Semarak Festival Permainan Anak Tradisional di Tulungagung

0
3169

Tulungagung, Jawa Timur – Ada pemandangan menarik di Desa Simo, Kecamataan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, pada Minggu (24/2/2019). Berlokasi di pelataran Omah Gajah, pusat kerajinan batik dan kriya Desa Simo, ratusan anak-anak antusias memaikan permainan tradisional. Mulai dari Gobak Sodor, Balap Bakiak hingga Lontopan atau bedil-bedilan.

Festival Permainan Anak Tradisional ini diikuti oleh anak-anak di Sekolah Dasar yang dibagi menjadi tiga kloter besar. Masing-masing kloter berisikan tujuh permainan yang akan dimainkan dengan durasi maksimal 15 menit. Kurang lebih, ada sekitar 20 jenis permainan di festival tersebut, diantaranya Betengan, Semprong, Balap Batok, Sepur-sepuran, Kekehan, Tarik Tambang, Entik dan lain sebagainya.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, mengapresiasi Festival Permainan Anak Tradisional yang dilaksanakan secara gotong royong oleh masyarakat desa. Ditambah kegiatan ini melibatkan 19 Desa dan Karang Taruna serta Forum Anak yang sudah berkembang di kecamatan setempat.

“Saya ke sini mau melihat pelaksanaan festival permainan anak tradisional seperti apa. Dan senang melihat anak-anak di sini senang,” ujarnya di sela-sela pembukaan.

Salah satu pendamping peserta, Nana, Guru Sekolah Dasar Simo menyambut antuasias festival tersebut. Terlebih dengan adanya pagelaran permainan anak tradisional ini dapat menekan jumlah anak-anak yang bermain gawai.

“Dengan begini mereka tahu kalau permainan tradisional sebenarnya menyenangkan. Semoga tetap berjalan seperti ini,” tambahnya.

Festival Permainan Anak Tradisional juga merupakan manifestasi gerakan kebudayaan nasional yang sedang diarusutamakan dalam skema pemajuan kebudayaan. Adapun festival ini merupakan gerbang berlangsungnya Pekan Kebudayaan Nasional dengan kolaborasi Direktorat Jenderal Kebudayaan dan pemerintah daerah Tulungagung. Sekaligus implementasi Resolusi pertama yang tertuang di Kongres Kebudayaan Indonesia.

 

 

Foto: Agus Riyanto