sejarah museum perumusan naskah proklamasi (4)

0
1176

Ruang ini merupakan tempat peristiwa bersejarah yang pertama dalam persiapan Perumusan Naskah Proklamasi. Ruangan tersebut adalah ruang tamu yang juga digunakan sebagai kantor oleh Maeda.

Sepulang dari Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945, pukul 22.00 WIB, Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta. dan Mr. Ahmad Soebardjo diterima oleh Maeda di ruang ini. Pertemuan ini dihadiri oleh Nishijima (Asisten Maeda) dan Mijoshi (seorang diplomat karir kementerian Jepang).

Setelah saling memberi hormat. Soekarno mengucapkan terima kasih atas kesediaan Maeda meminjamkan rumah kediamannya untuk rapat mempersiapkan Proklamasi. Maeda menjawab : “Itu sudah kewajiban saya yang mencintai Indonesia Merdeka”. Disamping itu Maeda memberitahukan pesan dari Gunseikan bahwa rombongan yang pulang dari Rengasdengklok segera menemuinya.

Setelah pembicaraan antara Tokoh Nasional dengan Maeda selesai, rombongan yang terdiri dari Soekarno, Hatta, Ahmad Soebardjo, Mijoshi dan Maeda berangkat menemui Gunseikan. Akan tetapi, rombongan hanya bertemu dengan Jenderal Nishimura. Pertemuan dengan Nishimura menimbulkan reaksi dari Soekarno dan Hatta berupa protes, bahwa pihak Jepang tidak menepati janji. Akhirnya rombongan kembali menuju kediaman Maeda.

Soekarno, Hatta, Ahmad Soebardjo dan Mijoshi segera memasuki ruangan dan disambut Maeda. Ketika pembicaraan berlangsung, pemimpin bangsa telah menyatakan bahwa Indonesia menolak dijadikan sebagai barang inventaris yang harus diserahkan Jepang kepada Sekutu. Oleh karena itu mereka menyatakan untuk merdeka sekarang juga serta menunjukkan bangsa lain, sebagai bangsa yang berhak menentukan nasibnya memproklamasikan kemerdekaan.