Pencipta Sholawat Badar menerima Tanda Kehormatan Bintang Budaya dari Presiden

0
3012

Jakarta, 14 Agustus 2024 – Presiden Joko Widodo menganugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma kepada alm. KH. Ali Manshur Shiddiq di Istana Negara, pada Rabu (14/8). Bintang Budaya Parama Dharma adalah tanda kehormatan yang diberikan kepada Warga Negara Indonesia yang telah menyumbangkan nilai-nilai luhur sebagai darma baktinya dalam bidang kebudayaan. Tanda kehormatan tersebut diusulkan kepada Presiden oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam hal ini Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan melalui program Anugerah Kebudayaan Indonesia.

Ali Manshur Shiddiq adalah sosok ulama kharismatik asal Jawa Timur, dikenal atas jasanya dalam menciptakan Sholawat Badar. Kala itu, Sholawat Badar merupakan alat perjuangan untuk mencegah menguatnya paham komunisme di tengah berkembang luasnya lagu “Genjer-Genjer” yang berafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Sholawat Badar juga telah ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI) dari Provinsi Jawa Timur pada tahun 2022. Selain sering dilantunkan dalam berbagai ritual keagamaan di tengah kehidupan masyarakat muslim, khususnya NU, Sholawat Badar juga memiliki fungsi kultural yaitu sebagai salah satu basis pandangan dunia dalam mempersepsi dan memaknai konsep ketuhanan serta laku kehidupan.

Tak hanya KH. Ali Manshur Shiddiq, alm. Djauhar Zaharsyah Fahrudin Roesli (Harry Roesli) pun mendapat penghargaan yang sama dari presiden. Harry Reosli dikenal dengan julukan Si Bengal dari Bandung, merupakan sosok seniman nyentrik yang telah melahirkan banyak karya fenomenal dalam jagat musik Indonesia. Selain kemampuannya meracik lirik yang sarat kritik sosial, ia juga dikenal atas kepeduliannya terhadap keberadaan kaum marginal seperti anak-anak dan pengamen jalanan, yang membuat hatinya tergerak untuk menciptakan wadah komunitas kreatif sebagai ruang berekspresi, berdiskusi dan berkarya di bidang seni musik, agar para seniman jalanan ini mendapat pengakuan dan bahkan hidup layak di tengah masyarakat.

Sejak tahun 2012, Kemendikbudristek konsisten memberikan apresiasi kepada tokoh-tokoh yang berjasa dan berkontribusi dalam upaya pemajuan kebudayaan Indonesia melalui program Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI).

“Pemberian tanda kehormatan ini merupakan wujud apresiasi tertinggi pemerintah kepada para budayawan yang memiliki dampak besar bagi ekosistem kebudayaan Indonesia. Sekaligus menjadi bentuk nyata dari pengakuan negara terhadap dedikasi mereka dalam melestarikan dan memajukan warisan budaya bangsa,” ungkap Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid.

”Setiap tahun, Kemendikbudristek melalui program Anugerah Kebudayaan Indonesia memberikan penghargaan kepada para budayawan dan pelaku budaya yang berjasa dan berkontribusi dalam memajukan kebudayaan Indonesia,” lanjut Hilmar.

Siaran Pers 371 – KH. Ali Manshur Shiddiq dan Harry Roesli Terima Tanda Kehormatan dari Presiden