PAMERAN VIRTUAL PENDAR CAHAYA: ALUMNUS STOVIA PIONIR KEDOKTERAN JIWA INDONESIA 

0
1258
Narasumber (dari kiri ke kanan): Antoneta Louise Latumeten (Keluarga Prof. Dr. JA. Latumeten), Andrini Fawzia (Keluarga Dr. Marzoeki Mahdi), Swa S. Adinegoro (Ketua Pameran Virtual Pendar Cahaya), dan SM Yan Tumbelaka (Keluarga Dr. Roland Tumbelaka), membagikan kisah-kisah yang mereka dapatkan melalui keluarga tentang para pendahulu mereka yang merupakan alumnus STOVIA.

Museum Kebangkitan Nasional kembali mengadakan kegiatan pameran virtual sebagai salah satu alternatif penyampaian informasi sejarah yang dapat menjangkau masyarakat lebih luas kapanpun dan dimanapun. Pada pameran kali ini Museum Kebangkitan Nasional mencoba menghadirkan topik baru, yaitu kesehatan mental yang jarang diangkat dalam pameran-pameran sebelumnya sehingga diharapkan dapat menarik minat masyarakat tema terkait kesehatan mental. 

Pameran ini diselenggarakan bertujuan untuk mengangkat kiprah para alumnus STOVIA yang bergerak di bidang kesehatan jiwa sekaligus memberikan apresiasi dan inspirasi terhadap para tenaga kesehatan yang bergelut di bidang kesehatan jiwa. Konten utama dalam pameran ini akan disajikan melalui situs laman interaktif yang ditopang dengan penyampaian sebagian informasi melalui media sosial YouTube dan Instagram. 

Ketua kegiatan pameran virtual, Swa Setyawan Adinegoro, menjelaskan bahwa pameran virtual ini bertujuan untuk mengangkat kisah dari para alumnus STOVIA yang berkecimpung di dunia kesehatan jiwa. Dengan tajuk Pendar Cahaya (API), judul tersebut menyiratkan peran para ahli kejiwaan dalam “menerangi” kondisi mental dari mereka yang menderita penyakit jiwa. Cahaya tersebut berpendar, karena penyakit jiwa sendiri bukanlah penyakit yang dapat dilihat melalui indera fisik, namun dirasakan. “API” menyimbolkan para dokter jiwa sebagai sumber cahaya, dan secara apik dapat dipanjangkan menjadi anak judul: “Alumnus STOVIA Pionir Kedokteran Jiwa Indonesia”. 

“Pemilihan tema ini juga berkaitan dengan peringatan Hari Kesehatan Mental Internasional yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 10 Oktober. Kami merasa tema ini sangat relevan dengan bangkitnya kesadaran generasi muda yang saat ini menunjukkan antusiasme mereka terhadap isu-isu yang berkaitan dengan kesehatan mental,” lanjut Swa Setyawan Adinegoro. 

Pameran virtual ini akan menyajikan informasi terkurasi mengenai sejarah penanganan kesehatan jiwa di Indonesia yang dimulai sejak zaman Hindia Belanda. Selain itu, juga ditampilkan tokoh-tokoh alumnus STOVIA (Sekolah Kedokteran Bumiputra) yang kemudian berkiprah di bidang kedokteran jiwa. Untuk memperkaya materi pameran ini, Museum Kebangkitan Nasional berkolaborasi dengan rekan-rekan di Museum Kesehatan Jiwa Lawang (di bawah asuhan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang) dan Komunitas Kesehatan Mental “Social Connect.” Selain itu secara terbuka juga menampilkan sumber literatur yang dipergunakan serta terbuka dalam menerima kritik dan saran. Apabila masyarakat memiliki saran atau informasi lebih lanjut mengenai informasi yang tim pameran virtual kurasi maupun tokoh yang disebutkan dalam pameran ini, dapat menghubungi melalui surel pendarcahayamkn@gmail.com. 

Masyarakat dapat mengakses pameran virtual ini secara langsung melalui laman pendarcahaya.com mulai tanggal 10 Oktober 2022 hingga 30 November 2022. Selain informasi mengenai sejarah kesehatan jiwa di Indonesia dan tokoh-tokoh kedokteran yang menginspirasi, pada laman pameran virtual ini masyarakat juga dapat menikmati sajian interaktif berupa permainan puzzlepop quiz dan photobooth yang bisa dibagikan secara aktif ke berbagai sosial media. 

Diharapkan agar materi yang disampaikan melalui pameran ini dapat menjadi data dukung yang turut berkontribusi dalam kebangkitan kesadaran bangsa Indonesia terkait pentingnya kesehatan mental.