Presiden SBY Resmi Buka World Culture Forum 2013

0
1255

P1040131

Bali – Senin (25/11) bertempat di Bali International Convention Center, Nusa Dua dilangsungkan Pembukaan Resmi World Culture Forum (WCF) 2013 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Acara pembukaan diawali dengan tarian Saman Gayo yang merupakan salah satu budaya Indonesia dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda. Kemudian dilanjutkan dengan pidato sambutan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Bapak Mohammad Nuh. Beliau menyampaikan bahwa WCF adalah perwujudan dari usulan Presiden SBY tahun 2005 untuk mengadakan Forum Kebudayaan setelah diadakannya World Environment Forum di Rio de Janeiro, Brazil dan World Economic Forum di Davos, Swiss.

M Nuh

“Budaya dapat menjembatani perbedaan dan untuk meyakinkan bahwa kebudayaan yang kita miliki tidak terkikis oleh pengaruh kebudayaan luar maupun untuk mencegah terjadinya benturan kebudayaan”, ungkap Mendikbud. Forum ini pun ditujukan sebagai media untuk secara eksplisit mengekspos konvergensi kebudayaan. Dengan memahami pengetahuan kebudayaan yang akan menghasilkan kebijaksanaan kebudayaan, barulah akan tercipta konvergensi kebudayaan tersebut. Di akhir pidato penyambutannya, beliau menekankan bahwa “No culture, no future”.

Setelah pidato penyambutan, sebuah video yang menceritakan kebudayaan dan profil Indonesia diputar. Kemudian dilanjutkan dengan main keynote speaking (pembicara utama) oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. “Bali dapat dilihat sebagai contoh kecil tempat budaya Barat dan Timur bertemu dan hidup bersisian secara harmonis. Prinsip hidup orang Bali, Tri Hita Karana dapat menjadi contoh kebudayaan sebagai pedoman hidup manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan”, ungkap Presiden SBY dalam pidatonya.

SBY

Beliau berharap WCF dapat digelar secara rutin dan percaya bahwa terdapat banyak topik lain terkait budaya yang dapat diskusikan di masa mendatang. Beliau juga mengharapkan di masa depan, pembangunan dapat berjalan secara adil di setiap daerah. Setelah menyampaikan pidatonya, Presiden SBY didampingi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, M.Nuh dan Asisten Direktur Jenderal UNESCO, Fransesco Bandarin membuka acara WCF secara resmi dengan memukul Kul-kul(alat musik berbahan kayu khas Bali).

Saat menyampaikan pidato pada Sidang Majelis Umum PBB pada Juni 2013 lalu, Presiden SBY mengundang masyarakat dunia untuk menghadiri WCF di Bali. SBY menggarisbawahi pentingnya hubungan antara budaya dan pengembangan untuk Agenda pasca-2015 yang belum sepenuhnya dipahami. WCF 2013 bertemakan “The Power of Culture in Sustainable Development”. Tema tersebut menekankan bahwa kebudayaan memiliki peranan penting dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.

Pembukaan Resmi WCF 2013 yang digelar hari ini, selain dihadiri oleh Bapak Presiden RI beserta Ibu Ani Yudhoyono, juga dihadiri oleh Menteri-Menteri RI, Menteri Kebudayan dari beberapa Negara, Organisasi kebudayaan dunia, para tokoh dan ahli kebudayaan serta keynote speaker (pembicara kunci) WCF, yakni  Prof. Dr. Armatya Sen dan Dr. Fareed Zakaria.

Peserta

Kedatangan tamu undangan disambut oleh anak-anak yang mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia sambil memegang bendera negara-negara peserta. Di convention foyer, undangan kembali disambut oleh anak-anak kecil yang mengenakan pakaian adat Bali sambil memainkan gamelan Bali. Di ruangan ini juga terdapat stand-stand pameran mengenai buku-buku kebudayaan dan kerajinan tangan nusantara.

pemain gamelan cilik