Ekspedisi Jalur Rempah 2017 Resmi Ditutup

0
2202

Maluku – Berakhir sudah rangkaian kegiatan Ekspedisi Jalur Rempah 2017. Bertempat di Pusat Mahasiswa Fakultas Ilmu Perpustakaan Universitas Pattimura Ambon, Direktur Jenderal Kebudayan, Hilmar Farid didampingi oleh Rektor Unpati, M.J Saptenno dan jajaran pejabat di Direktorat Sejarah resmi menutup kegiatan yang diselenggarakan dari 9 – 22 Oktober 2017 tersebut.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Pattimura mengungkapkan bahwa ekspedisi ini penting untuk melihat potensi rempah maupun budaya yang ada di Maluku.

“Hasil dari ekspedisi yang diteliti melalui berbagai aspek ekonomi, geografi, hukum, budaya, sejarah, diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat untuk memberdayakan sumber daya alam secara maksimal. Pendokumentasian dan penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa sangat penting untuk menghindari klaim dari negeri lain termasuk dalam ekpedisi Jalur Rempah yang ada di Indonesia,” ujar M.J. Saptenno.

Sebelum menutup acara, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid menyampaikan bahwa tujuan dari program ini ialah mendekatkan kemampuan intelektual dengan fakta di masyarakat.

“Penilitian yang dilakukan dengan cara terjun langsung dalam masyarakat dapat merangsang kreatifitas dan kemampuan manusia dalam berfikir. Hasil dari program ini harus memberikan manfaat seperti pengembangan kebudayaan dan diharapkan dapat dinikmati oleh masyarakat luas untuk menyebarkan informasi mengenai kekayaan budaya yang ada di Maluku,” pesan Hilmar Farid.

Ekspedisi Jalur Rempah 2017 mengangkat tema “Sejarah Jalur Rempah Simpul Budaya Maritim dan Budaya Agraris”. Kegiatan ini bertujuan untuk mengangkat kembali kejayaan maritim bangsa Indonesia dan sumber rempah dunia. Sebelumnya, para peserta yang terdiri dari 100 mahasiswa di seluruh Indonesia ini melakukan observasi lapangan di  lima pulau yang berada di Maluku, yaitu Pulau Haruku, Pulau Seram, Pulau Saparua, Pulau Nusa Laut dan Pulau Banda Neira. Setelah melakukan observasi lapangan, para peserta  memberikan laporan dalam bentuk karya tulis, film pendek, foto kehidupan masyarakat yang dipublikasikan dalam pameran ekspose.

(Wanti Hidayah)