Telusuri Jejak Tionghoa di Petak Sembilan

0
5159

Menjelajah kota Jakarta tak lengkap rasanya bila belum mengunjungi Pecinan Petak Sembilan di kawasan Glodok, Jakarta Barat. Selain akan mendapatkan pengalaman baru, mengunjungi Pecinan Petak Sembilan juga akan menambah pengetahuan baru tentang sejarah etnis Tionghoa di Jakarta.

Pecinan Petak Sembilan terletak di sepanjang jalan Kemenangan III nomor 13, Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat. Jika Anda tertarik menjelajahi kawasan ini, kami menyarankan untuk melakukannya dengan berjalan kaki. Selain agar tidak menimbulkan kemacetan, Anda juga akan dapat mengeksplor beberapa area menarik yang ada di sana.

Melewati pintu masuk Pecinan Petak Sembilan, Anda akan disuguhi banyak lampion merah yang terbentang di sepanjang jalan. Sedangkan di kanan kirinya, ada banyak sekali bangunan yang menyediakan berbagai rupa peralatan ibadah umat Buddha dan Konghucu. Jangan heran bila akhirnya Anda akan mencium bau harum ketika sedang berjalan menyusuri area ini.

Di komplek Pecinan Petak Sembilan, Anda dapat menemui tiga vihara, salah satunya adalah Vihara Dharma Bhakti, yang merupakan vihara tertua di Jakarta. Klenteng ini dibangun pada tahun 1650 oleh seorang Letnan Tionghoa bernama Kwee Hoen, dan dinamakan Kwan Im Teng. Walau tidak ditemukan buktinya, klenteng ini pernah terbakar dalam peristiwa pembantaian etnis Tionghoa pada tahun 1740. Klenteng dipugar kembali pada tahun 1755 oleh Kapitein Oei Tjhie, dan diberi nama Kim Tek le. Pada tahun 1965, oleh Dewan Wihara Indonesia, nama Kim Tek Le kemudian diubah menjadi Vihara Dharma Bhakti, yang berarti Kelenteng Keutamaan Emas.

Peristiwa terbakarnya klenteng kembali terjadi pada tanggal 2 Maret 2015. Sumber penyebabnya diduga berasal dari lilin dan dupa yang berada di dalam Vihara Dharma Bhakti, lalu merembet ke rumah penduduk. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut meskipun kerugian materialnya diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Bangunan utama dan para patung dewa ikut hangus terbakar, kecuali patung Dewi Kwan Im yang berhasil diselamatkan. Kini, kegiatan di Vihara Dharma Bhakti sudah berjalan seperti semula, meski masih ada beberapa bagian bangunan sedang dalam proses renovasi.

Di komplek Pecinan Petak Sembilan juga terdapat pasar yang berbeda dengan kebanyakan. Meski berupa pasar tradisional, di pasar Pecinan Petak Sembilan Anda akan menemukan beragam bahan masakan yang tidak dijual di pasar-pasar tradisional lain, seperti katak, beragam jenis jamur, rempah, akar-akaran, bahan jamu, dan lain sebagainya. Uniknya lagi, mayoritas penjual dan pembeli berkomunikasi menggunakan Bahasa Mandarin, yang semakin menguatkan nuansa Tionghoa di Pecinan Petak Sembilan.

Jika Anda sudah merasa lelah menyusuri kawasan pasar Petak Sembilan, kini saatnya Anda berbelok ke kawasan kuliner yang letaknya tak jauh dari pasar, yaitu Gang Gloria. Pilihannya cukup lengkap, mulai dari daging, sayuran, buah-buahan, hingga tentu saja chinese food. Sebagian besar olahan makanan di sini menggunakan olahan daging babi, jadi bagi Anda yang beragama muslim, Anda harus jeli saat memesan makanan. Jika ingin mencicipi kudapan ringan, di sana juga terdapat beberapa warung jajanan seperti Kopi Es Tak Kie, Rujak Juhi, dan permen warna-warni dengan berbagai rasa.

Untuk memeriahkan Imlek, jangan lupa untuk belanja di Pasar Glodok. Di sana ada banyak sekali aksesori yang berhubungan dengan Imlek, seperti angpao, camilan, lampion, hiasan nanas, gantungan pintu, kue kerancang, hingga baju cheongsam. Harga yang ditawarkan pun jauh lebih murah ketimbang membelinya di mall.