Saka Widya Budaya Bakti adalah wadah kegiatan untuk meningkatan pengetahuan dan keterampilan praktis para pramuka di bidang Pendidikan dan Kebudayaan khususnya pendidikan anak usia dini, nonformal dan informal, seni dan film, sejarah, nilai budaya, cagar budaya dan museum yang dapat diterapkan pada diri, keluarga, lingkungan dalam menciptakan lapangan kerja.

      Saka Widya Budaya Bakti memiliki tujuh krida, yaitu: 1) Krida Pendidikan Masyarakat; 2) Krida Anak Usia Dini; 3) Krida Pendidikan Kecakapan Hidup; 4) Krida Bina Sejarah; 5) Krida Bina Seni dan Film; 6) Krida Bina Nilai Budaya; 7) Krida Bina Cagar Budaya dan Museum.

      Dari tujuh krida yang ada di dalam Saka Widya Budaya Bakti, ada satu krida khusus yang mewadahi anggotanya yang memiliki minat khusus di bidang cagar budaya dan museum yakni Krida Bina Cagar Budaya dan Museum. (Ferry A.)

Saka Widya Budaya Bakti di “Car Free Day Event”

Ketua Kwarda DIY, GKR Pembayun mengunjungi stan Saka Widya Budaya Bakti – Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY pada acara Car free Day dalam rangka peringatan Tujuh Windu Gerakan Pramuka di selasar Gedung Kedaulatan Rakyat, Jalan Margo Utomo Yogyakarta pada 6 Agustus 2017.
Anggota Saka Widya Budaya Bakti SMA 1 Kalasan membagikan Komik Mari Cintai Cagar Budaya kepada anak-anak pada acara Car free Day dalam rangka peringatan peringatan Tujuh Windu Gerakan Pramuka di Jalan Margo Utomo pada 6 Agustus 2017.

 

 

 

 

 

 

 

 

*Tulisan ini pernah dipublikasikan pada “Pameran Bersama Kebudayaan” dalam rangka menyemarakkan acara Perkemahan Wirakarya Pramuka Ma’arif Nahdlatul Ulama Nasional II di Lapangan Tembak Akmil Magelang-Jawa Tengah, 18 s.d. 22 September 2017.