Semarang – Duduk beristirahat di area teduh di sisi taman, Sri Hartini, seorang guru dari SDN Ngijo 02 Semarang tengah memantau para siswa didiknya yang sedang bermain di Lapangan Simpang Lima. Sesekali wajahnya serius memperhatikan sesuatu, namun tak lama ia tertawa.
Sambil tersenyum ramah, ia bercerita. “Saya senang sekali ada gelaran semacam ini. Meski di Semarang ada kegiatan serupa dari pemerintah setempat, namun kalau dari Kemdikbud baru ini. Ramai sekali, saya senang sekali,” paparnya.
Tak sampai di situ, Sri juga mengajak serta anaknya untuk bermain permaian tradisional yang tersedia di pameran. “Saya ke sini bawa anak-anak didik, kebetulan mereka diikutkan lomba. Tapi saya juga bawa anak saya, biar sekalian diperkenalkan mainan-mainan tradisional yang ada,” Sri menambahkan.
Anak jaman sekarang, lanjutnya, harus sekali mengenal budaya sendiri. “Sudah banyak anak-anak SD yang pegang gadget, kalau dikenalkan congklak malah tidak paham. Dengan adanya acara ini, saya jadi bersemangat untuk mengenalkannya kepada anak saya, biar dia lihat dan coba sendiri,” Ungkapnya.
Melihat antusias peserta didik dan anaknya, Sri berharap Pekan Budaya Indonesia (PBI) 2015 dapat lebih lama lagi digelar di Semarang.
“Bisakah disampaikan kepada Pak Menteri untuk lebih lama lagi di Semarang? Sering-sering dibuat acara ini di sini. Saya sangat mengapresiasi dan berharap acara ini terus maju dan berkembang ke depannya,” tutup Sri.