. Harapannya dengan adanya penetapan dari UNESCO ini secara kebijakan di kabupaten khususnya juga ada penguatan-penguatan. Utamanya bagi komunitas, sanggar-sanggar seniman Reog yang selama ini aktif, karena reog mendunia dan nantinya akan sangat strategis sekali,” harapnya. 

Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengaku senang dengan kabar baik masuknya Reog Ponorogo dalam daftar persidangan ICH UNESCO. Hal ini menjadi obat sekaligus mimpi yang terwujud, baik bagi pelaku seni Reog dan Masyarakat Ponorogo yang sempat kecewa, lantaran Reog gagal masuk dalam pengusulan ICH UNESCO oleh Pemerintah Republik Indonesia (Pem-RI) di tahun 2022 lalu karena kalah dengan Jamu, serta gagalnya Ponorogo menjadi Jaringan Kota Kreatif UNESCO (UCCN) pada awal Juni lalu. 

Alhamdulillah kali ini mimpi pelaku seni, mimpi masyarakat Ponorogo terwujud. Perjuangan kita bersama untuk menjadikan Reog Ponorogo diakui dunia sebentar lagi terwujud,” ungkapnya.

Sugiri menambahkan, usai mendapat kabar baik masuk dalam daftar sidang ICH UNESCO di tahun 2024, pihaknya langsung mengintruksikan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora) Ponorogo untuk berkordinasi dengan Kemendikbudristek RI, untuk mempercepat proses perbaikan Dossier. Hal ini untuk melengkapi kekurangan yang ada agar dokumen yanb diajukan menjadi sempurna dan sesuai keinginan UNESCO. 

“Kami sudah minta Disbudparpora untuk segera berkoordinasi dengan Kemendikbudristek untuk proses perbaikan. Mudah-mudahan cepat selesai agar perbaikan Dossier Reog selesai dan bisa dikirim perbaikannya ke UNESCO,” pungkasnya. 

Workshop Gerakan Seniman Masuk Sekolah

0
Workshop Gerakan Seniman Masuk Sekolah 2023.

Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melaksanakan Workshop Gerakan Seniman Masuk Sekolah. Kegiatan dilaksanakan hari Minggu-Rabu, 25-28 Juni 2023 bertempat di Hotel Mercure Ancol, Jakarta.

Workshop diikuti 147 peserta yang terdiri dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan/Kabid, Guru, Seniman, berbagai provinsi yang hadir secara langsung dan beberapa peserta provinsi yang hadir melalui aplikasi zoom meeting. Kegiatan dimulai hari Minggu, 25 Juni 2023 yang dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Ibu Irini Dewi Wanti. Peserta disuguhkan pertunjukan seni dari siswa peserta GSMS DKI Jakarta tahun 2022.

Berbagai materi diberikan selama pelaksanaan workshop di antaranya penggalian nilai budaya pada karya budaya dan dalam proses berkesenian, pelaksanaan anggaran yang akuntabel, pemaparan juknis GSMS tahun 2023 hingga praktik penggunaan aplikasi pelaporan GSMS Tahun 2023. Salah satu hal menarik di tahun ini ialah beberapa karya hasil pembelajaran yang proses penggarapan maupun karyanya sesuai dengan proses/tema/isu yang diangkat dalam PKN Tahun 2023 akan mendapat kesempatan untuk tampil/dipamerkan di acara puncak Pekan Kebudayaan Nasional 2023 di bulan Oktober nanti.

Pelaksanaan workshop GSMS diharapkan dapat menambah pemahaman terkait pelaksanaan kegiatan baik secara substantif dan administratif kepada para seniman yang nantinya akan bertindak sebagai pengajar di daerah masing-masing. Di tahun ini Direktorat Jenderal Kebudayaan memiliki sasaran 420 sekolah dengan total 420 seniman yang akan memberikan pembelajaran seni budaya. Tahun ini GSMS juga diharapkan memberikan kontribusi pada perhelatan nasional yaitu Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) dan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN). Keterlibatan GSMS pada PKN Tahun 2023 diharapkan dapat membuka kesempatan kepada siswa-siswa dan seniman berkolaborasi membuat karya untuk dapat ditampilkan dengan mendapatkan apresiasi di tingkat nasional.

Belanda Kembalikan Koleksi Benda Bersejarah Indonesia

0

Bertempat di Museum Volkenkunde Leiden, pihak Belanda menyerahkan benda-benda bersejarah kepada Indonesia (10/7). Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Hilmar Farid mewakili pemerintah Indonesia menerima koleksi benda-benda bersejarah tersebut. 

Hilmar mengungkapkan, repatriasi benda bersejarah ini bukan sekadar memindahkan barang dari Belanda ke Indonesia, melainkan pula mengungkap pengetahuan sejarah, asal-usulnya, serta membahas makna dari benda-benda tersebut bagi kedua bangsa, baik di masa lalu maupun di masa kini, 

“Proyek repatriasi benda bersejarah ini adalah momentum penting, untuk menumbuhkan saling pemahaman dan kesetaraan di antara kedua bangsa,” pungkasnya. 

Ratusan benda bersejarah itu dikembalikan setelah melalui penelitian dan komunikasi yang panjang antar kedua negara. Benda-benda yang dikembalikan mulai dari koleksi benda seni dari Bali, artefak Singasari, hingga benda-benda bersejarah dari kerajaan Lombok. 

Acara penyerahan tersebut dihadiri juga oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda Mayerfas, Ketua Tim Repatriasi Koleksi Asal Indonesia di Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja, Sekretaris Tim Repatriasi Bonnie Triyana, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda, Kementerian Luar Negeri Belanda serta sejumlah wartawan internasional dan para ahli sejarawan dan museum di Belanda. Dalam acara yang sama dilakukan juga penandatanganan dokumen Pengaturan Teknis (Technical Arrangement) dan Pengakuan Pengalihan Hak dari Kerajaan Belanda ke Republik Indonesia. 

Siaran Pers

Lima Situs di Bali Diusulkan Menjadi Cagar Budaya Peringkat Nasional

0

Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Pelindungan Kebudayaan menyelenggarakan Sidang Kajian Penetapan Cagar Budaya Peringkat Nasional 2023. Sidang kajian ini digelar selama 4 hari mulai dari Selasa, 04 Juli hingga Jumat, 07 Juli 2023 di Hotel Kristal, Jakarta. Turut hadir dalam sidang TACBN ini yakni Judi Wahjudin selaku Direktur Pelindungan Kebudayaan, Koordinator Kelompok Kerja Warisan Budaya yang Ditetapkan, Tim Ahli Cagar Budaya Nasional (TACBN), Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV, serta anggota Kelompok Kerja Warisan Budaya yang Ditetapkan (WBT).

Dalam agenda ini, Judi Wahjudin menyampaikan perlunya percepatan dalam mendorong pengusul (pemerintah daerah) dalam mengusulkan cagar budaya di daerahnya begitu juga dengan kekurangan-kekurangan data yang telah dikaji dalam proses sidang kajian penetapan Cagar Budaya Peringkat Nasional. Ia kembali mengingatkan bahwa dengan terbitnya Permendikbud No. 36 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Register Nasional Cagar Budaya, Tim Ahli Cagar Budaya memiliki tanggung jawab dalam menyusun Pedoman Tata Kerja Tim Ahli Cagar Budaya Nasional.

Surya Helmi selaku Ketua TACBN menuturkan bahwa sidang kajian ini membahas 5 usulan Cagar Budaya dari Provinsi Bali dan usulan lanjutan dari Provinsi D.I. Yogyakarta.

Adapun usulan dari Provinsi Bali meliputi:

  1. Situs Cagar Budaya Pura Taman Ayun (Kabupaten Badung, Bali)
  2. Situs Cagar Budaya Kampus Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana (Kota Denpasar, Bali)
  3. Situs Cagar Budaya Pura Pucak Penulisan (Kabupaten Bangli, Bali)
  4. Situs Cagar Budaya Rumah Nyoman Rai Srimben (Kabupaten Buleleng, Bali)
  5. Situs Cagar Budaya Pura Blanjong (Kota Denpasar, Bali)

Usulan Lanjutan dari Provinsi D.I. Yogyakarta meliputi:

  1. Bangunan Cagar Budaya Wisma Kaliurang Yogyakarta (Kabupaten Sleman, D.I Yogyakarta)

Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan oleh Tim Ahli Cagar Budaya Nasional, maka:

  1. Situs Cagar Budaya Pura Taman Ayun (Kabupaten Badung, Bali), BUTUH PERBAIKAN.
  2. Situs Cagar Budaya Kampus Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana (Kota Denpasar, Bali), TIDAK DIREKOMENDASIKAN SEBAGAI CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL.
  3. Situs Cagar Budaya Pura Pucak Penulisan (Kabupaten Bangli, Bali), BUTUH PERBAIKAN.
  4. Situs Cagar Budaya Rumah Nyoman Rai Srimben (Kabupaten Buleleng, Bali), TIDAK DIREKOMENDASIKAN SEBAGAI CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL.
  5. Situs Cagar Budaya Pura Blanjong (Kota Denpasar, Bali), BUTUH PERBAIKAN.
  6. Bangunan Cagar Budaya Wisma Kaliurang Yogyakarta (Kabupaten Sleman, D.I Yogyakarta), DIREKOMENDASIKAN SEBAGAI CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL.

sehingga, sidang ini menghasilkan satu rekomendasi Cagar Budaya Peringkat Nasional, tiga naskah rekomendasi yang perlu perbaikan, dan dua naskah rekomendasi yang tidak direkomendasikan sebagai Cagar Budaya peringkat Nasional.

Kontributor: Diah Puspita Rini Dit. Pelindungan Kebudayaan

Bupati Jember Akan Fokus Pada Pemajuan Kebudayan Jember

0
Dirjen Kebudayaan beserta rombongan didampingi Bupati Hendy Siswanto saat kunjungan kerja ke Jember.

Jember – Kabupaten Jember menjadi penutup Kunjungan kerja Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Hilmar Farid. Rombongan diterima oleh Bupati Jember Hendy Siswanto di Pendopo Wahyawibawagraha, Kabupaten Jember pada Selasa, 4 Juli 2023.

Hilmar sempat mengunjungi ratusan koleksi Naskah Kuno Warisan Leluhur Masyarakat Jember. Pada kesempatan tersebut Hilmar Farid mengatakan bahwa Bupati Hendy berkeinginan untuk mulai fokus kepada pemajuan kebudayaan di Jember. Salah satunya menurut Hilmar adalah keinginan Pemkab Jember yang membangun sebuah museum untuk mengakomodir tinggalan manuskrip masyarakat Jember.

Hilmar juga menjelaskan bahwa dirinya juga menyampaikan beberapa rencana pertemuan lanjutan membahas narasi kebudayaan yang akan disusun untuk merangkai kegiatan budaya yang beragam di Kabupaten Jember.  Sejauh ini, terdapat beberapa isu kebudayaan yang menjadi sorotan publik Jember. Diantaranya ialah Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) Kabupaten Jember yang masih belum dirumuskan.

Sedang dalam Dialog Pemajuan Kebudayaan di Ballroom Hotel Bintang Mulia, Jember, Rabu, 5 Juli 2023 Hilmar kembali membahas mengenai penetapan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD). Menurut Hilmar, agenda pemajuan kebudayaan harus konkrit, dalam bentuk tindakan bukan hanya rencana kebijakan.

“Kita ingin kegiatan yang cukup banyak ini bisa dirangkai jadi satu narasi, nah itu yang akan jadi fokus di pertemuan bulan Agustus,” imbuhnya. Menurutnya pembentukan PPKD sangat penting dalam implementasi pelestarian budaya. “Upaya untuk memajukan kebudayaan ini harus ada landasannya,” tegasnya.

Setelah Dialog, Rombongan kunjungan kerja Direktur Jenderal menuju lokasi kunjungan berikutnya di Balai Desa Klungkung dan disambut oleh Dinas Pariwisata, Pendamping Desa, P3MD, Kepala Desa Klungkung, Kepala Desa Jubung, Kepala Desa Dukuhmencek, Kepala Desa Sukorambi, Pecaksilat Klungkung, Polsek, Camat Sukorambi.

Setelah berdialog dengan masyarkat Desa Klungkung, Jember, rombongan kemudian menuju Desa Sumberlesung untuk melihat secara langsung tentang budaya lokal yang ada di Komunitas Tanoker Ledokombo, berupa tarian enggrang , cara membuat kerajinan anyaman , batik tulis dan lain lain , serta melihat wisata lokal .

Rombongan Dirjen Kebudayaan diterima langsung oleh Bapak Camat Ledokombo beserta Muspika , Dinas Pariwisata Kab Jember , pimpinan tanoler , Ka UPT Puskesmas , Kades Sumberlesung beserta perangkat Desa, Forum Anak Desa , serta para pelajar.

Selama di Tanoker, rombongan disuguhi dengan panganan lokal dan tarian Enggrang yang dilakukan oleh para pelajar dan anak-anak komunitas Tanoker Ledokombo.

Bagi anak-anak Ledokombo, permainan egrang bukan hanya untuk berjalan dan berlari tapi menjadi gerakan-gerakan artistik yang harmonis, bahkan menjadi sarana membangun persahabatan, memelihara kesehatan, menajamkan kesadaran, menyalurkan bakat seni serta mengembangkan hobinya. Sehingga permainan tradisi egrang yang berkembang di komunitas Tanoker Ledokombo juga telah menjadi prototipe, ikon budaya permainan tradisi egrang, tradisi itu menjadi “permainan yang bukan main-main”.

Berkat permainan tradisi egrang, komunitas Tanoker Ledokombo mendapatkan apresiasi dari banyak pihak mulai tingkat lokal sampai internasional di antaranya penghargaan dari Lego Foundation, New York, 2014, yang menilai permainan tradisi egrang ini sebagai permainan kreatif dan imajinatif.

Hilmar memperlihatkan rasa kagum yang disampaikan dalam kunjungan kerja tersebut dengan mengatakan bahwa budaya Indonesia sangat variatif serta mengandung nilai nilai budaya yang luhur sehingga memjadi tugas para generasi muda untuk melestarikan dan membudayakannya.

Dirjen Kebudayaan Sambangi Rest Area Gunung Lemongan

0
Dirjen Kebudayaan dan rombongan berkunjung ke Rest Area Gunung Lemongan.

Lumajang – Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Hilmar Farid, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap Gerakan Laskar Hijau yang didasarkan pada kearifan lokal. Apresiasi itu diberikan pada saat mengunjungi Rest Area Gunung Lemongan di desa Papringan, Klakah, Lumajang, Selasa, 4 Juli 2023.

Kunjungan ini tidak hanya untuk menjalin silaturahmi dengan teman lamanya, A’ak Abdullah Al-Kudus, tetapi juga untuk melihat langsung aktivitas Laskar Hijau dalam melakukan gerakan konservasi lingkungan di Gunung Lemongan.

Menurut Hilmar, gerakan konservasi lingkungan yang dilakukan oleh Laskar Hijau sejak tahun 2008 patut dijadikan contoh dan diapresiasi. Hal ini dikarenakan gerakan mereka didasarkan pada kearifan lokal. Bahkan para relawan mereka berasal dari anak-anak muda di desa-desa sekitar Gunung Lemongan.

Laskar Hijau selama ini sering menggunakan ruang seni budaya untuk mengajak masyarakat menjadi peduli terhadap lingkungan, seperti melalui acara Event Maulid Hijau, Kenduri Pohon, dan Kemah Keadilan Iklim. Bahkan, grup musik Slank pernah secara khusus datang ke Gunung Lemongan untuk menanam pohon bersama Laskar Hijau. “Laskar Hijau sangat konsisten dan berakar kuat pada tradisi lokal dalam melaksanakan gerakannya,” kata Hilmar Farid.

Kunjungan yang berlangsung dengan santai dan penuh keakraban ini diakhiri dengan makan siang di Rest Area Gunung Lemongan. Mereka menikmati hidangan lokal seperti nasi jagung, sayur pakis, jonggolan dan kelor, serta ikan nila dari Ranu Klakah.

Kunjungan Kerja Dirjen Kebudayaan di Blitar Raya

0
Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid, menyempatkan diri untuk berziarah ke makam Bung Karno saat mengunjungi Blitar.

Blitar – Setelah Tulungagung, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Hilmar Farid, beserta Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Sjamsul Hadi dan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Endah Budi Heryani mengunjungi Blitar Raya.

Selama di Blitar Hilmar Farid dan rombongan mengunjungi kompleks Candi Penataran di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Kemudian berziarah ke Makam Proklamator Kemerdekaan Indonesia, Bung Karno. Hilmar juga menyempatkan waktu untuk mengunjungi Museum Peta yang terletak di Kota Blitar. 

Museum Peta kebetulan berhadapan dengan Taman Makam Pahlawan Kota Blitar. Rangkaian kunjungan kerja Dirjen Kebudayaan ditutup dengan Dialog Pemajuan Kebudayaan bersama Pelaku Budaya dan Seni Kota Blitar yang bertempat di Balai Kesenian Istana Gebang. Saat mengunjungi Istana Gebang, Hilmar Farid dan rombongan sempat menikmati berbagai benda memorabilia Bung Karno dan keluarganya.

Karena keterbatasan waktu dalam kunjungan Dirjen Kebudayaan di Kota Blitar dimanfaatkan untuk sharing terkait dengan potensi kebudayaan yang ada di Kota Blitar. 

“Dalam kunjungan kerja daerah kali ini, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI membahas rencana sikap Sekolah Budaya di Blitar,” jelas Pegiat Budaya Kabupaten Blitar Rosy Nursita Anggraini.

Rencananya, Sekolah Budaya dibuka hingga jenjang D2 untuk mendukung upaya pemajuan kebudayaan di daerah.

Kota Blitar meloloskan satu komunitas untuk  mendapatkan bantuan Program Dana Indonesiana pada Fasilitasi Sinema Mikro Ditjen Kebudayaan tahun 2023 yaitu dari Kampoeng Cyber melalui program Lakon Apik, dan progress pelaksanaannya sebanyak 6 kali dari 7 kali rencana pemutaran di wilayah Blitar Raya.

Dirjen Kebudayaan Ajak Anak Muda Malang Ikut Serta Dalam Pemajuan Kebudayaan 

0
Hilmar Farid mengajak para generasi muda untuk ikut dalam upaya pemajuan kebudayaan.

Malang – Kunjungan kerja Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek dilanjutkan ke Kota Malang. Bertempat di Gedung MCC kota Malang para pegiat seni budaya, kelompok penghayat, para juru pelihara cagar budaya, pegiat sejarah, termasuk unsur pegiat museum serta para pegiat budaya semalang raya telah berkumpul dalam dialog bertajuk Pemajuan Kebudayaan pada Sabtu, 3 Juli 2023. 

Acara ini diawali dengan penampilan musik etnik oleh Panji Laras Svara dan pertunjukan tari topeng Panji khas Malangan. Dalam dialog ini Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid mengusulkan sebuah tantangan bagi generasi muda agar diberi kesempatan untuk tampil ke depan memperkenalkan seperti apakah pemajuan kebudayaan versi generasi muda. 

Para anak muda ini diharapkan lebih bersemangat memperkenalkan budaya bangsa agar lebih dekat dan dikenal oleh anak bangsa Indonesia sendiri. Selain itu Hilmar juga mengajak para peserta dialog untuk meningkatkan kapasitas asli dari bangsa Indonesia Sendiri, yaitu Gotong Royong. Menurut Hilmar, Gotong Royong adalah kunci pemajuan kebudayaan yang bisa digagas oleh lingkup terkecil dari masyarakat indonesia yaitu Kampung. 

Kunjungan kerja di Malang ditutup dengan mengunjungi Candi Singosari, yang berlokasi di Kelurahan Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia, sekitar 10 km dari Kota Malang. Candi ini merupakan tempat pendharmaan bagi raja Singhasari terakhir, Kertanegara, yang meninggal pada tahun 1292. Candi ini berada pada lembah di antara Pegunungan Tengger dan Gunung Arjuno pada ketinggian 512m di atas permukaan laut.