RAMBU-RAMBU TRADISIONAL ACEH
Bpcb-Aceh :Rambu-rambu tradisional Aceh adalah salah satu tradisi yang sudah melekat dan tidak dapat dipisah dalam kehidupan bermasyarakatdi Aceh dan sifatnya turun-temurun Pada umumnya masyarakat Aceh khususnya Aceh Besar sudah melakukan kebiasaan seperti ini sejak jaman dahulu sehingga sampai sekarang ini masih berlaku dan berjalan baik dengan kesadaran masing-masing. Rambu-rambu ini sangat erat hubungannya dengan sosial sehari-hari dan tidak boleh dilanggar, bila ada individu dalam masyarakat yang melanggar juga maka akan berusan dengan massal atau masyarakat banyak umpanya :
– Di satu desa ada sebuah kebun atau ladang rumput yang yang ditumbuhi rumput tanpa pagar kelihatannya bebas tetapai bila ditengah- rumput ada di pajangkan satu tiang yang diikat daun kelapa dalam bahasa Aceh disebut (Lambee) maka rumput tersebut tidak boleh dipotong lagi artinya rumput itu ada pemimiliknya yang sengaja dipelihara.biasanya masyarakat sudah melihat tanda tersebut tidak berani lagi masuk apalagi memotongnya kecuali sudah bertemu dengan pemiliknya minta ijin.
– Contoh yang lain dalam kehidupan sehari-hari salah seorang masyarakat mau adakan acara dirumah misalnya pesta sudah pasti mengundang tetangganya, undangan atau memberi tahu kepada tetangga dengan cara ( Muroh) dalam bahasa Aceh, muroh ini dilakukan paling kurang 3 hari sebelum acara dilaksakan, yang muroh ini saudara dekat dan dibantu oleh tetangga lainnya. ketika Muroh atau datang memberi tahu kerumah tetangga tetangga ternyata rumah tertutup tidak ada orang maka yang muroh tadi cukup meletakkan sebatang rokok di pintu rumahnya jika yang diundang kaum laki-laki, tetapi jika yang diundang kaum perempuan maka meletakkan selembar daun sirih di pintunya dan jika yang diundang itu keduanya (laki-laki dan perempuan) maka meletakkan sebatang rokok dan selembar daun sirih dipintu atau di pintu pagar rumahnya.(sumber tokoh masyrakat)
Rambu-rambu ini merupakan suatu pembatas, pemberitahuan, dan larangan yang sudah ditaati oleh warga masyarakat desa dan sampai sekarang inipun berlaku, waga masyarakapun tidak perlu merepotkan dengan alat tehnolgi