Jakarta – Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Pameran Jalur Rempah di Bintaro Exchange Mall pada 5-16 Oktober 2016. Pameran bertajuk “Jalur Rempah Mengubah Dunia” ini diangkat karena rempah berperan penting dalam tatanan kehidupan bangsa Indonesia dan bangsa luar. Rempah juga saksi perkembangan dan pasang surut peradaban bangsa Indonesia sebagai bangsa bahari. Keberadaan rempah sangat erat dengan perjalanan kekuasaa, politik, dan sosial budaya bangsa Indonesia.
Tak hanya rempah, komoditas bernilai ekonomi tinggi yakni artefak peninggalan masa lalu berupa keramik yang ditemukan di dasar laut juga menjadi objek yang menarik dalam pameran ini. Dalam acara pembukaan pameran, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid mengungkapkan bahwa pameran ini memiliki makna yang sangat penting.
“Peradaban kita ini pengaruh yang besar dari rempah-rempah. Dahulu, orang sampai mengarungi laut demi melihat dan mendapatkan rempah,” tukas Hilmar. Hilmar berharap, pameran ini adalah awal yang baik karena memicu masyarakat untuk lebih mengenal dan mengembangkan rempah-rempah. “Kuncinya adalah minat, perhatian, dan dukungan publik,” Hilmar menjelaskan.
Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Harry Widianto juga berharap, melalui pameran ini masyarakat lebih paham terhadap sejarah perkembangan peradaban di nusantara sebagai bangsa bahari. Adapun koleksi yang dipamerkan adalah keramik kuno, Meriam, replika perahu Punjulharjo yang berasal dari abad 7 masehi, replika dermaga pelabuhan, replika mercusuar, dsb.
Memasuki pameran, pengunjung akan dijamu dengan berbagai makanan tradisional berbahan dasar rempah. Kegiatan juga diramaikan dengan atraksi budaya, workshop, permainan interaktif, lomba lagu akustik daerah, dan story telling.