Sosialisasi Repatriasi Kerangka Tentara Jepang di Papua

0
791

Tahun ini Indonesia dan Jepang akan kembali melakukan repatriasi kerangka tentara Jepang di Papua. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan Jepang pada tahun 2019 dan perpanjangannya pada tahun 2022 yang lalu. Ini merupakan repatriasi pertama yang dilakukan semenjak dimulainya Pandemi Covid, dan disepakati untuk dilakukan di Kabupaten Biak dan Supiori pada tanggal 8-16 Maret 2023. Sebelum melakukan identifikasi dan pengumpulan kerangka tentara Jepang yang ada di dua daerah tersebut maka dilakukan kegiatan Sosialisasi kepada Pemerintah Daerah, Ketua Adat, Ketua Kampung dan masyarakat di sekitar lokasi pengumpulan kerangka.

Pada tanggal 9 Maret 2023, Tim Indonesia terdiri dari lintas Kementerian dan Lembaga yaitu: Direktorat Jenderal Kebudayaan, Pusat Arkeometri Badan Riset Inovasi Nasioanal (BRIN) dan Pusat Molekular Eijkman (BRIN) serta Tim Jepang yang terdiri dari Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan, Kedutaan Besar Jepang dan Japan Association for Recovery and Repatriation of World Casualties (JARRWC) melakukan kunjungan kehormatan ke salah satu lokasi penemuan dan penyimpanan kerangka Jepang yang ada di Gua Binsari atau Goa Jepang, Biak. Tim Indonesia yang dipimpin oleh Direktur Pelindungan Kebudayaan, Judi Wahjudin, melakukan diskusi dengan Tim Jepang, Pemerintah Daerah Biak Numfor, serta Pengelola Gua Binsari, Yusuf Rumaropen terkait dengan kondisi kerangka serta penyimpanan terhadap kerangka yang sudah dikumpulkan oleh masyarakat sekitar. Selain untuk menjaga kondisi kerangka yang telah dikumpulkan, Judi Wahjudin juga menekankan pentingnya untuk menjaga kelestarian situs Gua Binsari agar tetap dapat menjadi bukti adanya pertempuran Perang Dunia Ke-2 di tanah Papua.

Keesokan harinya tanggal 10 Maret 2023, Tim Indonesia dan Jepang melanjutkan perjalanan menuju tempat di mana akan dilakukan identifikasi dan pengumpulan kerangka yaitu di Kabupaten Supiori. Tim diterima oleh Bupati Supiori di Gedung Serbaguna Kabupaten Supiori sekaligus melakukan sosialisasi kepada seluruh pemangku kepentingan terkait kegiatan repatriasi. Dalam sambutannya, Bupati menyambut baik kedatangan Tim Repatriasi dan berharap agar kegiatan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuannya.

Delegasi Jepang yang diwakili Kazushi Yamagishi dari JARRWC menyampaikan bahwa misi kemanusiaan yang dibawa oleh mereka merupakan hal yang perlu didukung oleh semua pihak dan menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang sudah mendukung pelaksanaan kegiatan repatriasi kali ini. Tim Indonesia yang dipimpin oleh Direktur Pelindungan Kebudayaan juga menyampaikan bahwa repatriasi kerangka tentara Jepang di Papua minimal telah dilaksanakan sejumlah 25 kali sejak Indonesia merdeka. Oleh karena itu perlu adanya Road Map dari Pemerintah Jepang agar diketahui rencana repatriasi ini akan dilakukan sampai kapan. Selain itu Kazushi Yamagishi juga menyampaikan bahwa kegiatan kali ini yang akan mengambil lima kerangka dari setiap lokasi antara lain Pulau Musaki, Pulau Iborabondi, Ramardori dan Wombonda akan melibatkan Tim Arkeometri dari Badan Riset Inovasi Nasional, Pusat Molekular Eijkman serta Antropolog dari Jepang sehingga diharapkan hanya kerangka tentara Jepang yang akan direpatriasi. Seluruh sampel tersebut nantinya akan dibawa dan dilakukan tes DNA di Pusat Molekular Eijkman di Cibinong Bogor untuk dibuktikan bahwa kerangka yang diambil adalah kerangka tentara Jepang.

Kontributor: Albertus Napitupulu