Jakarta – Hari keenam pelaksanaan Pembekalan dan Penandatangan Kontrak Kerja Penggiat Budaya 2017 menjadi rangkaian akhir kegiatan ini berlangsung. Acara yang dimulai sejak 26 Mei 2017 ini ditutup dengan penandatangan kontrak para penggiat budaya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nono Adya Supriyatno menyampaikan rasa bangganya akan kehadiran para penggiat budaya. Baginya, para Penggiat Budaya 2017 ini menjadi bagian dari keluarga Kemdikbud yang sama-sama memiliki visi melestarikan kebudayaan Indonesia.
“Kenapa kita membutuhkan para penggiat budaya karena banyak hal yang harus kita kerjakan. Warisan budaya kita terlalu banyak, jika harus dikerjakan oleh kementerian saja pasti tidak cukup. Untuk melestarikan itu kita membutuhkan orang tangguh dan bekerja dengan hatinya untuk kebudayaan,” jelasnya di Hotel Santika TMII, Jakarta Timur.
Menurutnya, ada banyak warisan budaya di Indonesia yang tersebar di pelosok negeri. Jika tidak dilakukan pendataan dengan segera, bisa jadi muncul klaim-klaim baru yang justru merugikan Tanah Air. Selain itu, pendataan yang jelas juga menjadi kunci penting agar budaya Indonesia lebih dikenal mancanegara.
“Budaya kita sangat kaya, mungkin saking kayanya tidak pernah keurus. Ketika ada klaim baru bingung. Baru kemarin ada UU Pemajuan Kebudayaan yang baru disahkan setelah sekian lama Indonesia merdeka,” tambahnya.
Nono Adya Supriyanto menegaskan, pendataan ini nantinya akan berfungsi dalam melindungi serta merawat warisan budaya itu sendiri. Paling tidak akan ada pemanfaatan lebih lanjut untuk kepentingan di bidang ekonomi, wisata serta pendidikan.
Kegiatan kemudian ditutup dengan penandatanganan kontrak para Penggiat Budaya 2017. Mereka secara resmi akan bekerja sesuai penempatan di wilayah Indonesia Barat mulai 5 Juni 2017.
Acara pun disemarakkan dengan penampilan peserta menyanyikan lagu Tanah Airku diiringi instrumen musik tradisional.