Jakarta – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal kebudayaan menggelar Festival Tari Tradisi dengan skala Nasional. Acara yang digelar di gedung Teater Bhinneka Tunggal Ika, Taman Mini Indonesia Indah ini diikuti sebanyak 408 para pelaku seni dari 34 provinsi di Indonesia. Mengusung tema “Refleksi Pada Kekinian Tradisi”, bahwasanya festival ini diharapkan tak hanya sebagai sarana etalase aneka ragam tarian nusantara, acara ini juga diharapkan menjadi media untuk menggali potensi tradisi lokal yang hidup dan berkembang di masing – masing daerah.
Hari ini (03/10/2015), merupakan hari pertama penyelenggaraan Festival Nasional Tari Tradisi. Acara pembukaan diawali dengan laporan dari Kasubdit Seni Pertunjukan, Yusmawati. Dalam laporannya Yusmawati menyampaikan pesannya, “ Kita berharap dari acara ini, kita bisa mengukur seberapa jauh kesenian kontemporer yang tercipta yang berangkat dari kesenian tradisi”. Setelah sesi penyampaian laporan, acara selanjutnya ialah pembacaan doa yang dipimpin oleh perwakilan Kontingen Aceh.
Saat yang ditunggu pun tiba, Direktur Kesenian, Endang Caturwati memberikan sambutan sebelum secara resmi membuka festival ini. Ia menyampaikan bahwa kegiatan kreativitas seni, khususnya seni tari tradisi selalu ada dalam setiap bangsa dan menjadi akar budaya bangsa tersebut, bukan dibangun melalui kebudayaan bangsa lain. Seusai menyampaikan sambutan, Endang Caturwati mengalungkan selempang kepada perwakilan dari peserta sebagai tanda bahwa acara Festival Nasional Tari Tradisi secara resmi telah dibuka.
Acara semakin semarak saat pembawa acara, meminta para hadirin yang hadir diminta untuk bersama – sama menarikan tarian sederhana. Sebagai pembuka pertunjukan, Kontingen yang diberi kehormatan menjadi penampil pertama ialah Kontingen Aceh. Kontingen Aceh membawakan tarian Likok Anggoek yang sarat akan unsur Islami. Di hari pertama pelaksanaan festival lebih dari sepuluh tarian ditampilkan dari berbagai provinsi di Indonesia antara lain Banten, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Barat, Bengkulu, D.I Yogyakarta, Maluku Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Lampung, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau, Papua Barat, dan Gorontalo.
Sedangkan di hari kedua merupakan kesempatan bagi Provinsi Sumatera Utara, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Riau, Sulawesi Tenggara, Bali, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Jambi, Papua, Maluku, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Mereka berusaha menunjukkan penampilah terbaik di hadapan 5 Dewan Pengamat.
Festival Nasional Tari Tradisi akan diselenggarakan hingga tanggal 4 Oktober 2015 mendatang. Nantinya akan dipilih 7 Penyaji Terbaik, 6 Penata Tari Terbaik, 6 Penata Musik Terbaik, 6 Penata Rias dan Busana Terbaik dan 1 Kelompok Terbaik.