Pembukaan Simposium Internasional Diaspora Austronesia

0
1670

Nusa Dua – Pementasan seni yang bertema tari Kebhinekaan menandai dibukanya Simposisum Internasional tentang persebaran rumpun Austronesia. Mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid berkesempatan membuka acara yang akan berlangsung hingga tanggal 23 Juli 2016 tersebut. Simposium tersebut menjadi tempat diskusi para ahli guna menggali nilai sejarah Austronesia, yang diyakini sebagai leluhur bangsa Indonesia.

_MG_9638

Bagi dunia Internasional, Austronesia merupakan fenomena menarik karena persebarannya yang sangat luas dan menghasilkan kebudayaan yang beragam dari Madagaskar ke wilayah Pasifik, Taiwan-Mikronesia ke Selandia Baru. Bagi bangsa Indoensia, kajian Autronesia menjadi penting karena kebudayaan Autronesia merupakan akar dari kebudayaan bangsa.

“Mengkaji masa lalu sangat relevan dengan keadaan masa kini guna menetukan strategi kebijakan ke depan”, ujar Hilmar Farid ketika membuka acara. Hal ini senada dengan yang disampaiakan Arkeolog Senior yang menginisisasi simposium tersebut, Harry Truman, bahwa nilai dimasa lalu dapat menjadi akar kuat karakter bangsa demi ketahanan budaya. Tarian Bhineka yang ditampilkan dalam pembukaan pun merepresentasikan salah satu karakter budaya Austronesia yaitu pluralitas.

_MG_0530

Dalam rangka mengkaji Austronesia tersebut beberapa topik yang diangkat antara lain mencakup pertanyaan, Kenapa mereka menyebar? Bagaimana mereka berinteraksi dengan dunia luar?Apa saja nilai-nilai budaya mereka?dan Bagaimana keberlanjutan tradisi mereka kini?