Fasilitasi Cagar Budaya Bagi Pelaku Kesenian Masyarakat yang Diberikan BPSMP Sangiran tahun 2018

0
487

Situs Sangiran memiliki kekayaan arkeologi yang sudah diakui dunia, sehingga mendapat pengakuan sebagai Warisan Budaya Dunia pada tahun 1996. Pengakuan ini merupakan sebuah kebanggaan akan kekayaan Situs Sangiran berupa peninggalan manusia purba, budaya manusia purba, hewan purba, dan lapisan tanah yang mampu menceritakan secara runtut kisah kehidupan purba selama lebih dari 2 juta tahun. Situs Sangiran mewakili lebih dari 50 % temuan Homo erectus dunia dan hingga kini terus mendapat perhatian sebagai obyek penelitian sekaligus wisata edukasi.
Selain kekayaan arkeologi tersebut, Situs Sangiran berada di 2 kabupaten, yaitu Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah yang didiami sekitar 100 ribu masyarakat yang hidup dan memberi warna situs ini. Masyarakat memiliki kekayaan budaya lokal dengan berbagai kelompok yang melestarikannya. Kesenian yang ada di tengah masyarakat itu, oleh BPSMP Sangiran difasilitasi untuk berkembang dengan peningkatan pemahaman dan kualitas kesenian yang dilestarikan mereka.
Untuk meningkatkan kemampuan serta pemahaman akan kesenian yang mereka bawakan, BPSMP Sangiran memberikan fasilitasi. Bentuk fasilitasi yang diberikan pada tahun 2018 berupa Penyuluhan Cagar Budaya dengan mengundang kelompok kesenian Teater Sangir yang diwakili oleh kesenian gejog lesung dari Desa Krikilan dan Tari Purba dari Desa Dayu. Fasilitasi yang diberikan ini bertujuan untuk meningkatan kualitas dalam pementasan mereka serta memberi pemahaman akan pentingnya upaya mereka melestarikan peninggalan nenek moyang.
Dengan melestarikan kesenian peninggalan nenek moyang ini akan menambah keberagaman budaya yang ada di Situs Sangiran. Hal ini menjadi bukti bahwa Situs Sangiran tidak hanya menampilkan kisah hidup masa lalu, peninggalan yang ada tidak hanya manusia purba dan budayanya saja tetapi budaya masyarakat yang ada mampu menjadi nilai tambah.
Budaya yang dilestarikan kedua kelompok kesenian tersebut telah memberi dinamika budaya yang terus berkembang dan memperkaya keragaman budaya. Keragaman budaya ini mampu menjadi nilai tambah bagi Situs dan Museum Sangiran, pengunjung museum dapat menikmati budaya masyarakat yang ditampilkan masyarakat sekitar.
Untuk itu, materi yang diberikan disesuaikan dengan dinamika budaya yang dibawakan kedua kelompok kesenian ini. Materi tentang Kesenian Masyarakat di Situs Sangiran menjadi awal pertemuan untuk memberi pemahaman peran dan mendorong kreatifitas kelompok kesenian masyarakat. Pada materi kedua disampaikan oleh ISI Surakarta tentang Peran Pelaku Seni Masyarakat yang bertujuan memberikan motivasi serta gerak langkah kelompok kesenian ke depan. Pada materi terakhir disampaikan tentang peran kesenian masyarakat sebagai daya tarik wisata yang disampaikan Dinas Pariwisata Kabupaten Sragen dan Karanganyar.
Dengan fasilitasi yang diberikan ini, diharap dapat menumbuhkan kesenian masyarakat yang terus berkembang dengan segala budaya masa lalu sebagai salah satu temakesenian yang dibawakan. Kesenian masyarakat akan memperkaya warna Situs Sangiran, bukan saja kekayaan manusia purba di masa lalu tetapi budaya manusia di masa kini. Keduanya memiliki keistimewaan yang patut dilestarikan. (Wiwit Hermanto)