Satu Dekade Lomba Cerdas Cermat Museum: Menteri Kebudayaan jelaskan Museum bukan hanya ruang penyimpanan artefak, tetapi juga pusat edukasi dan inspirasi bagi generasi muda

0
343
Menteri Kebudayaan beserta jajaran berfoto bersama para peserta LCCM 2024.

Jakarta, 1 November 2024 – Museum Nasional Indonesia kembali menggelar Lomba Cerdas Cermat Museum (LCCM) yang tahun ini memasuki satu dekade pelaksanaannya. Ajang tahunan yang diikuti oleh pemuda pemudi dari 36 provinsi ini dirancang untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap sejarah dan budaya bangsa. Dengan tema “Arunika” yang melambangkan semangat baru untuk keberlanjutan budaya, acara ini akan berlangsung pada 1 hingga 7 November 2024.

LCCM diselenggarakan dengan maksud untuk membangkitkan minat siswa, pelajar, generasi muda serta masyarakat untuk mengunjungi museum, menumbuhkan daya apresiasi siswa terhadap kebudayaan Indonesia sebagai wujud nyata kontribusi Museum dan Cagar Budaya dalam upaya melestarikan kebudayaan bangsa. Selain itu LCCM juga diharapkan dapat mengenalkan tokoh pahlawan, khususnya kepada generasi muda yang diharapkan dapat meneladani sikap dan patriotisme para pahlawan, menciptakan rasa bangga dan cinta terhadap tanah air melalui wawasan kebudayaan dan sejarah kepahlawanan, serta mengajak generasi muda untuk menghargai bangsanya.

Penyusunan kisi-kisi dan bahan materi soal serta buku panduan LCCM turut melibatkan empat (4) orang narasumber yang berkompeten di bidang sejarah, permuseuman, kebudayaan, dan bahasa, yakni: Prof. Dr. Maria Immaculatus Djoko Marihandono, S.S., M.Si. (Akademisi Universitas Indonesia/sejarawan/ahli sejarah Indonesia); Sri Patmiarsi Retnaningtyas, M.Hum. (Pemerhati Museum/Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia); Dr. Wiwin Djuwita S. Ramelan, M.Hum. (Akademisi Universitas Indonesia/Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia); dan Esra Nelvi M. Siagian, M.M., M.Ed. (Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing).

Tema Arunika pada tahun ini mencerminkan komitmen yang diusung oleh Indonesian Heritage Agency (IHA), yang kini mengelola 18 museum, 34 situs cagar budaya nasional di Indonesia. Sejalan dengan visi IHA, program ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk memperkenalkan kekayaan warisan budaya Indonesia yang sangat beragam, khususnya untuk generasi muda.

Visi IHA berikutnya yang diusung melalui kompetisi ini, yakni mengoptimalkan fungsi museum sebagai sumber pengetahuan. Dalam setiap pertanyaan yang diajukan pada kompetisi ini, terdapat pelajaran berharga mengenai sejarah, seni, dan nilai-nilai yang membentuk identitas bangsa Indonesia. Oleh karena itu diharapkan para peserta tidak hanya menunjukkan kemampuan terbaik mereka, namun juga mengembangkan kecintaan terhadap museum sebagai jendela pengetahuan dan budaya.

Dengan demikian LCCM bukan sekadar ajang kompetisi, namun juga wadah penting bagi generasi muda untuk mendalami dan memahami warisan budaya Indonesia. Memasuki tahun kesepuluh, LCCM telah terbukti menjadi program publik yang dapat menjadi contoh dan diimplementasikan oleh museum-museum lain di seluruh Indonesia. Inisiatif ini mendorong lahirnya generasi yang berbudaya dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Dalam pembukaan kegiatan ini, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc., menekankan peran penting terselenggaranya kegiatan LCCM. Oleh karena itu Beliau menegaskan komitmen Kementerian Kebudayaan dalam mendukung pelestarian kebudayaan yang melibatkan partisipasi generasi muda agar warisan budaya Indonesia tetap relevan bagi generasi masa depan.

Misi IHA untuk menjaga relevansi warisan masa lalu dengan masa kini dan masa depan semakin ditekankan melalui strategi kolaborasi kolektifnya. Sebagaimana disampaikan oleh Menteri Kebudayaan yang berharap LCCM tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi ruang bagi generasi muda untuk bertukar ide, tumbuh, dan terinspirasi untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia.

“Sepuluh tahun perjalanan LCCM adalah bukti nyata bahwa museum bukan hanya ruang penyimpanan artefak, tetapi juga pusat edukasi dan inspirasi bagi generasi muda. Museum bukan tempat penyimpanan akhir, melainkan tempat untuk belajar sejarah dan budaya bangsa. Antara masa lalu, masa sekarang dan masa mendatang akan selalu terkait, museum sebagai tempat untuk belajar menjadi jembatan yang menghubungkan itu semua,” ungkap Dr. Fadli Zon, M.Sc. Oleh karena itu Beliau turut menyampaikan bahwa Kementerian Kebudayaan akan terus berupaya untuk meningkatkan standar dan juga kelas museum-museum yang ada di Indonesia.

“Saya berharap LCCM dapat terus menjadi jembatan yang memperkenalkan warisan budaya Indonesia kepada generasi muda, membangkitkan rasa bangga, dan mengukuhkan peran museum sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka. Agar para peserta datang ke museum bukan karena LCCM saja, namun kedepannya akan terus mengunjungi museum, dan bahkan menjadi duta-duta museum,” pungkas Menteri Kebudayaan, mengapresiasi antusiasme para peserta dalam kegiatan ini.

Dengan dukungan penuh dari Kementerian Kebudayaan, Museum Nasional Indonesia, dan Indonesian Heritage Agency, LCCM 2024 menegaskan kekuatan kolaborasi antara kompetisi, edukasi, dan inspirasi. Edisi istimewa ini merayakan 10 tahun kesuksesan LCCM dan memperkuat pentingnya menjaga, menghormati, dan mengimajinasikan kembali kekayaan budaya Indonesia untuk generasi yang akan datang.

Lomba ini diselenggarakan agar nantinya apresiasi masyarakat terhadap museum khususnya dari kalangan pelajar dapat meningkat dengan pesat. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menyebarluaskan informasi/pengetahuan tentang wawasan kebudayaan dan perjuangan bangsa kepada kalangan pelajar sehingga terwujud kesadaran jati diri bangsa dan untuk mewujudkan karakter yang kuat dalam diri generasi muda. Adapun masyarakat yang ingin menyaksikan LCCM dapat menonton siaran langsungnya yang ditayangkan di kanal Youtube Museum Nasional tiap harinya.

***

Tentang Indonesian Heritage Agency

Indonesian Heritage Agency (IHA) merupakan badan layanan umum di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang saat ini bertanggung jawab atas pengelolaan 18 museum dan galeri serta 34 situs cagar budaya nasional di Indonesia. Terbentuk pada tahun 2022 dan diresmikan menjadi badan layanan umum pada 1 September 2023, IHA mempunyai visi menjadi institusi yang bersifat kolaboratif dan mendorong daya cipta, perubahan sosial, serta pembangunan masyarakat yang berbudaya.

IHA mengedepankan peningkatan pelayanan yang berbasis perlindungan sebagai prioritas utama. Dengan merangkul kreativitas dan mengusung semangat kolaborasi yang inklusif. IHA secara kolektif berkontribusi untuk membuka wawasan apresiasi mendalam terhadap warisan budaya Indonesia yang beragam.

Tentang Museum Nasional Indonesia

Museum Nasional Indonesia merupakan institusi penting dalam pelestarian dan edukasi kebudayaan Nusantara. Awal mula sebagai lembaga penelitian dan pengetahuan alam, sejarah, dan sosial budaya yang

bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BGKW) pada 24 April 1778. Museum Nasional Indonesia kini telah berkembang menjadi museum terbesar di Indonesia. Memiliki empat gedung utama sebagai perlindungan dan pemanfaatan koleksi yang mencapai lebih dari 196.000 benda budaya. Museum Nasional Indonesia menyajikan representasi dari keberagaman budaya Indonesia mulai dari masa prasejarah hingga masa kini. Beragamnya jenis koleksi menjadikan Museum Nasional Indonesia sebagai destinasi utama masyarakat hingga sebagai pusat kajian budaya Nusantara bagi peneliti yang ingin lebih memahami Indonesia.

Revitalisasi Museum Nasional Indonesia setelah musibah kebakaran menegaskan komitmen museum untuk memperkuat identitas “Kita Indonesia” melalui narasi yang menunjukan perjalanan museum dari masa ke masa. Dengan memelihara bangunan cagar budaya dan mengintegrasikan koleksi dalam tata pamer yang relevan, Museum Nasional Indonesia memperkuat akar identitas bangsa Indonesia. Program edukasi yang selaras dengan perkembangan zaman, termasuk Ruang Pamer ImersifA yang menggabungkan teknologi audio-visual, serta Lomba Cerdas Cermat Museum (LCCM) tingkat nasional, menunjukan inovasi Museum Nasional Indonesia dalam menyajikan informasi koleksi. Program kolaborasi internasional dan publikasi berbagai platform menunjukkan upaya Museum Nasional Indonesia dalam mengedukasi masyarakat secara luas, menjadikan museum tidak hanya sebagai pusat kajian budaya tetapi juga sebagai destinasi yang menarik bagi wisatawan domestik hingga mancanegara.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi: Tim humas Kementerian Kebudayaan

Sosial Media: @budayasaya

Sipres LCCM 2024 – Satu Dekade Lomba Cerdas Cermat Museum – Menteri Kebudayaan jelaskan Museum bukan hanya ruang penyimpanan artefak, tetapi juga pusat edukasi dan inspirasi bagi generasi muda (1)