Penutupan Temu Redaktur Kebudayaan 2015

0
870

Semarang – Temu Redaktur Kebudayaan 2015 telah usai diselenggarakan. Acara ditutup di Hotel Horison Semarang, Minggu (9/8/2015), dengan lima kali ketukan palu yang dibunyikan oleh Sri Hartini, Direktur Direktorat Pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi (Dit. PKT). “Lima kali ketukan palu ini sebagai simbolisasi Pancasila, dasar Negara Indonesia,” ungkap Sri.

Menutup acara, Sri menyampaikan beberapa poin utama terkait RUU Kebudayaan. “Usai pertemuan ini, kami harapkan kebudayaan dapat lebih maju dan berkembang lagi. Terlebih jika RUU Kebudayaan telah disahkan menjadi UU, sehingga kinerja kita dapat lebih maksimal,” paparnya.

Diskusi TRK 2015

Selain itu, lanjutnya, UU Kebudayaan ini nantinya akan menjadi pedoman kita dalam ‘bergerak’. “UU ini tujuannya sebagai pengarah, pedoman, sekaligus payung kita untuk mengembangkan kebudayaan yang kita miliki,” ujarnya.

Pertemuan Redaktur Kebudayaan 2015 ini juga diharapkan dapat menata kesadaran di kalangan Pers dan Birokrat Kebudayaan untuk lebih giat lagi mengelola dan menghasilkan informasi kebudayaan yang bermutu dan mencerdaskan.

penyerahan-plakat-TRK

“Sehingga, masyarakat Indonesia dan dunia luar dapat melihat Indonesia sebagai Negara yang kaya akan keragaman budaya,” Sri melanjutkan.

Temu Redaktur Kebudayaan (TRK) merupakan kerjasama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Jakarta. TRK 2015 ini merupakan kali keempat, setelah sebelumnya terselenggara di Jakarta pada tanggal 9-11 Oktober 2012; Jakarta, 28-29 Mei 2013; dan Siak, 20-22 Mei 2014.

Penutupan-TRK 2015

Tahun ini, TRK mengangkat tema “Peluang dan Tantangan Konvergensi Media bagi Kemajuan Informasi Kebudayaan”, dengan sub tema “Mengelola informasi seni budaya di media massa era media sosial dan Undang-Undang Kebudayaan, sebagai dasar dan arah pembangunan bangsa beradab”.

Acara ini dihadiri 60 orang peserta, di mana 40 orang merupakan utusan PWI Provinsi dan Redaktur Seni dan Budaya media massa provinsi, 20 orang wartawan lokal Semarang, staf Ditjenbud, staf Dinas Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.