(5/11) Bertempat di Gedung A Lantai 3 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan , berlangsung Pembahasan dan Penelaahan beserta Revisi RKAKL 2013 mulai pukul 09 : 00 – 17 : 00 WIB
Dilaksanakan Tanggal 1 November 2013, Pukul 13.00 WIB bertempat di Ruang Rapat Golden Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Rapat dibuka oleh Ibu Winarni Kepala Bagian perencanaan dan Penganggaran, membahas beberapa poin sebagai berikut :
- Arahan dirjen kebudayaan
- Paparan direktur tentang fokus program unggulan 2014
- Pengembangan sistem aplikasi perencanaan amerta dan administrasi
- Rambu-rabu RKAKL 2014
- Output sidang Komis
Bapak Kacung Marijan Direktur Jenderal Kebudayaan yang berhalangan hadir , diwakilkan oleh Bapak Endjat yang membahas beberapa poin : program kegiatan, capaian dan fokus kegiatan.
Berjumlah 10 kegiatan yang menjadi program pelestarian Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Ada tiga pilar penting sebagai berikut”
- Penguatan karakter bangsa
- Pelestarian warisan budaya
- Penguatan diplomasi budaya
Beberapa Pagu di setiap UPT dan Direktorat mengalami penurunan pada tahun 2014, kemungkinan dikarenakan adanya Pemilu pada tahun 2014.
Pada tahun 2014 direktorat kebudayaan masih ada bansos, brrti masih bagus dalam sisi manajemen, yang mana belanja baran 70 %, belanja modal 12 %, belanja bansos 2%, nelanja pegawai 16%.
Pilar-pilar dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Pembangunan karakter bangsa melalui kebudayaan
- Persemaian nilai budaa sebagai pembentuk karakter bangsa
- Penguatan kantong2 budaya: sanggara/ komunitas/ desa adat
- Penyuluh budaya
- Fasilitas sarana budaya untuk sekolah
- Fasilitas pembuayan film pendek dan dokumenter
- Bahan publikasi / INDB
- Gerakan nasional cinta museum
- Anugrah kebudayaan maestro
- Pelestarian warisan budaya
- Registrasi nasional cagar budaya sebagai warisan budaya nasional
- Revitalisasi cagar budaya (sangiran, muaro jambi, pengasingan bung karno, diende/ keraton-keraton)
- Revitalisasi museum
- Penguatan Diplomasi Budaya
- Penyelenggaraan forum dunia bidang kebudayaan
- Penguatan diplomasi budaya, rumah budaya di luar negeri
- Pengembangan rumah budaya nusantara
- Penominasian warisan budaya nasional menjadi warisan budaya dunia (UNESCO)
- Penguatan warisan budaya dunia (sosialisasi/publikasi/summit)