Pariwisata Berbasis Masyarakat Lokal Terus di Dorong BPSMP Sangiran

0
313

Situs Sangiran merupakan sebuah situs hominid yang sudah diakui dunia dengan pengakuan dari Unesco sebagai Warisan Budaya Dunia dengan No. C.593 pada tahun 1996. Pengakuan itu memiliki implikasi besar, yaitu segenap pihak harus turut berperan serta dalam melestarikannya. Dalam upaya melestarikan Situs Sangiran, pemerintah Indonesia telah berperan dengan membentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMP Sangiran) pada tahun 2007.
Salah satu tugas BPSMP Sangiran adalah dengan mengajak masyarakat mengambil peran dalam upaya pelestarian Situs Sangiran. Salah satu langkah yang dilakukan BPSMP Sangiran untuk mengajak masyarakat adalah dengan mengadakan Fasilitasi Pemanfaatan Cagar Budaya yang berlangsung selama 3 hari, pada tanggal 10-12 September 2019.
Fasilitasi Pemanfaatan Cagar Budaya kali ini mengambil tema, “Pariwisata Berbasis Masyarakat Lokal” dengan mengundang sebanyak 50 orang peserta. “Peserta Fasilitasi Cagar Budaya berasal dari masyarakat Desa Krikilan dari berbagai komunitas masyarakat lokal, Pemerintah Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, dan, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sragen”, jelas Iwan Setiawan Bimas, S.S. selaku Kasi Pemanfaatan BPSMP Sangiran.
Kegiatan ini mengundang peserta dari berbagai komunitas yang ada di masyarakat lokal, seperti pelaku seni budaya, pemandu lokal, pengelola tempat wisata, pemerhati budaya, pemuda, serta pemerintah desa, kecamatan, dan dinas. Dengan perpaduan ini, diharapkan dapat menciptakan pemahaman bersama tentang wisata yang ada di Situs Sangiran khususnya di Desa Krikilan. Peran wisata di Situs dan Museum Sangiran diharap membawa dampak positif bagi warga sekitar.
“Tingkat kunjungan di Museum Sangiran sudah banyak mengalami peningkatan dibanding 5-10 tahun yang lalu. Ini menjadi aset wisata dan dapat dimanfaatkan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya”, jelas Drs. M. Hidayat dalam sambutannya dalam pembukaan acara.
Dengan komunitas-komunitas lokal yang sudah ada, diharap mampu mendorong masyarakat untuk lebih berdaya dalam bidang pariwisata. Meningkatnya peran masyarakat diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mampu meningkatkan kesejahteraannya. Di sisi pelestarian, peningkatan pariwisata diharap seiring dengan pelestarian Situs Sangiran.
“Pariwisata di Sangiran harus mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga menyadarkan masyarakat untuk turut berperan dalam upaya pelestarian Situs Sangiran”, pungkas Hidayat.
Kesadaran dan peran serta masyarakat dalam upaya pelestarian Situs Sangiran harus seiring sejalan, kegiatan pariwisata mampu dimanfaatkan dan pelestarian Situs Sangiran harus terus diupayakan. Semua demi kemajuan bersama antara Situs Sangiran dan masyarakat yang hidup didalamnya. (Wiwit Hermanto)