Kegiatan Pertemuan Nasional Museum Se-Indonesia masih berlanjut, Rabu (27/05/15), Daud Aris Tanudirjo, Akademisi UGM, mengawali kegiatan hari ini dengan memberikan paparan mengenai Pengembangan Museum Menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Museum yang sukses mencakup tiga faktor yakni museologi, psikologi, dan jiwa kewirausahaan. “Hal yang mendorong kesuksesan museum yakni SDM yang kegairahan kerja, penuh dedukasi, dan emosional”, tukas Daud. Adapun kebutuhan SDM masa kini meliputi audience specialists, content specialists, communication specialists dan installation specialists.
Museum harus memahami masyarakat meskipun terdapat pergeseran ekonomi. Menyongsong MEA akan terjadi pergerakan bebas dalam hal services, investment, capital dan skilled labour. Museum harus memberikan pengalaman menarik. “Program pendidikan yang tepat ditambah pengalaman yang baik, menjadi museum yang sukses”, ujar Daud. Itulah yang menjadikan museum sebagai bagian dari indutri kreatif.
Selain faktor SDM, adapun faktor lain yang mempengaruhi MEA. Direktorat Kerjasama ASEAN, Kementerian Perdagangan berujar, “kita mempunyai forum permuseuman di ASEAN atau reguler forum”. Melalui forum tersebut kita dapat lebih sadar terhadap museum. Adapun penguasaan bahasa asing pada level ASEAN dan memperluas networking, merupakan cara untuk menghadapi MEA.