Festival Europalia : Pameran Kapal Pinisi (1)

0
1896

Bira – Perahu sepanjang hampir 12 meter itu terpajang di ruang pamer Museum La Boverie, Liege. Meski belum seluruh bagian dirakit tapi sudah tampak gagahnya. Proses pembuatannya memakan waktu 2 bulan di Tanah Beru. Tiga orang kepercayaan “panrita lopi” (tokoh adat ahli pembuat kapal) dipercaya “mendampingi” dan merakit kapal itu sebelum pembukaan pameran tanggal 24 Oktober.

Jumat (20/10), pihak Europalia dapat bertemu langsung sang Panrita Lopi, Haji Muhammad Djafar. Pertemuan tersebut dilakukan melalui video conference dari bengkel pembuatan kapal Tanah Beru dan Museum La Boverie Liege. Haji Muhammad Djafar didampingi oleh anak-anaknya, beberapa pekerja pembuat kapal dan masyarakat sekitar. Melalui life video tersebut, pihak Europalia di Brussel juga dapat melihat langsung kapal Pinisi yang sedang dibuat sebagai latar belakang tayangan di Tanah Beru. Selain itu, masyarakat juga dapat melihat Pinisi yang dipamerkan di Liege.

Dalam sambungan video conference di Liege, turut hadir Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Nadjamudin Ramly, Mantan Kepala Museum Nasional Intan Mardiana, dan para pembuat perahu Pinisi. Selain itu, Sekretaris Ditjen Kebudayaan Nono Adya Supriyatno juga bergabung dalam video conference dari Jakarta.

Dalam sambutannya, Nadjamudin Ramly berharap agar Pinisi dapat terus lestari, Ia juga menginginkan agar selalu ada penerus pembuat perahu Pinisi. Sementara itu Nono Adya Supriyatno mengucapkan banyak terima kasih kepada Mumammad Djafar atas karya yang dia buat untuk Europalia dan bangsa Indonesia.

Dalam kesempatan lain Rahma Djafar, anak ke enam dari Muhammad Djafar, mengatakan bahwa Ia sangat bangga dengan karya ayahnya. Apalagi dengan dipamerkannya perahu Pinisi di Europalia. “Ini juga menjadi kebanggaan seluruh bangsa Indonesia karena pameran ini mebawa nama Indonesia,” tutupnya.

Pada tanggal 24 Oktober nanti, akan diadakan lagi video conference Pinisi saat konferensi press pembukaan pameran. Disini, para jurnalis dari Belgia dan Eropa dapat melihat langsung pembuatan kapal Pinisi dan berinteraksi langsung dengan sang Panrita Lopi.