Jakarta – Menyambut gelaran seni internasional terbesar di Eropa, Europalia 2017, Direktur Jenderal Kebudayaan, Kacung Mariijan, bersama General Manager Europalia, Kristine de Mulder, memaparkan tentang detail gelaran Europalia dihadapan perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dari 34 Provinsi di Indonesia. Rapat ini diadakan di Ruang Pameran, Museum Nasional, Jakarta (27/08/15).
Indonesia mendapatkan kehormatan sebagai Guest Star Country dalam pelaksanaan Europalia 2017 mendatang. Rapat ini diadakan sebagai bentuk koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah untuk bersama – sama mempersiapkan kesenian unggulan dari daerah masing – masing. Kacung Marijan berpesan bahwa Europalia merupakan event besar sehingga diperlukan kolaborasi yang erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta pihak swasta. Selain itu, Kacung Marijan menargetkan pengunjung yang menghadiri Europalia Indonesia pada Oktober 2017 hingga Januari 2018 mendatang mampu mencapai 1,5juta pengunjung.
Selaku General Manager Europalia, Kristine de Mulder berpesan bahwa kesuksesan acara Europalia berdasarkan komunikasi dan kolaborasi yang baik antara semua pihak yang terlibat dalam gelaran Europalia. Makarim Wibisono selaku dubes senior memaparkan, “pameran merupakan media komunikasi yang dinamis untuk memperkenalkan budaya sebuah negara”. Empat hal yang akan menjadi acuan dalam gelaran Europalia Indonesia 2017 adalah cagar budaya, seni kontemporer, inovasi baru dalam seni, dan pertukaran seniman Indonesia dengan seniman Eropa. Nantinya, gelaran Europalia akan diselenggarakan di Brussels, Ibu Kota Belgia yang sekaligus menjadi Ibu Kota Uni Eropa.
Menutup acara, Duta Besar Belgia untuk Indonesia, H.E Mr. Patrick Herman menyampaikan pesannya untuk Indoensia bahwa penyelenggaraan Europalia Indonesia 2017 merupakan sebuah tantangan. Tantangan bagaimana Indonesia mampu menarik minat pengunjung yang merupakan warga Uni Eropa. Selain itu Patrick juga berterima kasih atas antusiasme Indonesia untuk terlibat dalam gelaran Europalia.
