Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi meluncurkan Buku “Peluang Karier Industri Film Indonesia”, pada Rabu, 18 Agustus 2021. Buku yang ditujukan bagi insan perfilman ini mengulas tiga pokok penting di industri film, yaitu mengenai ragam profesi, himpunan regulasi di bidang perfilman dan glosarium atau daftar istilah.
Dalam sambutannya, Mendikbudristek, Nadiem Makarim mengatakan, selama satu setengah tahun industri perfilman menjadi salah satu industri yang paling berdampak selama pandemi. Meningkatnya kasus Covid-19 di berbagai daerah membuat industri ini harus menyesuaikan dan mengalami perkembangan yang pesat, termasuk mengubah cara kerja insan perfilman.
“Tantangan di episode berikutnya akan lebih besar dan rumit, semangat insan perfilman harus diperkuat. Kemendikbudristek saat ini berupaya untuk meningkatkan sumber daya manusia perfilman. Dan kehadiran tiga jilid buku ini menjadi refrensi penting dalam industri perfilman. Saya berharap buku ini memberikan manfaat dan dapat dinikmati masyarkat luas,” ujarnya saat Peluncuran dan Bedah Buku Peluang Karier Industri Film Indonesia, yang disiarkan melalui YouTube Budayasaya.
Penyusunan buku ini diinisiasi atas dasar pentingnya memberikan pemahaman yang lebih praktis kepada masyarakat tentang ragam profesi, terminologi, dan regulasi yang saat ini berkembang dalam dunia perfilman nasional. Insan perfilman yang dimotori oleh berbagai organisasi profesi bidang perfilman telah bahu membahu menyusun berbagai Standar Kompetensi Kerja nasional (SKKNI) dan Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (KKNI) dalam bidang perfilman. Penyusunan standar ini bertujuan menjaga kualitas tenaga di bidang perflman dan menjadi satu standar minimal yang menjadi acuan.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid mengatakan, buku ini mengulas tentang penguatan sumber daya manusia yang dipetakan berdasarkan jenis pekerjaan. Meskipun dengan berbagai tantangan yang dihadapi di lapangan, masih banyak tenaga perfilman yang harus merangkap pekerjaan. Untuk itulah ini saatnya semua pihak berbondong-bondong melakukan penguatan ekosistem seluruh pemangku kepentingan untuk menghadirkan film Indonesia yang memiliki nilai stategis di pendidikan berkualitas dan pemajuan kebudayaan.
“Jika bicara dari perspektif Kemendikbudristek, jelas (film) harus punya nilai strategis di dalam pendidikan berkualitas dan pemajuan kebudayaan. Ada program untuk itu. Ada program pemanfataan film sebagai bahan ajar di sekolah. Film bukan untuk hiburan tapi punya misi yang clear. Buku ini menjadi landasan kita agar bisa memanfaatkan lebih efektif, tentunya perlu ada modifikasi di sana-sini,” tambahnya.
Peluncuran dan bedah buku juga dihadiri oleh Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Judi Wahjudin, aktor senior Ki Slamet Rahardjo, praktisi perfilman Gunawan Panggaru, dan dimoderatori oleh aktris Putri Ayudya.
Ke depan, buku Peluang Karier Industri Film Indonesia diharapkan menjadi pembuka jalan bagi produksi pengetahuan lainnya di industri film, serta menjadi penghubung antara dunia pendidikan dan dunia industri perfilman.
“Kami sangat mengapresiasi tersusunnya buku Peluang Karier Industri Film Indonesia. Terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada para penyusun buku, narasumber dan tim yang telah terlibat dalam penyusunan buku ini,” tukas Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan.