AKTIVITAS MAHASISWA DALAM MENGISI WAKTU SENGGANG DI KOTA MAKASSAR

0
6818
gsgdrhdfbdfhdfhd

AKTIVITAS MAHASISWA DALAM MENGISI WAKTU SENGGANG DI KOTA MAKASSAR

 

STUDENT ACTIVITY TO FILLING THE FREE TIME IN THE CITY OF MAKASSAR

 

 

Tini Suryaningsi

Balai Pelestarian Nilai Budaya Makassar

Alamat Jalan Sultan Alauddin / Tala Salapang Km.7 Makassar

Telepon (0411) 885119, 883748, Faksimile (0411) 865166

Pos-el: tea4_thinie@yahoo.com

 

 

 

Abstrack

This paper aims to reveal and explain about student activity in their free time to fill. The method used in this study is descriptive qualitative method. In this paper shows that students fill their free time with various activities that are relaxing, eliminating fatigue, and hobbies. Student activities consist of activities carried out in the home and  activities undertaken outside the home. At home, students spend time lounging, watching TV or cleaning the house. While outdoor activities filled with a trip to the mall, to the cafes, karaoke bars and leisure to all tourist attractions in the city of Makassar.

Key words : Leisure time, The student, Activity, Routines

 

Abstrak

Tulisan ini bertujuan untuk mengungkapkan dan menjelaskan tentang aktivitas mahasiswa dalam mengisi waktu senggang mereka. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Dalam tulisan ini menunjukkan bahwa mahasiswa mengisi waktu senggang mereka dengan beragam aktivitas yang sifatnya santai, menghilangkan penat, dan menyalurkan hobi. Aktivitas-aktivitas mahasiswa terdiri dari kegiatan yang dilakukan di rumah dan kegiatan yang dilakukan di luar rumah. Di rumah, mahasiswa menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan, menonton televisi ataupun membersihkan rumah. Sedangkan aktivitas di luar rumah diisi dengan jalan-jalan ke mal, ke kafe, ke tempat karaoke maupun rekreasi ke tempat wisata yang ada di kota Makassar.

Kata kunci : Waktu senggang, Mahasiswa, Aktivitas, Rutinitas

 

 

PENDAHULUAN

Manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari beragam aktivitas-aktivitas yang dilakukan setiap hari. Entah aktivitas yang sifatnya rutinitas maupun aktivitas dalam mengisi waktu yang luang. Rutinitas sehari-hari yang menjadi prioritas adalah bekerja dan belajar. Oleh karena itu ketika manusia sedang tidak melakukan rutinitas yang biasa mereka lakukan, mereka melewati waktu dengan beragam aktivitas yang bersifat menyenangkan atau refresing. Beragam bentuk aktivitas di luar rutinitas yang dilakukan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia. Manusia tidak dapat dipaksakan untuk memikirkan tugas-tugas yang hanya menambah tingkat stress. Oleh sebab itu “waktu” ketika manusia keluar dari aktivitas rutinitasnya dimanfaatkan untuk menyegarkan tubuh dan jiwa agar kedepannya bisa menjalankan rutinitasnya kembali dengan semangat yang baru.

Waktu senggang merupakan waktu dimana manusia tidak menjalankan aktivitasnya sehari-hari seperti tidak sedang bekerja dan tidak sedang belajar. Waktu senggang lebih bersifat istirahat dan hiburan bagi diri sendiri dan terkadang melibatkan keluarga dan teman. Waktu senggang juga terkadang dimanfaatkan untuk bisa lebih kreatif dengan melakukan kegiatan untuk mengembangkan diri, melakukan aktivitas yang menjadi hobi atau kesenangan. Waktu senggang biasa juga disebut dengan waktu luang. Beragam cara dimanfaatkan manusia untuk mengisi waktu senggang mereka seperti jalan-jalan ke tempat wisata, jalan-jalan ke pusat perbelanjaan (mal), atau hanya menghabiskan waktu di rumah saja.

Rutinitas manusia ada yang dilakukan selama lima hari dalam seminggu, ada yang enam hari dalam seminggu, tergantung rutinitas masing-masing. Para pekerja kantoran misalnya, mereka biasanya menjalankan rutinitas pekerjaannya lima hari dalam seminggu. Sabtu dan Minggu menjadi hari libur. Waktu libur tersebut menjadi waktu senggang untuk refresing. Para pelajar dan mahasiswa biasanya menjalankan rutinitasnya selama enam hari, dan hanya libur pada hari Minggu. Waktu senggang juga bisa diartikan sebagai waktu ketika selesainya kegiatan rutinitas yang dikerjakan. Seperti mahasiswa, ketika waktu kuliah telah berakhir di siang hari, mereka memiliki waktu senggang karena sudah tidak ada mata kuliah lainnya pada hari itu. Atau ada waktu jeda yang cukup panjang untuk kuliah berikutnya, menjadikan mahasiswa memiliki waktu senggang yang panjang.

Kota Makassar merupakan ibukota dari Provinsi Sulawesi Selatan. Di antara semua provinsi yang berada di Kepulauan Sulawesi, Makassar merupakan kota yang terbesar jika dibandingkan dengan ibukota dari provinsi-provinsi lain di Pulau Sulawesi. Oleh sebab itu, daya tarik kota Makassar sangat menggoda bagi sebagian besar orang untuk bisa ikut bagian dalam aktivitas-aktivitas di  kota tersebut. Salah satu aktivitas yang banyak mendatangkan penduduk dari luar Makassar adalah aktivitas akademi atau aktivitas pendidikan. Sebagai salah satu kota tujuan dalam menempuh pendidikan, Makassar memiliki banyak pilihan pendidikan yang ditawarkan. Kebanyakan orang yang datang ke Makassar adalah mereka-mereka yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Pendidikan adalah penting bagi kecerdasan suatu bangsa. Betapa pentingnya pendidikan sehingga orang rela harus keluar dari daerahnya demi mendapatkan pendidikan terbaik sebagai bekal mereka di masa depan. Pendidikan karakter harus ditanamkan dalam diri generasi muda sebagai penerus bangsa dengan memiliki sikap yang berbudi luhur sesuai dengan karakter bangsa yang selama ini dipandang penting dalam kehidupan bermasyarakat.

Karakter bangsa dalam antropologi  dipandang sebagai tata nilai budaya dan keyakinan yang mengejawantah dalam kebudayaan suatu masyarakat dan memancarkan ciri-ciri khas keluar sehingga dapat ditanggapi orang luar sebagai kepribadian masyarakat tersebut. Karakter bangsa adalah kualitas jati diri bangsa yang membedakannya dengan bangsa lain. Karakter bangsa  Indonesia bersumber pada nilai-nilai kebangsaan yang kita miliki. Karena itu, dalam konteks kehidupan kekinian, karakter sebuah bangsa dapat dieksplorasi dari nilai-nilai seni kebudayaannya. Konstruksi karakter bangsa itu kini kita sadari sebagai sebuah pondasi signifikan dalam kehidupan berbangsa di era kesejagatan ini (Suartaya, 2011:2).

Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa. Tetapi pada dasarnya makna mahasiswa tidak sesempit itu. Terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah perguruan tinggi hanyalah syarat administratif menjadi mahasiswa, tetapi menjadi mahasiswa mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar masalah administratif itu sendiri. Secara garis besar, ada tiga fungsi dari mahasiswa, yaitu Pertama, peranan moral, dunia kampus merupakan dunia di mana setiap mahasiswa dengan bebas memilih kehidupan yang mereka inginkan. Disinilah dituntut suatu tanggung jawab moral terhadap diri masing-masing sebagai individu untuk dapat menjalankan kehidupan yang bertanggung jawab dan sesuai dengan moral yang hidup dalam masyarakat. Kedua, adalah peranan sosial. Selain tanggung jawab individu, mahasiswa juga memiliki peranan sosial, yaitu bahwa keberadaan dan segala perbuatannya tidak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri tetapi juga harus membawa manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Ketiga, adalah peranan intelektual. Mahasiswa sebagai orang yang disebut-sebut sebagai insan intelek haruslah dapat mewujudkan status tersebut dalam ranah kehidupan nyata. Dalam arti menyadari betul bahwa fungsi dasar mahasiswa adalah bergelut dengan ilmu pengetahuan dan memberikan perubahan yang lebih baik dengan intelektualitas yang ia miliki selama menjalani pendidikan (Chakim, 2012: 1).

Mahasiswa sebagai pelajar, memiliki tingkat aktivitas yang tinggi selain aktivitas belajar, juga memiliki aktivitas organisasi dan kegiatan ekstrakulikuler. Berdasarkan fungsinya, mahasiswa dibedakan atas dua jenis aktivitas, yaitu aktivitas internal dan aktivitas eksternal. Aktivitas internal meliputi penelitian dan usaha peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, atau terkait dengan kegiatan akademik (perkuliahan). Sedangkan kegiatan eksternal dimaksudkan adalah melibatkan kemampuan mahasiswa dalam salah satu lembaga internal kampus maupun lembaga eksternal kampus seperti keterlibatan mahasiswa di lembaga – lembaga kampus (Hasniah, 2011: 100).

Berdasarkan perkembangannya, aktivitas mahasiswa di waktu senggang pada masa sekarang berbeda dengan aktivitas mahasiswa pada masa yang lalu. Simon (dalam Ridha, 2012:60), mengungkapkan bahwa waktu senggang dulunya lebih banyak dihabiskan dengan kegiatan diskusi mengenai kebenaran dan upaya-upaya menjunjungnya; berefleksi tentang pelbagai gelagat peristiwa kehidupan yang telah, sedang dan akan ada. Saat ini waktu senggang lebih banyak dihabiskan dengan kegiatan yang tidak dengan memikirkan hal-hal yang berat. Akan tetapi lebih kepada menghabiskan waktu dengan hal-hal yang bersifat kesenangan belaka.

Mahasiswa yang mengisi waktunya dengan belajar dan kegiatan ekstra terkadang mengalami kesulitan dalam mengatur waktunya dengan baik. Kesibukan di tempat perkuliahan dianggap sudah memenuhi seluruh waktu yang ada. Pada umumnya mahasiswa kurang memperhatikan kapan waktu luang yang dimiliki. Waktu luang yang dimaksud adalah waktu yang membebaskan kita dari segala aktivitas kuliah, kursus, atau kegiatan yang lain (Lakein, 2007: 11).

Elias (dalam Scott, 2011:292) mengartikan waktu sebagai sebuah simbol yang memperjelas urutan kejadian satu dengan kejadian yang lain, sebuah alat yang digunakan oleh manusia yang memungkinkan setiap kejadian dapat dibandingkan secara tidak langsung ketika perbandingan langsung tidak mungkin dilaksanakan. Maka dari itu, waktu merujuk kepada “keterkaitan posisi dan bagian di dalam dua atau lebih rangkaian kejadian yang terus terjadi”. Sebagian besar pendekatan yang ada saat ini mengkonseptualisasikan waktu dan ruang sebagai dua aspek yang tidak terpisah satu dengan yang lain. Waktu dan ruang dipahami sebagai sesuatu yang di bangun bersama dalam proses sosial dengan cara sedemikian rupa di mana pengorganisasian dan penataan hubungan sosial juga membentuk waktu dan ruang. Tidak ada konteks yang ada begitu saja untuk ruang dan waktu di mana orang dan benda dapat menyesuaikan diri didalamnya. Melainkan, ini adalah upaya penataan segala sesuatu di dalam ruang dan waktu, keterkaitan spasial dan penataan temporal membentuk tempat dan waktu. (Scott,2011: 292).

Aspek penting dari dimensi waktu berkenaan dengan cara bagaimana dan sejauh mana menjaga waktu yang objektif digunakan dan bagaimana hal demikian mempengaruhi kecepatan waktu dan pola-pola waktu dalam budaya tertentu. Gagasan waktu objektif sebagai bentuk waktu yang benar dan real adalah perkembangan penting dalam sejarah perilaku manusia. Kata Mumford (dalam Bruneau, 1966:128), jam adalah mesin kunci dari abad industri, karateristik pertama dari peradaban mesin modern adalah keteraturan waktu. Sejak bangun tidur, ritme hari diatur oleh jam. Tanpa mempedulikan lelah dan penat, keengganan atau apati, rumah tangga bergerak sesuai dengan jam yang telah di setel.

Waktu senggang menurut Pieper (dalam Ridha, 2012:24) adalah dasar yang meletakkan pondasi kebudayaan. Hal ini disebabkan karena dalam waktu senggang, manusia menggauli realitas dengan penghikmatan filosofis. Waktu senggang lebih bermakna sosialisasi, atau kontemplasi memaknai nilai-nilai kemanusiaan yang kita hadapi bersama dalam kehidupan sosial. Waktu senggang berisi kegiatan berdiskusi tentang kebenaran dan upaya-upaya menjunjungnya; berefleksi tentang berbagai gelagat peristiwa kehidupan yang telah, sedang, dan akan ada. Lebih lanjut Pieper menandaskan bahwa waktu senggang adalah bentuk perayaan atas kegiatan, pekerjaan, dan aktivitas manusia. Manusia berkesempatan menikmati, merayakan, menerima, dan mengakui seluruh bentuk dan proses kebudayaan dalam waktu senggang. Perayaan adalah perpaduan dari ketentraman (tranquility), kontemplasi (contemplation), dan intensitas hidup (intensity of life). Waktu senggang dengan demikian adalah sebuah perayaan atas kehidupan.

Waktu senggang sebagai waktu untuk menghibur diri menurut Koentjaraningrat termasuk dalam salah satu pranata dari delapan pranata yang ada dalam masyarakat yaitu pranata-pranata untuk memenuhi kebutuhan akan keindahan dan rekreasi. Pranata adalah sistem norma atau aturan-aturan yang menyangkut suatu aktivitas masyarakat yang bersifat khusus (Koentjaraningrat, 1996:134).

Salah satu ciri umum masyarakat perkotaan adalah bersifat modernisasi, yaitu menuju ke arah kemajuan dalam segala aspek seperti teknologi modern. Berbagai fenomena baru muncul dalam suatu masyarakat modern. Di bidang kehidupan sehari-hari terlihat fenomena sebagai berikut : 1) Perluasan bidang pekerjaan dan pemisahannya dari kehidupan keluarga. 2) Pertumbuhan kemandirian (privatization) keluarga dan pemisahannya dari kontrol sosial komunitas atau masyarakat lebih luas. 3) Pemisahan antara waktu kerja dan waktu untuk santai. 4) Peningkatan konsumerisme. Kehidupan sehari-hari tertuju pada pendapatan dan konsumsi barang yang dianggap sebagai simbol peran yang penting seperti konsumsi mencolok, berbelanja sebagai aktivitas memuaskan diri sendiri terlepas dari kebutuhan nyata untuk membeli.    (Setiadi & Kolip, 2011: 703).

METODOLOGI

Aktivitas-aktivitas di luar dari kegiatan di tempat kuliah tentu sangat beragam. Banyak mahasiswa mencoba mengisi waktu senggang mereka dengan beragam aktivitas yang sifatnya menyenangkan dan menghibur. Aktivitas-aktivitas dalam mengisi waktu senggang menjadi hal yang menarik bagi penulis untuk diteliti. Penelitian mengenai aktivitas mahasiswa di waktu senggang di kota Makassar menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Data yang diolah merupakan hasil dari data yang diperoleh  lewat pengamatan dan wawancara atau merupakan data primer, sedangkan data sekunder diperoleh lewat studi pustaka dengan membaca beberapa literatur yang berkenaan dengan penelitian.

Fokus penelitian berkisar tentang apa saja kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa ketika mereka tidak menjalankan rutinitasnya di kampus dan bagaimana mereka mengisi waktu senggang mereka. Penelitian dilakukan di kota Makassar dengan informan para mahasiswa yang berada di kota Makassar. Tujuannya agar diperoleh data yang dapat menambah wawasan kita tentang aktivitas mahasiswa ketika mereka tidak kuliah sedangkan manfaatnya adalah sebagai bahan masukan dan referensi yang berhubungan tentang penelitian aktivitas mahasiswa di waktu senggang. Penelitian mengenai aktivitas mahasiswa di waktu senggang merupakan penelitian yang coba penulis ungkapkan agar dalam tulisan tersebut bisa memberikan nilai-nilai positif terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para mahasiswa sebagai golongan kaum muda yang bisa memberi manfaat bagi masyarakat.

PEMBAHASAN

Waktu senggang mahasiswa dilakukan dengan berbagai macam cara. Ada yang hanya menghabiskan waktu di rumah saja dan ada yang mengisinya dengan kegiatan di luar rumah. Akan tetapi semuanya lebih bersifat sebagai kegiatan yang menyenangkan dan hiburan. Mahasiswa sebagai manusia yang memiliki pendidikan yang tinggi diharapkan bisa memberikan contoh dan pengaruh yang baik terhadap lingkungan sehingga fungsi mahasiswa dalam masyarakat bisa berjalan dengan baik. Tindakan dan perilaku dalam masyarakat mencerminkan identitas mahasiswa yang mampu menjadi panutan dan memberi pengaruh positif dalam setiap aspek kehidupan. Perilaku yang tidak mencerminkan jiwa mahasiswa yang berpendidikan akan memberikan stigma negatif dalam masyarakat dan bisa berakibat buruk bagi masa depan bangsa itu sendiri. Untuk lebih mengetahui aktivitas mahasiswa di waktu senggang maka dapat dilihat sebagai berikut :

 

  1. Waktu senggang di rumah

Waktu senggang yang dihabiskan mahasiswa di rumah diisi dengan beragam aktivitas yang sifatnya santai. Di mulai dengan bangun pagi yang sedikit lebih panjang jika dibandingkan dengan waktu-waktu ketika menjalankan rutinitas. Hal ini dikarenakan tidak sedang menjalankan rutinitas keseharian yang harus dilakukan di kampus. Waktu tersebut juga dimanfaatkan untuk tidak mengerjakan tugas kuliah. Oleh sebab itu waktu senggang yang dilakukan mahasiswa di kediamannya lebih banyak digunakan untuk bermalas-malasan. Hal tersebut dikarenakan mereka sudah banyak mengeluarkan energi selama enam hari beraktivitas di luar rumah.

Ketika berada di rumah, maka beragam aktivitas yang dilakukan juga berkisar tentang kegiatan yang biasa dilakukan di rumah. Mahasiswa yang sebagian besar berasal dari luar Makassar atau biasa disebut “dari daerah”, mereka lebih banyak tinggal di rumah kost atau kontrakan yang berada dekat dengan kampus tempat mereka kuliah. Waktu senggang mereka dimanfaatkan untuk mencuci pakaian, membersihkan rumah/kost, beres-beres barang.  Mahasiswa memiliki kebiasaan menumpuk pakaian dari hari Senin sampai dengan Sabtu. Hari Minggu dimanfaatkan untuk mencuci semua baju kotor. Hal tersebut dilakukan karena aktivitas kampus yang padat dengan tugas yang banyak sehingga waktu untuk kegiatan rumah tidak sempat dilakukan di hari-hari rutinitas.

Kegiatan lain yang sifatnya santai yaitu menghabiskan waktu dengan menonton tayangan televisi. Karena di hari-hari rutinitas, mereka tidak sepenuhnya menonton tayangan televisi, maka di waktu senggang, mahasiswa menghabiskan waktunya dengan tidur-tiduran sambil menonton televisi. Tayangan televisi seperti tayangan olahraga, kuliner, hiburan musik, dan drama menjadi tayangan yang disukai para mahasiswa. Jika televisi tidak ada, maka mahasiswa menghabiskan waktu senggangnya dengan mendengarkan musik dan menonton film di laptop.  Laptop atau komputer menjadi salah satu sarana hiburan di rumah. Waktu senggang dengan menggunakan laptop juga dimanfaatkan untuk bermain game.

Memasak juga menjadi aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa ketika hanya berada di rumah saja. Aktivitas memasak terdiri dari mencoba resep masakan atau bereksperimen dengan membuat kue (cake) sebagai salah satu hobi yang disenangi terutama oleh para mahasiswi. Terkadang eksperimen yang dilakukan melibatkan teman-teman kampus ataupun dibantu oleh tetangga kamar kost. Resep masakan didapatkan lewat browsing di internet, dari buku resep, ataupun diperoleh lewat teman.

Kegiatan waktu senggang dimanfaatkan juga untuk menyalurkan hobi karena pada jam-jam yang sibuk, mereka tidak bisa melakukannya. Hobi memasak misalnya, seperti yang diceritakan diatas, kegiatan tersebut dilakukan sebagai hobi karena merasa senang mencoba resep-resep baru dan memberi manfaat yang baik. Selain menyalurkan hobinya, juga bisa dikonsumsi, terlebih lagi jika lewat hobi tersebut bisa bernilai ekonomi lewat usaha kecil-kecilan.

Istirahat sebagai kegiatan waktu senggang merupakan hal yang penting, karena telah melewati rutinitas yang menguras energi sehingga dibutuhkan waktu istirahat untuk bisa memulihkan kembali kondisi tubuh agar kembali bugar dan pikiran bisa lebih tenang. Jika tubuh dan pikiran sudah kembali bugar dan tenang, maka dalam menjalankan serangkaian aktivitas ke depan bisa lebih baik. Mengerjakan tugas-tugas kuliah bisa lebih santai, membuka wawasan sehingga tidak ada tugas-tugas yang terbengkalai.

 

  1. Waktu senggang di luar rumah

Beragam cara yang dilakukan oleh mahasiswa dalam mengisi waktu senggang mereka di luar rumah. Aktivitas-aktivitas yang mereka lakukan di luar rumah juga sifatnya sebagai kegiatan yang tidak menguras otak dan tenaga. Kegiatan yang dilakukan sifatnya hiburan dan dilakukan karena memang keinginan mereka bukan karena paksaan atau kewajiban. Beragam aktivitas mahasiswa tersebut terdiri dari :

  1. Pergi ke Mal

Pergi ke mal merupakan tempat yang paling banyak dikunjungi oleh mahasiswa. Mal menjadi tempat favorit mahasiswa karena lebih modern. Tidak seperti pasar tradisional yang kelihatan kumuh, di mal memiliki tingkat kenyamanan yang lebih baik, dengan bangunan gedung yang tinggi, tempatnya juga bersih dan dilengkapi dengan AC sehingga membuat orang-orang yang berkunjung merasa betah berlama-lama. Menurut Ridha (2012;64), mal adalah kompleks pertokoan yang dikunjungi untuk membeli atau melihat dan membandingkan barang-barang dalam memenuhi kebutuhan ekonomi sosial masyarakat serta memberikan kenyamanan dan keamanan berbelanja bagi pengunjung.

Mal menjadi tempat favorit mahasiswa dikarenakan sudah tersedia semuanya seperti toko buku, swalayan, toko baju, sepatu dan tas, toko elektronik, bioskop, serta rumah makan. Hal tersebut memudahkan bagi mahasiswa menjadikan mal sebagai pengisi waktu senggang mereka. Istilah window shopping sering kita dengar dan sering kita lakukan, yaitu kegiatan jalan-jalan menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan atau istilah yang lazim kita dengar yaitu “cuci mata”. Window shopping banyak dilakukan oleh kalangan anak muda terutama para mahasiswa di kota Makassar. Walaupun tidak berniat untuk membeli sesuatu, akan tetapi mereka hanya sekedar “cuci mata” melihat barang-barang di mal. Kegiatan tersebut sudah menjadi kebiasaan para mahasiswa. Jika melihat barang yang bagus, mereka berniat untuk suatu saat kembali dan membeli barang tersebut. Ada juga yang hanya sekedar melihat-lihat barang yang di pajang. Mereka menghabiskan waktu hanya sekedar menghibur diri dengan memanjakan diri melihat-lihat beraneka ragam jenis barang yang ditawarkan walaupun mereka tidak berniat untuk membelinya. Ada juga mahasiswa yang akan pergi ke mal jika sudah memiliki uang. Hal tersebut dilakukan agar mereka bisa langsung membeli barang-barang yang mereka inginkan. Mereka tidak ingin datang ke mal tanpa membawa barang pulang ke rumah. Seperti kebutuhan yang dipakai sehari-hari dibeli di pasar swalayan. Membeli stok barang kebutuhan sehari-hari dilakukan sekali dalam sebulan yaitu ketika ada uang kiriman/transferan dari orang tua.

Waktu senggang mahasiswa terkadang berada di sela-sela waktu perkuliahan, yaitu ketika kuliah pertama sudah selesai dan kuliah berikutnya nanti dilakukan sekitar lima sampai enam jam ke depan. Seperti penuturan Putra, mahasiswa Atma Jaya Makassar, yang mengatakan seperti berikut :

“Kuliahku pagi jam delapan sampai jam sepuluh. Baru kuliah selanjutnya nanti jam setengah empat sampai setengah enam. Jadi untuk mengisi waktu yang ada, saya dan teman-teman pergi jalan-jalan di mal, nanti kembali ke kampus kalau sudah maumi jamnya kuliah”.

 

Dari penuturan Putra tersebut, waktu senggang mahasiswa tidak hanya terjadi di waktu hari libur saja, akan tetapi pada saat mereka harus menanti jam masuk kuliah yang masih lama, mereka mengisinya dengan kegiatan yang menyenangkan dan untuk menyegarkan pikiran. Oleh sebab itu mal menjadi salah satu tempat yang pas untuk sekedar mengisi waktu senggang mereka.

Kegiatan lain di waktu senggang yang dilakukan adalah menonton film di bioskop. Karena bioskop juga terletak di dalam mal, maka mahasiswa banyak yang lebih menyukai menonton film di bioskop. Menonton di bioskop dilakukan pada hari-hari libur seperti hari Sabtu atau Minggu. Ketika menunggu waktunya menonton film, mereka bisa jalan-jalan terlebih dahulu melihat barang-barang yang dijual. Pergi nonton ke bioskop dilakukan beramai-ramai dengan teman-teman karena tidak asyik menonton sendirian. Kegiatan menonton film di bioskop dilakukan jika ada film baru yang dinanti-nantikan. Ketertarikan mahasiswa dalam menonton film di bioskop dikarenakan adanya rekomendasi dari teman yang menyatakan bahwa “ada film baru yang keren”. Lewat rekomendasi tersebut, mahasiswa juga ingin menonton film tersebut karena dianggap ketinggalan jika tidak mengetahui jalan ceritanya. Film-film dari luar negeri dan dari dalam negeri yang dianggap bagus akan ditonton beramai-ramai. Seperti film Fast and various, yang sangat digemari oleh kalangan anak muda. Film tersebut sangat dinanti-nantikan karena menarik untuk diikuti. Film tersebut sangat menyedot perhatian kalangan anak muda untuk menontonnya. Mereka rela menyisihkan uang jajan demi bisa menonton film agar tidak ketinggalan cerita dengan teman-teman di kampus. Aktivitas waktu senggang dengan menonton film tidak sering dilakukan akan tetapi hanya jika ada film yang dianggap dan layak untuk ditonton.

Selain ke mal, mahasiswa juga menghabiskan waktunya ke tempat pusat perbelanjaan yang murah. Seperti kegiatan pergi ke Pasar Sentral dan Pasar Butung. Pasar Sentral dan Pasar Butung merupakan pasar yang menawarkan berbagai jenis barang kebutuhan dengan harga yang murah. Oleh sebab itu tempat-tempat tersebut menjadi salah satu tujuan tempat belanja yang pas bagi warga Makassar. Tidak seperti di mal yang memberikan harga yang tertera di label, di Pasar Sentral dan di Pasar Butung merupakan pusat grosiran barang yang bisa berharga murah jika pembeliannya banyak. Keasyikannya lagi kalau di Pasar Sentral dan Pasar Butung, barang-barang yang diinginkan bisa ditawar sampai setengah harga. Oleh sebab itu mahasiswa memanfaatkan waktu senggangnya untuk pergi berbelanja barang-barang kebutuhan di Pasar Sentral dan Pasar Butung. Faktor murah dan dapat ditawar menjadikan alasan para mahasiswa lebih menikmati berbelanja di tempat-tempat tersebut. Walaupun suasananya tidak seperti di mal, akan tetapi bisa mendapatkan harga sesuai dengan kantong mahasiswa menjadikan aktivitas berbelanja di Pasar Sentral dan Pasar Butung lebih menyenangkan.

 

  1. Pergi ke Kafe

Kafe merupakan suatu tempat yang berisi tempat duduk yang terletak di dalam dan di luar ruangan. Kafe berasal dari kata “coffee” yang berarti kopi. Menurut kamus Bahasa Indonesia (2015), kafe berarti tempat minum kopi yang pengunjungnya dihibur dengan musik. Arti lain yaitu, tempat minum yang pengunjungnya dapat memesan minuman, seperti kopi, teh, dan kue-kue. Kafe menyajikan menu ringan seperti kue, roti, sup. Sedangkan minuman yang disajikan berupa jus, teh, kopi , minuman bersoda, serta susu coklat. Kafe merupakan tempat yang sangat cocok untuk bersantai, melepas kepenatan serta sebagai tempat berkumpul bersama teman-teman, rekanan, dan kerabat.

Kafe di kota Makassar sangat mudah kita temui dimana-mana. Tren nongkrong di kafe saat ini memang sangat digemari oleh masyarakat Makassar. Untuk menarik minat orang-orang datang di kafe, berbagai cara dilakukan oleh pemilik kafe, salah satunya yaitu menyediakan fasilitas wifi atau internet gratis bagi pengunjung. Oleh sebab itu, mahasiswa banyak yang memanfaatkan kafe sebagai sarana untuk mendapatkan internet gratis. Dengan memesan minuman saja, mahasiswa bisa berlama-lama duduk sambil browsing internet. Mahasiswa menggunakan kafe sebagai sarana untuk mendapatkan bahan-bahan yang berhubungan dengan kegiatan perkuliahan, download lagu dan film. Lewat kafe, para mahasiswa bisa dengan mudah mengakses internet dengan gratis. Murah, dan tidak terbatas waktunya menjadikan kafe salah satu pilihan mahasiswa dalam mengisi waktu senggang mereka.

Selain kafe, mahasiswa di kota Makassar juga memanfaatkan internet gratis pada tempat-tempat yang menjual makanan cepat saji. Area-area tersebut menarik para pengunjung untuk datang karena menawarkan wifi gratis. Kesempatan tersebut tidak disia-siakan oleh para mahasiswa agar bisa menikmati makanan sambil browsing internet. Duduk berlama-lama menghabiskan waktu senggang di restoran cepat saji sering dilakukan mahasiswa sambil ngobrol bersama teman-teman.

Fasilitas internet saat ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mahasiswa untuk dimanfaatkan. Lewat internet, mahasiswa bisa mendapatkan banyak ilmu dan hal-hal yang ingin diketahui. Internet saat ini sudah menjadi kebutuhan yang penting, karena lewat internet banyak hal yang bisa diperoleh. Browsing lewat internet memudahkan bagi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas kuliah mereka. Oleh sebab itu tempat-tempat yang menyediakan fasilitas internet sangat digemari oleh mahasiswa. Di kampus sendiri, fasilitas internet juga bisa kita dapatkan dengan mudah. Seperti di Kampus Unhas Makassar, fasilitas internet tiap fakultas disediakan bagi mahasiswa dan dosen sehingga memudahkan mereka menambah ilmu lewat browsing di internet. Salah satu kegiatan waktu senggang mahasiswa ketika di kampus adalah online internet. Memanfaatkan waktu senggang mereka di kampus dengan browsing internet. Bahkan terkadang mahasiswa yang tidak memiliki jam kuliah pada hari itu, datang ke kampus untuk bisa menggunakan internet gratis. Seperti penuturan Vira (mahasiswa Sastra Unhas) berikut ini :

“Kalau tidak ada kuliahku hari ini tetapji saya ke kampus. Bisaki online, main internet. Biasanya kalau ada tugas saya kerjakanmi di kampus sambil buka facebook, buka email dan main game. Ketemuki juga teman-teman jadi ramai. Daripada hanya tinggal di kost tidak ada dikerja”.

 

Memanfaatkan waktu senggang dengan menggunakan fasilitas internet sangat membantu tugas-tugas kuliah disamping bisa menghibur diri dengan kegiatan jejaring sosial. Lewat internet, mahasiswa juga bisa menjalin hubungan sosial dengan orang-orang yang berada jauh dari tempat mereka, saling berkenalan, bertukar informasi, mencari data-data yang dibutuhkan dan lain sebagainya. Semua kegiatan tersebut dimaksudkan agar memberi nilai guna dalam bidang pendidikan. Akan tetapi penggunaan internet jangan sampai dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak baik, mengakses informasi yang negatif karena mempengaruhi moral mereka sebagai mahasiswa. Oleh sebab itu internet harus dimanfaatkan untuk tujuan yang bernilai positif.

  1. Ke tempat wisata

Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang pas untuk mengisi waktu senggang. Tempat wisata dikunjungi pada saat hari libur. Banyak orang yang mengisi waktu liburan mereka dengan mengunjungi tempat-tempat wisata. Tempat wisata terdiri dari pantai, pulau, taman buah, kebun binatang, permainan air (water boom). Di Makassar, tempat-tempat wisata yang bisa dikunjungi seperti Pantai Akkarena, Tanjung Bayam, Pantai Galut, Wisata Kebun, Water Boom, Malino, Pulau Kayangan, Pulau Samalona.

Refresing ke tempat wisata lebih banyak dilakukan mahasiswa jika ada kegiatan bersama di kampus. Tempat wisata dijadikan tempat menjalankan kegiatan sambil berefresing. Waktu kegiatan dilaksanakan diluar jam kuliah. Hari Sabtu dan Minggu menjadi waktu yang tepat untuk melaksanakan kegiatan ekstra sambil berekreasi. Kegiatan yang dilaksanakan seperti pelatihan kepemimpinan ataupun inisiasi.

Di kota Makassar sendiri, Pantai Losari merupakan salah satu tempat hiburan yang menyenangkan dan lokasinya dekat. Pusat segala aktivitas hiburan di kota Makassar lebih banyak di pusatkan di anjungan Pantai Losari. Mulai dari anak-anak sampai dengan orang tua sangat menikmati pemandangan dari Pantai Losari. Pemandangan laut, kapal dan sunset menjadi daya tarik masyarakat untuk berwisata di Pantai Losari. Bahkan pengunjung Pantai Losari banyak berasal dari luar daerah, tidak sah rasanya datang ke Makassar jika belum berkunjung di Pantai Losari. Pantai Losari merupakan ikon dari kota Makassar. Mahasiswa tentu saja banyak menghabiskan waktu senggang mereka dengan mengunjungi Pantai Losari. Walaupun hanya sekedar duduk-duduk menikmati sunset dan berfoto. Saat ini dengan kecanggihan teknologi, tidak susah bagi kita untuk mengabadikan setiap moment-moment indah dalam hidup. Berwisata dengan penyajian pemandangan yang indah sangat menarik bagi mahasiswa dalam mengisi waktu mereka untuk sekedar menenangkan pikiran dan menikmati kehidupan. Malino misalnya, merupakan tempat yang banyak dikunjungi oleh mahasiswa, karena daerah tersebut masih asri dan sejuk. Udaranya masih segar dan cuacanya yang dingin. Malino menjadi tempat hiburan bagi mahasiswa yang senang dengan lingkungan alam. Seperti penuturan Restu (mahasiswa UNM), yang mengatakan bahwa ia sering pergi ke Malino bersama teman-teman kampusnya hanya ingin berfoto-foto saja. Mereka hanya ke Malino sebagai kegiatan hiburan semata. Waktu kunjungan dilakukan pada hari Sabtu dan pulang pada hari Minggu.

 

Foto bersama di kebun teh Malino

Sumber foto: Dokumentasi Restu (Mahasiswa UNM)

 

 

 

 

  1. Ke Tempat Karaoke

Waktu senggang lainnya yang dilakukan oleh mahasiswa yaitu bernyanyi di tempat karaoke. Tempat hiburan karaoke di kota Makassar saat ini sedang menjamur. Banyak tampat-tempat karaoke yang dapat kita jumpai dan menawarkan paket-paket yang menarik. Banyak tempat karaoke yang dibuat berdekatan dengan kampus, yang bertujuan untuk menarik para mahasiswa datang dan mengisi waktu senggang mereka. Seperti kegiatan ke mal yang banyak dilakukan mahasiswa dalam mengisi waktu senggang mereka, berkaraoke juga dilakukan oleh para mahasiswa dalam mengisi waktu senggang mereka.

Karaoke adalah jenis hiburan dengan menyanyikan lagu-lagu yang diinginkan lewat layar televisi dengan iringan musik tanpa ada suara vokalisnya. Menurut encyclopedia, karaoke adalah sebuah gaya bernyanyi yang menjadi populer di Jepang pada tahun 1970-an, dimana lagu-lagu yang direkam dengan dukungan penuh accompanimental tetapi tanpa vokal (minus one) yang kemudian dapat ditambahkan vokal oleh siapa saja yang ingin melakukannya. Sedangkan Wikipedia mengartikan karaoke sebagai bentuk hiburan interaktif atau video game dimana penyanyi amatir bernyanyi bersama dengan rekaman musik dengan menggunakan mikrofon dan sound sistem publik. Musik karaoke biasanya lagu minus lead vokal. Lirik ditampilkan dilayar video, bersama dengan simbol gerak berubah warna, atau gambar video musik, untuk membimbing penyanyi (Arudam, 2014:1).

Pemilihan tempat karaoke tentu berdasarkan isi kantong mereka. Mahasiswa meluangkan waktunya ke tempat karaoke ketika mereka memiliki uang. Biasanya urusan karaoke dilakukan dengan cara “kongsi-kongsi”[1]. Pemilihan waktu karaoke juga sangat penting. Paket yang dicari adalah paket murah yaitu harga murah pada hari tertentu dan jam-jam tertentu. Seperti ketika jam 10.00 pagi sampai jam 16.00 sore, tempat karaoke akan memberikan diskon kepada pengunjung karena di jam-jam tersebut orang-orang melakukan aktivitas rutinitas mereka. Hari Sabtu dan Minggu merupakan hari-hari yang sangat padat di tempat karaoke karena merupakan waktu liburan bagi rata-rata orang kantoran dan pelajar. Oleh sebab itu ketika waktu senggang mahasiswa bertepatan dengan jam-jam diskon tempat karaoke, mereka memanfaatkannya dengan mendatangi tempat hiburan tersebut untuk melepaskan penat. Kegiatan karaoke yang dilakukan mahasiswa adalah kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama atau beramai-ramai agar suasana lebih meriah. Tempat karaoke memberikan diskon satu jam pada jam-jam tertentu yang bisa memberikan banyak waktu bagi mahasiswa untuk bernyanyi dengan harga yang murah.

  1. Kegiatan Olahraga dan Seni

Menyalurkan hobi juga menjadi aktivitas mahasiswa dalam mengisi waktu senggang mereka. Hobi olahraga merupakan salah satu kegemaran dari mahasiswa, karena selain mengisi waktu senggang mereka, juga memberi manfaat bagi tubuh.  Dengan berolahraga bisa mengembalikan kebugaran tubuh. Oleh sebab itu sangat dianjurkan untuk olahraga terutama bagi para pelajar, karena dengan tubuh yang bugar akan memberi pikiran yang fresh sehingga setiap pelajaran atau mata kuliah yang diikuti akan mudah dipahami. Kegiatan ekstrakulikuler di kampus memberikan banyak pilihan bagi mahasiswa dalam menyalurkan hobi mereka. Seperti olahraga sepak bola, pencak silat, karate, seni tari dan musik. Unit kegiatan mahasiswa (UKM) seperti yang terdapat di Unhas (Universitas Hasanuddin) memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk lebih mendalami kegiatan olahraga sesuai dengan kemampuan mereka seperti olahraga basket, bola voli, softball, pencak silat, hoki, renang. Semua kegiatan olahraga tersebut memberikan manfaat bagi para mahasiswa untuk bisa lebih mengembangkan diri dan mengisi waktu senggang mereka. Kegiatan-kegiatan tersebut tentu dilakukan setelah selesainya aktivitas rutinitas mereka yaitu belajar. Kegiatan olahraga dilakukan pada sore hari karena pada jam-jam tersebut mahasiswa telah selesai menjalankan aktivitas perkuliahan mereka.

Olahraga yang menjadi hobi di waktu senggang terkadang menjadikan mahasiswa tekun berlatih sehingga bakat mereka dibidang olahraga bisa membuka peluang bagi mereka untuk lebih serius lagi lewat ajang pertandingan atau kompetisi yang diselenggarakan baik dari kampus mereka sendiri ataupun penyelenggara dari luar kampus. Pertandingan hockey misalnya, para mahasiswa yang giat berlatih dapat mengikuti pertandingan antar universitas yang setiap tahunnya diselenggarakan di berbagai daerah. Lewat bakat yang mereka miliki, mereka dapat membawa nama universitas untuk bertanding hoki. Semua itu memberi manfaat yang positif bagi para mahasiswa dalam mengisi waktu senggang mereka. Begitupun dalam bidang seni, seni suara misalnya, banyak memberikan sumbangsih bagi pihak kampus karena lewat ketekunan dan giat berlatih mereka bisa berkompetisi ke tingkat nasional dan internasional. Semua hobi yang memberikan manfaat bagi mahasiswa itu sendiri merupakan pengalaman yang menyenangkan sekaligus memberikan manfaat bagi mereka sendiri. Mereka bisa lebih disiplin, lebih giat dan tekun dalam meraih prestasi.

 

  1. Manfaat Waktu Senggang

Waktu senggang mahasiswa merupakan waktu-waktu yang hanya di isi dengan kegiatan yang menyenangkan dan menghibur. Mereka memanfaatkan waktu yang kosong dengan aktivitas yang tidak untuk menguras pikiran. Tempat-tempat refresing menjadi tujuan utama para mahasiswa mengisi waktu senggang mereka. Pusat perbelanjaan dan tempat-tempat nongkrong yang “murah-meriah” menjadi pilihan para mahasiswa dalam mengisi waktu senggang mereka. Walaupun demikian, waktu senggang memiliki banyak manfaat dalam kehidupan mahasiswa itu sendiri. Dengan memanfaatkan waktu senggang dengan sebaik-baiknya dan di isi dengan hal-hal yang positif maka waktu yang ada akan terasa sangat berguna. Manfaat-manfaat yang bisa dirasakan yaitu :

  1. Dapat memulihkan pikiran dari tingkat stres
  2. Memberi penyegaran bagi tubuh
  3. Sebagai waktu untuk memanjakan diri sendiri
  4. Menciptakan inovasi baru
  5. Menjalin hubungan baik dengan keluarga
  6. Sebagai waktu untuk bisa saling berkomunikasi dengan baik tanpa ada gangguan karena aktivitas rutinitas
  7. Sebagai waktu untuk saling mengakrabkan diri dengan teman-teman
  8. Mengetahui tempat-tempat dan lokasi-lokasi yang bagus untuk mengisi waktu senggang di kota Makassar
  9. Menambah informasi dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat
  10. Mendapat teman baru
  11. Dapat mengenali kemampuan yang ada dalam diri
  12. Sebagai waktu untuk mengintrospeksi diri agar bisa lebih baik

Manfaat-manfaat yang diperoleh lewat waktu senggang diharapkan memberikan nilai positif pada kalangan anak muda di kota Makassar. Karena waktu senggang yang diisi dengan kegiatan yang bermanfaat akan sangat berguna bagi diri sendiri maupun di lingkungan sekitar mereka. Oleh sebab itu diharapkan para mahasiswa bisa mengisi waktu-waktu senggang mereka dengan hal-hal yang bermanfaat karena akan memberikan contoh yang baik dalam masyarakat.

Perlu diketahui juga bahwa aktivitas mahasiswa di waktu senggang ketika berada di kampus juga diisi dengan hal-hal yang bermanfaat, seperti pergi ke perpustakaan untuk membaca atau mengerjakan tugas. Kegiatan tersebut dilakukan ketika ada waktu rentang antara kuliah yang telah selesai dilakukan dan yang akan dilakukan. Waktu tersebut dimanfaatkan mahasiswa dengan membaca buku-buku yang berkenaan dengan mata kuliah. Waktu senggang lainnya dimanfaatkan dengan berdiskusi di himpunan (sekretariat jurusan). Sambil menunggu waktu kuliah, mahasiswa mengisinya dengan dialog sesama teman, bertukar pikiran tentang topik apa saja baik yang berhubungan dengan mata kuliah, maupun hanya membahas hal-hal yang terjadi di sekitarnya.

 

  1. Analisis Waktu Senggang

Waktu terus berjalan, tidak bisa dihentikan. Oleh sebab itu, manusia harus mengisi waktunya dengan kegiatan yang positif. Waktu tidak akan berulang kembali. Kata “penyesalan” berhubungan dengan masalah waktu. Ketika sudah berlalu, dirasa ingin mengulang kembali waktu tersebut dengan benar agar bisa memberikan yang terbaik. Analisis waktu senggang dalam sistem sosial budaya terdiri dari :

 

  1. Sosialisasi Dalam Masyarakat

Dalam kehidupan masyarakat, waktu sangat berarti jika diisi dengan hal-hal yang positif. Waktu digunakan untuk bersosialisasi dengan orang lain, baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekitar rumah, lingkungan sekolah, pertemanan dengan orang lain di luar lingkungan terdekatnya. Karakter seseorang dapat terbentuk dengan adanya sosialisasi dengan orang lain. Ketika dirasa nyaman, maka sosialisasi terus berlanjut dan menjalin keakraban. Sosialisasi diartikan sebagai kegiatan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, mengenal situasi yang ada dan mempelajari suatu keadaan. Sosialisasi berupa bagaimana seseorang melihat orang lain dan perilakunya, bagaimana keadaan dan situasi suatu tempat bersosialisasi, serta tindakan yang harus dilakukan. Dalam lingkungan kampus misalnya, sering dilakukan kegiatan orientasi yang erat kaitannya dengan kegiatan sosialisasi. Mahasiswa baru akan belajar akan situasi tempat mereka menimba ilmu, belajar dengan interaksi dengan sesama mahasiswa lainnya (ada senior dan junior), dan berusaha menyesuaikan diri dengan suasana kampus. Semuanya itu adalah model sosialisasi. Dalam lingkungan masyarakat, mahasiswa juga diharapkan bisa memberi manfaat dengan pemikiran-pemikiran yang cemerlang, bersosialisasi dengan masyarakat dalam upaya untuk saling mengakrabkan diri satu sama lain. Dalam kelompok masyarakat, mahasiswa harus  menempatkan diri dalam posisi yang selalu bisa menyesuaikan diri dengan keadaan agar tercipta keharmonisan dengan masyarakat lainnya. Masyarakat memiliki aturan-aturan dan norma-norma yang berjalan, maka mahasiswa harus bisa mentaati norma serta aturan tersebut sebagai bagian dari anggota masyarakat. Oleh sebab itu waktu luang merupakan waktu yang sangat baik bagi kalangan mahasiswa untuk bersosialisasi dengan anggota masyarakat lainnya. Sosialisasi yang dibangun berguna untuk menjalin kerja sama, saling pengertian, dan saling menolong satu sama lain.

 

  1. Terjadinya Interaksi Sosial

Interaksi sosial sangat berhubungan dengan pemanfaatan waktu senggang yang ada. Interaksi bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan waktu senggang yang ada. Waktu senggang dianggap waktu terbaik untuk menjalin interaksi dalam keluarga, sekolah, maupun dalam lingkungan masyarakat setempat. Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial (Setiadi & kolip, 2011:62). Aktivitas sosial masyarakat berupa hubungan-hubungan yang terjalin antar sesama manusia, maupun dengan kelompok masyarakat yang lebih luas. Interkasi memberikan peluang kepada seseorang untuk menambah teman baru, mengenal lebih jauh lagi dengan teman interaksi, menambah pengetahuan lewat informasi dan pengalaman, bahkan bisa saja terjadi ketegangan. Mahasiswa dalam aktivitasnya erat kaitannya dengan adanya hubungan atau jalinan kerja sama dengan sesama mahasiswa. Hubungan yang terjalin merupakan pola interaksi yang penting untuk kelancaran aktivitas mereka di kampus. Interaksi yang terjalin dimulai dengan sesama teman mahasiswa, dengan dosen, staf administrasi, dan orang lain yang berada di lingkungan kampus, dengan para penjual makanan dan minuman seperti di kantin. Interaksi bukan saja secara perorangan tetapi juga bisa dengan suatu kelompok organisasi. Seperti masuk dalam salah satu organisasi kemahasiswaan di kampus. Semuanya itu akan menambah ilmu dan pengalaman mahasiswa itu sendiri tidak hanya dalam urusan akademik saja. Selain terjadi hubungan kerjasama yang baik dalam berinteraksi, terkadang terjadi konflik di dalamnya yang menimbulkan ketegangan diantara mereka. Seperti maraknya perkelahian antar mahasiswa yang terjadi karena adanya interkasi yang tidak baik diantara mereka. Ketidaksepahaman, mengandalkan keegoisan masing-masing bisa menimbulkan konflik diantara mereka. Waktu senggang yang banyak dihabiskan dengan hal-hal yang negatif, bisa membawa mahasiswa itu sendiri terlibat dalam suatu konflik internal. Interaksi sosial diharapkan bisa menumbuhkembangkan bakat dan kecerdasan dari mahasiswa untuk bisa menimba ilmu dengan sesama mahasiswa, dan dengan siapa saja yang dianggap kompoten. Waktu luang yang ada harusnya dimanfaatkan dengan mengisinya dengan kegiatan yang positif sehingga mahasiswa bisa memberikan contoh yang baik dalam masyarakat.

PENUTUP

Kesimpulan

Waktu senggang merupakan waktu yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Karena lewat waktu senggang tersebut, manusia bisa menikmati apa yang telah menjadi keinginan mereka. Ketika menjalankan rutinitas sehari-hari, ada tuntutan dan aturan yang harus dipatuhi, ada kewajiban yang harus dijalankan. Oleh sebab itu waktu senggang dijadikan sebagai waktu bagi diri sendiri, memanjakan diri dengan apa saja yang menjadi kehendak pribadi. Seperti kegiatan waktu senggang mahasiswa yang diisi dengan hal-hal yang menyenangkan dan tidak untuk menguras pikiran. Berbagai cara dilakukan oleh para mahasiswa dalam mengisi waktu senggang mereka seperti pergi jalan-jalan ke mal, menonton bioskop, ke kafe, tempat karaoke, atau hanya menghabiskannya di rumah dengan bermalas-malasan. Terkadang orang menganggap waktu senggang sebagai waktu balas dendam karena ketika waktu senggang itu ada, manusia memanfaatkannya dengan tidur dan bersantai di rumah. Rutinitas yang telah menyita waktu serta dilakukan dari pagi hingga malam membuat mereka menghabiskan waktunya di rumah mengganti waktu yang terbuang yang seharusnya dipakai untuk istirahat yang malah dipakai buat bekerja. Mahasiswa lebih banyak menghabiskan waktu mereka secara bersama-sama. Mereka melakukan beragam aktivitas dengan sesama teman-teman mahasiswa. Kegiatan waktu senggang lebih menyenangkan dilakukan jika bersama teman-teman kuliah sambil menjalin keakraban.

 

Saran

Waktu senggang dianggap waktu untuk memulihkan energi yang sudah terkuras karena rutinitas sehari-hari. Aktivitas-aktivitas mahasiswa di waktu senggang diharapkan bisa memberi manfaat setidaknya bagi dirinya sendiri maupun terhadap orang lain. Melakukan kegiatan-kegiatan yang positif diharapkan bisa membentuk karakter generasi muda yang lebih unggul dan menjadi harapan bangsa. Daripada dihabiskan dengan melakukan kegiatan yang memberi dampak yang buruk bagi dirinya maupun bagi orang lain. Lingkungan juga turut mempengaruhi, maka waktu senggang harus bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang berguna. Walaupun sifatnya sebagai refresing akan tetapi memberikan manfaat bagi jiwa dan raga.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

Arudam, Kanal. 2014. Pengertian Karaoke, Kanal Informasi. (Online). Kanalku.blogspot.com/2014/01/pengertian-karaoke.html. Diakses tanggal 12 februari 2015.

 

Bruneau, Tom. 1996. Dimensi Waktu Dalam Komunikasi Antarbudaya. Bandung : Remaja Rosdakarya

 

Chakim, Lutfi. 2012. Mahasiswa Serta Peran Dan Fungsinya. (Online). http://Lutfichakim.blogspot.com/2012/04/mahasiswa-serta-peran-dan-fungsinya.html. Diakses pada tanggal 1 Februari 2015.

 

Hasniah. 2011. Aktivitas Mahasiswa Lembaga Dakwah Kampus Universitas Haluoleodalam Jurnal Sejarah Dan Budaya Walasuji, Balai Pelestarian Sejarah Dan Nilai Tradisional Makassar. Halaman 99-104 Volume 2, No. 1, Juni.

 

Koentjaraningrat. 1996. Pengantar Antropologi I. Jakarta : Rineka Cipta.

Lakein, Alan. 2007. Manajemen Waktu. Jakarta : Mata Katulistiwa.

Ridha, Muhammad. 2012. Sosiologi Waktu Senggang, Eksploitasi Dan Komodifikasi Perempuan Di Mal. Yogyakarta : Resistbook.

 

Scott, James. 2011. Sosiologi The Key Concepts. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Setiadi, Elly & Kolip, Usman. 2011. Pengantar Sosiologi. Pemahaman Fakta Dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta : Kencana.

 

Suartaya, Kadek. 2011. Seni Tradisi: Modal Budaya Membangun Karakter Bangsa Melalui Rekonstruksi Kreatif Dan Dekonstruksi Kritis (Bagian I). Makalah. Denpasar : ISI.

 

www.kamusbesar.com/17125/kafe. Diakses tanggal 12 Februari 2015.

[1] Kongsi-kongsi adalah kegiatan saling memberi atau turut serta menyumbang berupa uang agar mencukupi sehingga mengatasi masalah keuangan mereka.