PEMATANG SIANTAR – Kapasitas pendidik Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa terkait implementasi Kurikulum Merdeka penting terus ditingkatkan untuk menjaga kualitas pembelajaran bagi peserta didik penghayat. Hal ini disampaikan Dra. Sri Hartini, M.Si., selaku Pamong Budaya Ahli Utama Direktorat Jenderal Kebudayaan, saat membuka acara Peningkatan Kapasitas Penyuluh Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa di Hotel Horison, Pematang Siantar. Kegiatan ini diselenggarakan Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat bertepatan masuknya libur sekolah mulai tanggal 23 Juni hingga 26 Juni 2023.
Melalui kegiatan ini, pendidik kepercayaan yang sementara ini dikenal sebagai Penyuluh Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa ditingkatkan wawasannya terkait kurikulum merdeka dan keterampilannya menyusun perangkat pembelajaran. Peningkatan kapasitas penyuluh ini dalam rangka optimalisasi layanan Pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa bagi peserta didik penghayat. Hal ini sejalan dengan amanat Permendikbud Nomor 27 Tahun 2016 tentang Layanan Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada Satuan Pendidikan, dan Keputusan Kepala BSKAP Nomor 057/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi Pekerti pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dalam Kurikulum Merdeka.
Peningkatan Kapasitas ini diikuti oleh 38 penyuluh kepercayaan dari 3 provinsi yaitu Provinsi Aceh, Riau, dan Sumatera Utara. Peserta dibekali materi esensi sebagai pendidik oleh Bapak Andri Hernandi (Presidium MLKI Pusat), materi Teknik komunikasi dalam pembelajaran oleh Bapak Otto Bambang Wahyudi (Praktisi Komunikasi), dan materi pengenalan istilah yang digunakan dalam kurikulum merdeka oleh Bapak Jaya Damanik (Praktisi Pendidikan). Peserta dibagi ke dalam kelompok sesuai fase yaitu fase A s.d. F. Peserta dalam kelompoknya dengan pendampingan fasilitator mengenali capaian pembelajaran Pendidikan kepercayaan dan berlatih menyusun Tujuan Pembelajaran (TP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan menurunkannya ke dalam model Pembelajaran atau modul ajar (MA) sederhana.
Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara yang diwakili Bapak Drs. R. Zuhri Bintang, M.AP. turut hadir dan menyemangati para peserta untuk tidak mempermasalahkan lagi antara agama dan kepercayaan. Sebagai pendidik hendaknya terus fokus meningkatkan kapasitasnya secara substansi dan keterampilan mengajar peserta didik dengan baik. Penyuluh kepercayaan agar memanfaatkan moment kegiatan ini dan mengimplementasikannya dalam pembelajaran sekembalinya ke lokasi masing-masing.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun, Bapak Sudiahman Saragih, S.H. juga menekankan bahwa peserta didik penghayat di satuan pendidikan Simalungun telah terlayani dengan baik dalam Pendidikan kepercayaan. Penyuluh kepercayaan harus terus semangat meningkatkan kemampuan mengajarnya dan lebih percaya diri dalam berkomunikasi dengan dinas Pendidikan setempat dan satuan pendidik dalam mengatasi permasalahan layanan Pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.