Koordinasi Pengusulan “Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto” sebagai Warisan Dunia UNESCO

0
1544

Padang – Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya kembali bekerja sama dengan Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Sumatera Barat dengan melaksanakan rapat koordinasi pengusulan “Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto” pada tanggal 9 Februari 2017.

Kota Lama Tambang Batubara Sawahlunto sudah terdaftar dalam World Heritage UNESCO Tentative Lists pada tahun 2015 dan riwayat penominasiannya sudah dimulai sejak tahun 2014 silam. Kota Sawahlunto yang terletak di provinsi Sumatera Barat ini merupakan salah kota tambang batu bara tertua di kawasan Asia Tenggara. Kota Sawahlunto kini sudah berkembang menjadi kota wisata tua yang memiliki jejak sejarah yang cukup panjang karena memiliki banyak peninggalan produksi batu bara yang mulai dilakukan oleh pemerintahan Hindia-Belanda sejak akhir abad ke-19 M .

Berbagai cara dalam proses pengusulan Kota Lama Tambang Batubaru Sawahlunto telah dilakukan oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya dengan melakukan persiapan berkas nominasi, mengadakan pameran, workshop, serta berbagai pertemuan koordinasi lainnya. Selama periode bulan Maret – September 2016, kegiatan teknis penyusunan berkas nominasi sudah beberapa kali dilakukan dengan Dit. WDB, BPCB Sumatera Barat, BPNB Sumatera Barat, KPBP Kota Sawahlunto, dan UNESCO Office Jakarta dengan para pakar.

Rapat koordinasi kali ini membahas tentang isu-isu pengelolaan mengingat Kota Sawahlunto telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya oleh pemerintah setempat dan mendorong pariwisata. Isu-isu pengelolaan yang dibahas berkaitan dengan adanya berbagai ancaman berupa modifikasi dan renovasi, rencana pembangunan, pariwisata, gempa bumi, iklim, banjir, kebakaran, longsor, ledakan lubang tambang, dan kurangnya fasilitas junjukan. Ancaman tersebut menghasilkan beberapa saran yakni, perlunya perencanaan pariwisata yang teintegrasi sebagai bagian dari narasi rangkaian aktivitas tambang, butuhnya fasilitas penunjang kunjungan yang memadai, butuhnya sumberdaya manusia untuk kebutuhan keahlian konservasi dan penelitian, serta penjaminan fungsi dan keterlindangan pasca tambang.

Dengan adanya rapat ini, diharapkan adanya pertimbangan saran UNESCO terkait pembentukan inisiatif untuk mengatasi berbagai masalah yang mungkin timbul dalam nominasi situs Warisan Dunia yang juga bersinergi dengan program pariwisata yang dicanangkan di Kota Lama Tambang Batubara Sawahlunto.