Resmikan Museum Sarkofagus, Menbud Ingin Museum Jadi Ruang Yang Hidup dan Relevan Bagi Masyarakat

0
20

Bali, 27 Februari 2025 – Menteri Kebudayaan meresmikan Museum Sarkofagus yang terletak di Kabupaten Gianyar, Bali sebagai bagian dari upaya pelestarian warisan budaya dan sejarah peradaban Nusantara. Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan menegaskan bahwa museum ini merupakan bukti nyata eksistensi peradaban megalitik di Nusantara yang telah ada sejak ribuan tahun lalu.

“Sarkofagus yang kita lihat hari ini bukan sekadar peninggalan masa lalu, tetapi juga merupakan bagian dari sejarah panjang peradaban di Nusantara. Lebih dari 87 sarkofagus ditemukan di Bali, dan bentuk serupa juga ditemukan di berbagai wilayah lain seperti Sumatera, Jawa, Sumbawa, Flores, hingga Sulawesi. Ini menunjukkan bahwa peradaban di Nusantara telah ada sejak lama dan memiliki keterkaitan yang kuat,” ujar Menteri Kebudayaan dalam sambutannya.

Lebih jauh, Menbud Fadli Zon menekankan bahwa Indonesia memiliki kekayaan peninggalan sejarah yang luar biasa. Sebagai contoh, 60% dari temuan Homo erectus dunia ditemukan di Indonesia, menegaskan bahwa wilayah ini merupakan salah satu pusat peradaban tertua di dunia. Belum lagi berbagai lukisan purba yang ditemukan di Maros-Pangkep, Kalimantan, hingga Sumatera, yang memperkuat bukti tentang perjalanan panjang budaya dan manusia di Nusantara.

Sarkofagus yang ditemukan di Bali, dengan berbagai bentuk dan ukurannya, menunjukkan adanya sistem sosial yang telah berkembang di masa lalu. Tradisi pemakaman megalitik yang masih berlangsung hingga kini di beberapa wilayah seperti Sumba dan Toraja menegaskan kesinambungan budaya yang tetap bertahan dari masa ke masa. Di Sumba, batu-batu besar masih digunakan sebagai makam bagi kaum bangsawan, sementara di Toraja, tradisi liang atau makam tebing terus dilestarikan.

Menteri juga menyoroti pentingnya Museum Sarkofagus yang ke depan akan dikelola oleh Kementerian Kebudayaan menjadi pusat edukasi dan literasi budaya. “Kita tidak hanya menampilkan artefak, tetapi juga ingin menghadirkan museum sebagai ruang edukasi, literasi, dan bahkan pusat seni. Museum tidak boleh hanya menjadi tempat penyimpanan benda sejarah, tetapi harus menjadi ruang yang hidup dan relevan bagi masyarakat, termasuk generasi muda,” tegasnya.

Dalam kesempatan ini, Menteri juga menekankan pentingnya mengaktivasi kembali museum-museum di seluruh Indonesia. Saat ini, terdapat sekitar 469 museum yang tersebar di berbagai daerah, namun jumlah tersebut masih dianggap kecil dibandingkan dengan luas dan kekayaan budaya Indonesia. Oleh karena itu, Kementerian Kebudayaan bekerja sama dengan Asosiasi Museum Indonesia (AMI) berupaya untuk memastikan bahwa museum-museum di Indonesia tidak hanya menjadi tempat penyimpanan, tetapi juga menjadi pusat pengetahuan yang aktif dan dinamis.

“Museum Sarkofagus ini adalah bagian dari kekayaan kita. Dengan aktivasi museum ini, kita berharap semakin banyak orang yang tertarik untuk mengkaji dan memahami warisan budaya Nusantara,” tutup Menteri Kebudayaan, yang pada kesempatan tersebut turut didampingi oleh Ketua AMI, Putu Supadma Rudana; Kepala Majelis Kebudayaan Bali, Prof. I Made Bandem; Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya, Abi Kusno; serta Anggota Dewan Pengawas Museum dan Cagar Budaya, Tamalia Alisjahbana. Pada peresmian museum ini diakhiri dengan simulasi penggunaan informasi multimedia interaktif.

Museum Sarkofagus dirancang lebih menarik dan edukatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Museum ini bekerja sama dengan Universitas Udayana dan Asosiasi Museum Indonesia (AMI) untuk mengembangkan teknologi digital dan konten interaktif. Aktivasi museum ini, menurut Fadli, akan memungkinkan masyarakat lebih dekat dengan cerita peradaban kuno.

Ke depan, Museum Sarkofagus diharapkan dapat menjadi ikon edukasi yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini. Dengan dukungan teknologi digital, dokumentasi yang lebih lengkap, serta pengembangan merchandise dan media interaktif, museum ini diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk lebih mengenal dan memahami warisan budaya leluhur.

*Untuk informasi lebih lanjut:
Kementerian Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id
Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
Whatsapp Channel: Kementerian Kebudayaan
#KementerianKebudayaan #PemajuanKebudayaan