Angkat Branding Kebudayaan Dengan Media Sosial

0
1666

Jakarta – Kegiatan Pembekalan dan Penandatanganan Kontrak Kerja Penggiat Budaya 2017 memasuki hari keenam. Para peserta dibekali materi seputar memanfaatkan saluran komunikasi yang tersedia agar pesan-pesan budaya terekspos dan makin dilirik masyarakat. Berbagai upaya dilakukan, termasuk memanfaatkan media sosial.

Pengisi materi kali ini dipandu oleh Purwo Subagiyo, praktisi media sosial. Menurutnya, media sosial memiliki peranan penting dalam menyebarkan informasi secara cepat. Hanya saja, khusus ke para penggiat budaya, penggunaannya perlu ditinjau kembali agar fokus pada konten-konten kebudayaan. Salah satu tugas para penggiat budaya ialah menginformasikan apa pun tentang kebudayaan Indonesia ke masyarakat sehingga memanfaatkan media sossial dirasa masih cukup efektif.

“Kegiatan para Penggiat Budaya ini dapat disebut sebagai kampanye (dalam menyampaikan budaya). Mengampanyekan budaya melalui media sosial itu bisa menimbulkan kesadaran, kepercayaan dan loyalitas. Semakin nanti posting-nya fokus pada kebudayaan, orang akan percaya bahwa kita cerita itu valid dari si penggiat budaya. Intinya cuma satu, kita tinggal fokus saja,” jelas Purwo menyemangati, saat mengisi materi di Hotel Santika TMII, Jakarta Timur.

Selain itu, Purwo juga menganjurkan untuk menggunakan pilihan kata atau diksi yang menarik. Berdasarkan pengamatan yang ia lakukan, hampir 80 persen orang tertarik mengunjungi laman karena judul.

“Kalau kontennya bagus dan menarik, apa yang teman-teman fokuskan juga akan lebih menarik. Intinya dari itu semua adalah personal branding. Konsep bahasa juga perlu diperhatikan, konsisten pada konten budaya,”tukasnya.