31 Provinsi Ikuti Konser Karawitan Anak Indonesia 2018

0
1668

Jakarta — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan menggelar Konser Karawitan Anak Indonesia 2018, di Taman Ismail Marzuki. Gelaran ini diikuti oleh perwakilan grup atau komunitas seni budaya dari 31 provinsi yang ada di seluruh Indonesia.

Direktur Kesenian, Restu Gunawan, dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini memiliki banyak manfaat strategis dalam menggali, membina, serta mengembangkan seni musik Indonesia, khususnya bagi generasi muda. “Kegiatan ini mendorong generasi muda untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitas seni, terutama minat untuk lebih mengenal, memahami dan menghargai seni, khususnya musik etnik,” katanya.

Selain itu, sambungnya, konser ini juga menjadi ajang mempopulerkan musik etnik di kalangan masyarakat dan generasi muda, sebagai wahana menghadirkan pelaku musik di masa mendatang.

“Banyak sekali pesan-pesan dari kearifan lokal yang dapat kita peroleh dari adanya gelaran ini, serta kaidah estetis berbasis tradisi di mana musik tersebut berkembang,” ia menambahkan.

31 grup atau komunitas seni budaya yang berpartisipasi sebelumnya telah mengikuti seleksi dari tim pengamat yang terdiri dari Suhendy Afryanto, Jabatin Bangun, Embi C. Noer, Gilang Ramadhan, dan Benny Hadi Utomo (Bens Leo). Grup tersebut kemudian diberikan pelatihan peningkatan kompetensi melalui Lokakarya, dan kemudian menampilkan karyanya pada pagelaran Konser Karawitan Anak Indonesia tanggal 25-27 Oktober 2018 di Jakarta.

Pertunjukan terbagi menjadi tiga hari, di mana hari pertama akan menampilkan 10 grup yang berasal dari Bengkulu, Maluku Utara, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Barat. Hari kedua akan menampilkan 22 provinsi, dan hari ketiga akan menampilkan 9 provinsi.

Kegiatan ini adalah ruang pertemuan antara kelompok/sanggar/grup musik anak dari berbagai provinsi dengan publik, sekaligus pertemuan antara pelaku seni musik untuk berbagi dan bertukar pengalaman, serta gagasan kreatif, sekaligus membangun jaringan persahabatan dan kerja sama yang lebih ekspensif.

Foto: Fauziah Purwanti