Jakarta – Sebagai ‘rumah’ bagi para perupa Indonesia, Galeri Nasional Indonesia (GNI) konsisten menghadirkan program-program unggulan sepanjang tahun 2018. Di tahun 2019 nanti, salah satu unit kerja di bawah naungan Direktorat Jenderal Kebudayaan ini meluncurkan kegiatan yang tak kalah menarik dari tahun-tahun sebelumnya. Mulai dari pameran tetap, pameran temporer, hingga program bimbingan edukasi.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Sri Hartini mengatakan, melalui sejumlah program dan agenda kegiatan setidaknya GNI turut membangun ekosistem kebudayaan, khususnya bagi para perupa di Tanah Air.
“Semangatnya adalah Galeri Nasional Indonesia dijadikan sebagai sebuah pusat seni,” ujarnya dalam acara Kaleidoskop 2018 dan Peluncuran Program 2019 pada Kamis (13/12/2018) di ruang seminar Galeri Nasional Indonesia.
Program dan agenda yang hadir di 2019 antara lain Pameran Seni Rupa Nusantara, Festival Seni Rupa Anak Indonesia, Festival Sketsa Indonesia, hingga Pameran Seni Rupa Koleksi Nasional dan Akuisis Karya Seni Rupa. Tak luput, pameran-pameran temporer juga menghadirkan para seniman dengan karya-karya spektakuler.
Kepala GNI Pustanto memaparkan, untuk mendukung hal tersebut, GNI pun diharapkan dapat menjadi pusat dokumentasi dan informasi seni rupa di Indonesia. Usulan-usulan ini nantinya akan ditindaklanjuti dengan mengundang institusi atau lembaga terkait untuk merumuskan bersama usulan tersebut. Sebab, saat ini masih banyak karya seniman ternama yang hanya dipajang di gedung-gedung mereka, sehingga publik pun memiliki keterbatasan akses untuk melihat langsung mahakarya sang seniman.
“Kita bercita-cita mau menjadikan GNI pusat dokumentasi dan informasi. Jadi kalau masyarakat mau tahu seni rupa datang dulu ke GNI,” tukasnya.