Konsep Naskah Proklamasi diutarakan kepada hadirin di serambi muka (ruang pengesahan/ penandatanganan naskah proklamasi). Soekarno mulai membacakan rumusan pernyataan kemerdekaan yang telah dibuat itu secara perlahan-lahan dan berulang-ulang. Setelah itu beliau bertanya kepada hadirin, setuju. Kemudian diulang lagi pertanyaan oleh Soekarno, Benar-benar semua saudara setuju? Jawabannya adalah sama yaitu, “setuju”.
Ketika sampai saat untuk menandatangani timbul pertentangan pendapat dan suara gaduh. Menurut Teukoe Moehammad Hassan, ada tiga usulan yang diajukan dalam menandatangani naskah proklamasi:
1. Menandatangani semua
2. Membagi kelompok yang hadir dan tiap kelompok satu orang menandatangani
3. Hanya ketua dan wakil ketua saja yang menandatangani
Akhirnya Sukarni maju ke muka dengan suara lantang mengatakan : Bukan kita disini harus menandatangani naskah, cukuplah dua orang saja yang menandatangani atas nama rakyat Indonesia, yaitu Soekarno dan Hatta. Usul tersebut diterima oleh hadirin dengan tepuk tangan dan berseri-seri.
Naskah Proklamasi ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta di atas sebuah piano yang terletak di bawah tangga atas nama Bangsa Indonesia.
Selesai Naskah Proklamasi ditandatangani, dibicarakan mengenai tempat pembacaan naskah proklamasi dan atas pertimbangan keamanan maka Soekarno mengumumkan, bahwa pembacaan naskah proklamasi diadakan di halaman depan rumah kediamannya Jl. Pegangsaan Timur No.56.