Jakarta – Di awal tahun 2016, rapat persiapan gelaran budaya Indonesia telah memasuki tahap yang signifikan. Tim Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang diwakili oleh Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Harry Widianto; bersama Kepala Museum Nasional, Intan Mardiana; serta Tim Europalia Indonesia menyimak paparan dari Tim Kurator Daud Tanudirjo dan Lono Simatupang terkait landasan tema penyelenggaraan pameran Europalia (13/01/2016).
Terdapat tiga sub tema yang menjadi benang merah dalam penyelenggaraan festival Europalia Indonesia 2017 ialah Biodiversity, Ancestor, and Exchange / Encounter. Pemilihan tema tersebut dipilih untuk merangkum seluruh riwayat kebudayaan Indonesia mulai dari zaman prasejarah hingga Indonesia di era modern. Rencananya, dalam gelaran Europalia yang akan diselenggarakan di akhir tahun 2017 mendatang ini akan memamerkan artefak – artefak serta masterpiece asli Indonesia. Selama tiga bulan penuh, festival Europalia Indonesia akan diselenggarakan secara estafet di beberapa negara besar di benua Eropa.
Dalam kesempatan ini Harry Widianto memberikan arahannya terkait pemilihan kebudayaan yang akan ditonjolkan dalam Europalia Indonesia 2017, “angkat budaya Nias, Toraja, Sumba dalam gelaran Europalia karena ketiganya masih memegang teguh budaya nenek moyang”. Sejauh ini, Europalia Indonesia memasuki tahap perencanaan dan pemilihan tema serta diskusi bersama Kurator.
